Tiga puluh

977 128 0
                                    


Semilir angin menghantam rambutnya membuat rambut hitam itu bergoyang ke kanan ke kiri dan kadang ke depan menutupi wajahnya. Tapi sekuat apapun gangguan angin, Lyra tetap bergeming tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari pantai.

Yahh.. sekarang Lyra sedang berada di pantai, berdiri dibawah terik matahari tidak membuatnya takut sama sekali

 sekarang Lyra sedang berada di pantai, berdiri dibawah terik matahari tidak membuatnya takut sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mentang-mentang kebal sama matahari, bisa panas-panas an sepuasnya.."

Lyra menoleh ke samping dan mendapati Sean berdiri di sisi nya dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya

"Ngapain lo kesini?" Tanya Lyra, sekali lagi dia bersikap beda bahkan tidak menampilkan raut takut seperti biasanya saat berhadapan dengan Sean

"Gue nyari Lo di sekolah, tapi gak ada" tutur Sean jujur, dan terdengar kekehan kecil dari mulut Lyra

"Buat apa gue sekolah.. udah gak berguna"

Sean terdiam, ucapan Lyra ada benarnya. Untuk apa Vampir bersekolah? Jika dulu Lyra masih menjadi Siren, dia punya kesempatan untuk menjadi manusia. Tapi kalau sudah menjadi vampir.. selamanya akan menjadi vampir.

"Siapa Lily?" Tanya Lyra tiba-tiba lalu menoleh dan mendapati Sean juga sedang menatap nya

"Lo gak tau?" Tanya balik Sean

"Makanya gue nanya"

"Lily adalah nama kekasih Vexo, Siren yang dulu ngasih kutukan sama Lo !!" Jawab Sean membuat Lyra bungkam dengan segala pemikiran nya

"Vexo udah menjalin hubungan terlarang antara Vampir dan Siren, tapi itu tidak menjadikan mereka menjadi jauh, mereka semakin dekat dan semakin saling mencintai. Dan kematian Lily.. menjadi salah satu alasan kenapa Vexo menjadi jahat dan akhirnya jadi buronan karena udah membunuh banyak manusia. Termasuk ayah Lo !"

Degg !!

"Ayah...?"

Sean mengangguk pelan, lalu matanya beralih menatap jernihnya air laut.

"Tapi gak tau kenapa.. wajah Lo mirip dengan Lily. Itulah kenapa Vexo tidak pernah berani untuk menyentuh Lo, walaupun selama ini, dia berada di sisi Lo.. Dia sayang sama Lo, tapi sebagai Lily, bukan Lyra ataupun Allyra"

"Dan semuanya terjadi karena kesalahan ayah.." sambung Lyra

"Manusia memang serakah"

"Gue mau besok Lo mulai sekolah, setidaknya jangan bikin orang-orang curiga dengan sikap Lo, kita masih punya waktu 6 bulan lagi untuk bebas dan kita bisa pergi" bujuk Sean, Lyra mengangguk samar

__________

Kaki jenjang milik Lyra melangkah tanpa ragu di koridor sekolah, dia bahkan tidak menjawab orang-orang yang menyapa nya. Jujur.. Lyra belum terbiasa sedekat ini dengan manusia, dia masih sangat agresif.

"Lyra..!!" Gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang mendapati Arsen.. lelaki yang selama ini sangat di rindukan nya sedang berlari ke arah nya

"Kenapa kemarin gak masuk dua hari?" Tanya nya setelah menetralisir nafas nya. Lyra hanya diam di tempat memandang wajah nya yang akan Lyra bawa dalam memori

"Ini cuma perasaan aku aja atau emang bener kamu jadi semakin putih?" Lanjut Arsen, dia baru menyadari ada yang berbeda dari Lyra.

Saat Lyra hendak berbalik dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti, Arsen menahan tangan nya dan itu memberikan efek yang luar biasa bagi Lyra. Lyra refleks menghempas kan nya sedikit kasar dan membuat Arsen terlempar dan membentur dinding kelas.

Lyra tertegun, dia lupa kalau dia sekarang tenaga nya kuat, karena melihat Arsen meringis, Lyra berlari menghampiri nya.

"Jadi... Kamu bener mermaid??" Tanya Arsen di tengah ringisan nya

"Bukan"

"Terus kamu apa?"

"Makhluk apapun gue, itu gak penting buat Lo" Jawab Lyra dingin dan tanpa ekspresi lalu pergi meninggalkan Arsen begitu saja yang sedang terheran-heran, tidak pernah Lyra berbicara sedingin dan sekasar itu padanya.

LILY : The Curse Of A Siren  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang