Lyra sudah siap dengan outfit nya, dia duduk di teras depan rumah menunggu Arsen.. Dengan tidak sabaran, Lyra terus menerus menelpon Arsen..
Dan jawaban Lelaki itu selalu sama'ini lagi dijalan'
Entah Arsen yang terlalu lama, atau Lyra yang emang gak sabaran,
Tidak lama, sebuah mobil sport hitam berhenti di depan rumah Lyra, dan yang keluar dari dalam sana adalah Arsen. Lyra langsung berteriak kegirangan, dan berlari menghampiri Arsen, untung dia memakai flat shoes, tidak menggunakan heels.
"Jangan lari-lari Lily ..!"
"Aku senang kamu datang, kenapa lama banget di jalan nya..?"
"Tuh..." Arsenn menunjuk ke arah jok penumpang yang ada di belakang yang penuh dengan makanan, boneka, bunga, dan beberapa pakaian
"Aku tadi mampir dulu beli itu..""Itu untuk aku...?" Tanya Lyra yang matanya masih berbinar-binar
"Bukan"
Lyra langsung menunduk kecewa, dia kira semua itu untuk Lyra, tapi kemudian Arsen tertawa dan membingkai wajah Lyra untuk menatapnya.
Dan lihatlah, sekarang gadis itu sedang cemberut
"Aku bercanda, itu semua buat kamu..."
Ekspresi Lyra berubah drastis, sekarang dia sumringah kembali
"Beneran?" Tanya Lyra antusias, Arsen mengangguk
"Yuk kita berangkat "
"Kita mau kemana Asen?"
"Ikut aja dulu"
Lyra menurut, dia ikut masuk kedalam mobil Arsen, tapi duduk di belakang..
"Kok duduk nya disitu, aku jadi berasa supir kamu"
"Sebentar, aku cuma mau lihat-lihat ini.."
"Huwaaaaa.. boneka nya lucu..!!!!!"
"Iya.. nanti aku beliin yang lebih lucu lagi.."
"Asen... Aku pernah lihat di HP, ada boneka yang gede satu, terus sisa nya yang kecil-kecil, aku mau itu ya.."
Arsen mengangguk, menyetujui permintaan Lyra,
"Asen.. kok bunga nya palsu ?"
"Sengaja, biar awet, biar gak layu. Tapi.. tenang aja, cinta aku ke kamu itu asli kok, gak palsu.."
"Ihhh Asen..." Lyra tertunduk malu, mungkin pipi nya sudah bersemu merah
"Cepetan sayang duduk disini, aku gak mau di anggap supir "
Lyra mengangguk lalu berpindah ke jok depan sambil membawa beberapa cemilan yang di sediakan Arsen.
"Kita mau kemana?"
"Yaelah ni bocah udah nanya lagi, ikut aja kemana babang pergi, oke"
Lyra mengangguk dan memilih diam mengikuti kemana lelaki itu pergi membawa nya, daripada bosan, mending sambil nyemil
____________
Mereka sudah tiba di salah satu mall di Jakarta, mata Lyra berbinar melihat tempat ini, karena dia baru pertama kali pergi ke mall,
"Kamu belum pernah kesini?" Tanya Arsen ketika melihat ekspresi takjub dari wajah Lyra
"Belum.. ini tempat apa Arsen?"
"Ini mall, yuk kita masuk kedalam.."
Arsen masuk dengan menggenggam tangan Lyra, bukan karena apa-apa, tapi takut Lyra banyak mampir di tempat penjual baju atau apapun itu, masih mending kalau harga nya murah, ini kalau dia milih yang branded? Bisa mati Arsen.
Dia terus membawa gadis yang dari tadi terus mengoceh itu untuk nonton bioskop
"Asennn. !!!!!!" Lyra tiba-tiba mengehentikan langkah nya, dan menunjuk sesuatu yang ada di balik lemari kaca
Boneka beranak !!!!!
"Aku mau itu..."
"Kita nonton aja dulu, nanti pulang nya beli itu"
"Gak mau, aku mau boneka itu"
"Lily.. dengerin aku.. aku gak pegang uang banyak sekarang,itu pasti mahal, lain kali aku beliin yah.."
Lyra terdiam sebentar lalu mengangguk menuruti Arsen
Sekarang Arsen lebih merasa sedang mengajak main anak-anak di banding kencan dengan pacar. Pacar? Tapi Arsen belum menembak nya, apa bisa disebut pacar?
______________
Pulang nya, mereka mampir ke sebuah restoran, karena Lyra mengeluh kalau dia lapar. Terkutuk Arsen, sampai lupa memberi makan anak orang yang dia bawa malam ini,
Lyra sudah menghabiskan satu piring nasi goreng, tapi dia minta menu yang lain, Arsen sampai heran dengan Lyra, apa dia belum kenyang, dia sudah menghabiskan satu porsi nasi goreng, 2 potong ayam, satu porsi beef steak, tidak lupa, 2 gelas jus alpukat, dan dia masih mau mesan lagi..
Setelah Lyra kenyang, Lyra mengajak Arsen untuk pulang karena ini sudah malam
"Sebentar, aku ke toilet dulu yah.." ucap Arsen, lalu dia beranjak meninggalkan Lyra
Ahh.. sekarang Lyra merasa pusing, apa ini karena dia kekenyangan
Tapi,.. semakin kencang pusing yang Lyra rasakan, disusul semua orang berhamburan keluar dari restoran
"Gempa bumi ..!!!!"
Orang-orang itu terus berteriak
'Arsen !!!!'
Lyra berlari ke toilet untuk melihat keadaan Arsen,
Saat di lihatnya Arsen sudah tergeletak dengan darah bercucuran dari kepalanya karena atap yang ambruk"Arsenn.. !!! Bangun !!! Asennn bangun !!!" Lyra panik, gempa sudah mulai mereda tapi Arsen belum bangun juga, dia tidak punya pilihan lagi
Lyra membingkai wajah Arsen, dan sedikit menekan kedua pipi Arsen supaya mulutnya terbuka.. Lyra memajukan wajahnya, bibir Arsen dan bibirnya hampir menyatu, tapi.. seperti ini saja sudah cukup..
Cahaya biru keluar dari mulut Lyra dan masuk ke mulut Arsen
Selang beberapa detik, Arsen membuka mata nya dan melihat Lyra di hadapan nya yang sedang menatap nya khawatir
"Lily....."
Bukan nya menjawab, Lyra hanya tersenyum.. Lalu...
BRRUKKKK !!
"Lily.... !!!"
'Energi kehidupan ku, sekarang ada dalam dirimu..'
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasía"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...