Enam

2K 234 6
                                    


Kriiinnnggg

Seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut nya

"Lily.. nanti aku boleh main ke rumah kamu kan?"

"Boleh.."

"Ehh Lyra, dirumah Lo ada siapa aja?" Sahut Rei heboh.

"Cuma ada aku aja" jawab Lyra polos.

Arsen tersenyum penuh kemenangan.

Dan Rei mendelik tajam ke arah Arsen.

"Dari gerak gerik Lo,.. Lo nampak mencurigakan Sen."

"Diem Lo ahh !"

"Demi menjaga keamanan, gue harus ikut." Ucap Rei.

"Gak..!! Lo gak boleh ikut !!!" Bentak Arsen, tapi Rei tidak menanggapi nya, dia terus saja bergumam akan ikut .

"Lo cuma bakal jadi pengganggu !!!"

"Gue laper, dan gue mau ke kantin.." Sahut Rei dengan santai lalu pergi meninggalkan mereka berdua di dalam kelas.

"Tuh orang bisa nya jadi pengganggu doang."

"Gak papa Asen, rumah aku gak kecil kok, gak akan sempit kalau cuma ada Rei dan kamu."

"Aahhh. !! Kamu mana ngerti!"

"Kita ke kantin yuk.." Ajak Lyra, Arsen mengangguk lalu menggenggam tangan Lyra dan menarik nya keluar kelas.

Degg..!!

Lyra berhenti dari langkah nya saat berjalan di koridor, dia menoleh ke belakang, melihat siapa orang yang tadi berpapasan dengan nya, seorang laki-laki dan perempuan yang berjalan berdampingan. Lyra tidak bisa melihat wajah nya..

Dia penasaran..

"Hei !!! Ada apa?" Tanya Arsen karena bingung dengan Lyra yang tiba-tiba berhenti.

"Mereka siapa?" Tanya Lyra random, membuat Arsen bingung.

"Mereka yang mana?" Tanya Arsen celingukan, karena di koridor memang banyak siswa siswi, dia tidak tahu siapa yang dimaksud oleh Lyra.

"Sudahlah.. orang nya juga udah pergi."

"Kamu aneh banget sih." Ucap Arsen, Lyra hanya tersenyum.

____________

"Ini rumah Lo?" Tanya Rei sambil menatap kagum rumah yang ada di depan nya..

Rumah satu lantai, tapi desain nya yang elegan.

Rumah satu lantai, tapi desain nya yang elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, ayo masuk.." Ajak Lyra.

Ruang tengah nya juga tertata dengan rapi,

"Aku laper Li, kamu punya makanan?" Tanya Arsen.

"Mmmm.. kalau makanan gak ada, tapi ada sayuran di tempat itu" jawab Lyra sambil menunjuk ke arah lemari es.

Lalu Arsen mengecek nya dan banyak bahan makanan. Seperti sayuran dab dan daging.

"Kamu gak bisa masak?" Tanya Arsen.

Lyra menggeleng di sertai cengiran kuda nya, dia memang tidak bisa masak karena dia juga tidak butuh makanan manusia.

"Sini aku ajarin masak" ajak Arsen.

"Emang kamu bisa masak?"

"Bisa." Jawab nya bangga.

"Hebat Asen.."

Lyra segera menghampiri Arsen untuk melihat bagaimana lelaki itu memainkan alat dapur yang belum pernah di sentuh Lyra sebelumnya.

"HUWAAAAAa !!!!!!! Ada kolam renang guys..!!!!!" Teriak Rei dari belakang dengan heboh, mungkin anak itu berkeliaran di rumah Lyra dari tadi.

Byurrrr

Arsen sudah menduga kalau Rei pasti akan langsung nyebur, dia sangat suka berenang, berbanding terbalik dengan Arsen, Arsen sangat takut berenang, bahkan saat melihat air kolam pun dia langsung ketakutan. Itu karena Arsen pernah tenggelam di pantai.

"Nihhh cobain masakan aku" Ucap Arsen dengan bangga menyerahkan sup didepan Ayla.

"Ini apa?"

"Ini sup."

"Hati-hati masih pa-"

Srruuppp..!

Arsen melongo karena Lyra menyeruput kuah nya tanpa di tiup terlebih dahulu, padahal sup itu masih panas.

"Enak Asen. " Sahut Lyra dengan girang.

"Kamu gak kepanasan?"

Lyra hanya menggeleng sambil terus memakan lagi sup buatan Arsen.

"Julurin lidah kamu Lily, "

"Buat apa?"

"Aku cuma mau nge cek aja."

"Gak mau, "

"Cepet tunjukkin, atau-"

"Atau apa?"

"Julurin atau kamu aku cium."

Lyra diam tidak menjawab lagi, tangan Arsen menarik dagu Lyra lalu membawa ke dalam ciuman nya.

Lyra terkejut, diam belum siap menerima serangan dadakan seperti ini, sementara tangan kiri Arsen melingkar di pinggang Lyra dan menarik nya untuk lebih dekat dan lebih rapat.

"Gue tadi.... Upss" Rei yang tiba-tiba datang terkejut dengan pemandangan di depan nya, dia menutup mulutnya dengan kedua tangan nya lalu nyengir tak berdosa.

Lyra yang kaget langsung menjauh kan diri dari Arsen karena malu

Sedangkan Arsen menatap kesal sahabat nya itu.

"Tenang sen, gue mau laporan dulu, habis ini, gue janji gak bakal ganggu lagi"

"Cepet ngomong !" Bentak Arsen.

"Ra, gue tadi nemuin ini di dasar kolam, beli dimana?" Tanya Rei sambil menunjukkan sisik ikan berukuran agak besar berwarna biru keunguan yang sangat cantik dan berkilau.

Lyra diam untuk memikirkan apa jawaban yang pas.

LILY : The Curse Of A Siren  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang