Sebelas

1.3K 160 9
                                    


Klek

Baru saja Lyra membuka pintu, untuk keluar dari toilet, tapi di depannya sudah ada orang berwajah dingin yang dari tatapan nya, dia menunggu Lyra.

"Ada apa?"

"Gue mau bicara sama Lo." jawab lelaki itu yang tak lain adalah Sean, lelaki yang beberapa hari yang lalu membawa Lyra ke gudang.

Lyra terdiam gusar, sebenarnya dia takut berhadapan dengan vampir, dia takut di gigit.

"Gue gak akan celaka in Lo." Sahut Sean seakan tahu keresahan yang Lyra rasakan.

"Bicara disini?"

"Yah nggak lah, Lo ikut gue sekarang.." Ajak nya, lalu dia memegang tangan Lyra dan membawa nya secepat kilat ke belakang sekolah yang memang sepi.

"Bicara.." perintah Lyra, karena dia tidak mau berlama-lama, Arsen sedang menunggu nya didalam kelas.

"Gue vampir gak sempurna.."

Lyra hanya diam, dia tidak mengerti.

"Gue vampir, tapi gue gak punya kekuatan seperti yang lain.. "

"Terus.....?"

"Gue butuh darah Lo, untuk menyempurnakan diri gue."

DUARRRRR !!

Inilah yang Lyra takutkan, sekarang dia jadi tegang dan hendak pergi dari hadapan Sean.

"Gue tau Lo dulu nya manusia.." sahut Sean, Lyra menghentikan langkahnya dan berbalik melirik Sean,

Sekarang wajah dingin nya berubah jadi wajah yang sedang melas..

"Gue tau Lo bukan Siren seutuhnya, hidup Lo di ambang antara darat dan air, gue tau semuanya .!"

"Gue juga mau menyelamatkan Lo dari kutukan itu, supaya Lo bisa jadi manusia normal lagi" Lanjut Sean dengan serius.

Lyra tetap diam, pikiran nya bercampur aduk, dia ingin mengingat bagaimana kehidupan nya di masa lalu, otak nya benar-benar nge blank saat dia mau mengingat bagaimana dirinya bisa menjadi Siren, dia hanya ingat kalau dirinya adalah manusia, bukan Siren.

"Lyra....."

"Cukup !!! Nanti gue pikirin baik-baik, gue gak mau denger omongan Lo lagi" Jawab Lyra,

Sean merasa aneh ketika Lyra yang biasa nya lemah lembut, sekarang bicara dengan kasar dan nada tinggi, setelah itu Lyra pergi meninggalkan Sean.

Sean merasa aneh ketika Lyra yang biasa nya lemah lembut, sekarang bicara dengan kasar dan nada tinggi, setelah itu Lyra pergi meninggalkan Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lily, kamu habis ngapain aja, lama banget?" Tanya Arsen pada Lyra yang baru saja datang.

Sedangkan Lyra hanya diam dengan segala pikiran nya.

"Kamu kenapa?"

"Asen... " Panggil Lyra, suaranya lemah, wajahnya juga murung.

"Kamu sakit?"

Lyra menggeleng.

"Terus...?"

"Aku bingung ...!!!!!" Teriak Lyra seperti ingin menangis, wajah nya semakin murung.

"Bingung kenapa?" Tanya Arsen khawatir, dia langsung berpindah duduk di sisi Lyra, tangan nya terus mengelus rambut Lyra.

"Asennn.. kamu sayang gak sama aku?"

"Sayang.."

"Cinta gak?"

"Cinta lah"

"Aku mau nanya lagi"

"Apa?"

"Kalo leher aku di gigit, itu bakalan sakit?"

Ehhh

Arsen melongo, tentu saja dia tidak se pemikiran dengan Lyra yang polos, otak ngeres Arsen langsung bekerja

"Nggak kok." Jawab Arsen di iringi senyum jahil nya..

Sedangkan Lyra, dia bingung, kok gak sakit?

"Beneran gak bakal sakit?"

"Iya bener, kamu gak percaya?" Tanya Arsen, Lyra menggeleng.

"Nih aku buktiin." lanjut Arsen, dia melihat dulu keadaan di sekeliling nya,

Sudah aman..

Lalu dia menyibakkan rambut yang Lyra yang menghalangi lehernya, baru saja Arsen hendak mendarat kan bibir nya di leher jenjang itu.. Tapi Lyra keburu menghindar dan mengusap-usap lehernya

"Jangan ahh geli.."

"Geli enak kok.."

"Gak mau ahh."

"Lagian kamu nanya yang kaya gitu, tau dari mana gigit-gigit leher? Tau dari siapa?" Tanya Arsen, tapi Lyra malah menampilkan wajah bingung, benar-benar lucu.

Arsen yang gemas lantas mencubit kedua pipi Lyra.

"Aww sakitt !!"

"Nanti malam kita jalan-jalan yah."

"Kemana?"

"Ada aja, nanti kamu juga tau."

_________________

Kasih satu jawaban dong kenapa kalian baca cerita ini? 😉
Biar lebih semangat aja nulis nya

LILY : The Curse Of A Siren  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang