6 tahun berlalu..
Tidak ada yang berubah dengan kehidupan keluarga Van Der Heken yang sekarang telah bertambah dengan hadirnya seorang gadis kecil yang sangat cantik.Arini bernafas lega karena ucapan wanita itu tidak nyata, putrinya tumbuh dengan normal sebagai manusia, bukan sebagai manusia ikan.
"Bunda..! Dia siapa?" Gadis kecil itu menghampiri Bunda nya yang sedang duduk mengawasi nya bermain. Dia bingung setelah melihat ada anak laki-laki berusia 10 tahunan yang menghampiri nya dan ikut bermain.
"Dia teman mu.." Jawab Arini selembut mungkin
"Teman..?"
"Iya, dia akan selalu menjadi teman mu dan menjaga mu"
"Siapa namanya?"
"Kenapa kau tanya pada Bunda, tanyakan saja pada dia.." gadis kecil itu menoleh kan kepalanya melihat anak lelaki yang sedang berdiri itu, lalu dia berlari menghampiri nya untuk mengajak berkenalan
"Nama mu siapa?"
"Nama saya Aidan.. Nona.." jawab nya dengan sopan sembari membungkuk kan badan nya
"Karena kau teman ku, jangan panggil aku Nona, panggil aku Ally !" jawab gadis itu dengan nada tinggi, cukup para pelayan nya saja yang memanggil nya Nona, jangan sampai teman-teman nya memanggil nya Nona.. Tapi tunggu.. gadis itu kan tidak punya teman karena kutukan yang ucapkan padanya beberapa tahun lalu. Tidak ada orang tua yang mau anak nya berteman dengan gadis kecil itu.
Aidan melirikan matanya dengan canggung kepada Arini yang ternyata sedang tersenyum melihat tingkah putri nya.
"Hei.. apa kau mendengar ku.?"
"Iya... Nona.."
Ally mengerucutkan bibirnya kesal, tapi kemudian dia tidak memperdulikan nya lalu menarik tangan Aidan dan mengajak nya bermain.
Arini tersenyum bahagia akhirnya putri nya itu bisa berteman dengan baik. Dia sengaja menyuruh Aidan, anak dari salah satu pelayan yang ramah dan sangat baik terhadap nya, dia ingin Ally memiliki teman agar hidupnya tidak kesepian dan bosan.
11 Tahun kemudian
Rumah yang sangat besar itu dibuat heboh dengan penghuni nya, seluruh pelayan berlalu lalang untuk memenuhi permintaan Nona muda yang sekarang sedang berteriak kehausan. Padahal dari tadi dia sudah menghabiskan banyak air minum.
"Bunda..!" Rintih Ally di tengah isakan tangis nya
"Kenapa kau jadi seperti ini.." gumam Arini, dia sangat merasa sedih melihat kondisi putri semata wayangnya. Beberapa bulan belakangan ini, anaknya itu sangat haus terhadap air dan sekarang menjadi semakin parah.
Dan ketakutan yang harus dia tahan adalah tentang kutukan itu.. karena wajah Allyra sangat mirip dengan manusia ikan yang dulu pernah melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
.. bagaimana ini bisa terjadi, bahkan tidak bentuk wajah dan bibir nya persis seperti wanita itu.. batin Arini yang semakin takut akan terjadi hal-hal yang tidak dia inginkan.
Klek..
Pintu terbuka menampilkan seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu, dia berjalan menghampiri 2 wanita yang sedang terlihat sedih itu
"Bagaimana keadaan mu nak?" Tanya nya dengan lembut, sejauh ini.. El tetap menjadi suami yang baik untuk Arini dan ayah yang penyayang untuk Allyra
"Semakin parah ayah.."
"Ayah sudah mendatangkan orang yang akan mengobati mu.."
________
"Laut..." Ucap pria yang berada di depan mereka, Arini menatap bingung dengan pernyataan yang sangat terdengar ambigu itu
"Apa maksudmu?!" Tanya El
"Nona muda harus pergi ke laut, tempat nya bukan lagi di daratan.." Ucap nya lagi
"Apa? .. maksudnya apa?" Allyra semakin tidak mengerti dengan apa yang di dengar nya
"Kutukan itu.. sudah berlaku sekarang.. saat Nona berusia 17 tahun"
Tangis Arini pecah seketika, lalu suaminya berusaha menenangkan nya
"Aku pikir, kutukan itu tidak akan terjadi..""Maaf Nyonya.. anda harus berbesar hati menerima nya"
"Bunda.. apa maksudnya?? Apa yang - AHKK!!!" pertanyaan Ally terpotong karena dia tiba-tiba merasakan sakit di seluruh tubuhnya
"Sekarang.. pergilah.." perintah pria itu dan langsung di setujui oleh El
Byuurrr..
Allyra menceburkan dirinya sendiri kedalam laut. Sakitnya perlahan berkurang.. dan dia bisa bernafas di dalam air. Padahal selama ini dia bahkan tidak bisa berenang. Baju yang tadi menutupi tubuhnya sekarang lenyap seketika dan kedua kaki nya berubah menjadi ekor ikan.
Lyra berteriak tidak terima di dalam air, lalu dia menyembulkan kepalanya ke permukaan dan kedua orang tua nya masih berdiri di dermaga. Allyra langsung berenang menghampiri mereka.
Tangis Arini semakin keras ketika melihat keadaan putri nya yang bahkan terlihat seperti manusia ikan yang dulu. Rambut nya berubah menjadi warna gold dan benar-benar sangat mirip"Ayah.. bunda.. apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku kehilangan kedua kaki ku?"
"Maafkan ayah.. ini semua salah ayah.."
"Tapi aku tidak mau menjadi ikan !!"
"Kau tetap putri ku Ally, kau tetap kesayangan Bunda.."
"Aku tidak mau menjadi ikan !!! Aku mau pulang !"
Allyra Van Der Heken, yang harus merelakan seumur hidup nya menjadi seorang Siren, ingatan nya perlahan-lahan terhapus dan dia berenang jauh dari wilayah keluarga nya
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasía"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...