"Arsennnn..!!!!!" Teriak Lyra dengan girang, dia berlari mendekati Arsen, sebenarnya kalau dia mau, dia bisa berjalan secepat kilat untuk lebih cepat berada di hadapan pria itu. Tapi dia tidak ingin jati diri nya di ketahui."Kamu dari mana aja? Kok keluar dari dalam gudang, kamu di kurung?"
Lyra hanya menggeleng sambil tersenyum.
"Terus kenapa bisa ada disini?"
"Mungkin aku salah jalan."
"Nyasar?"
"Iya."
"Hmmm.. masa di sekolah ini kamu nyasar, kita ke kelas yuk !"
"Ayok.."
Kriinnnggg
"Kita makan nya disini aja yah, gak usah ke kantin." Ucap Arsen, dia tidak mau bertemu Vina.
"Kenapa?"
"Di kantin pasti penuh."
"Yaudah terserah kamu aja"
"Rei, tolong beliin makanan buat kita yah.." pinta Arsen pada Rei yang sedang duduk di sebelah nya sambil memainkan game.
"Lahh kenapa harus gue?! Beli aja sendiri !"
"Ayolah, gue lagi males ke kantin, Lo jadi temen gak ada baik-baik nya ya sama gue."
"Giliran butuh, gue di akuin sebagai temen, giliran seneng.. cuma Lyra yang ada di otak lo, dasar pe'a !" Bentak Rey, yang sedang merajuk karena Arsen yang sedang bucin jadi lupa dengan kegiatan nya bersama Rei.
"Yaudah lah monyong apa susahnya sih cuma pergi ke kantin doang terus bawain makanan.!" Jawab Arsen tidak kalah nyolot.
"Ogah..!!"
"Bukannya kemarin-kemarin Lo minta nomor telepon sepupu gue yah " Ucap Arsen mencoba merayu nya, Rei langsung diam, beberapa hari yang lalu dia emang mengemis nomor telepon Keisha, sepupunya Arsen, tapi Arsen kekeuh tidak mau memberikan nya.
"Si Keisha?"
"Iya, Lo masih mau kan?"
"Yang bener Lo?"
"Yoi, dia juga masih jomblo untuk sekarang ini, gatau kalau be-"
"Mana duitnya cepetan !!" Pinta Rei yang langsung bangkit dari kursinya,
____________
Akhirnya, Rei menerima permintaan Arsen, dia membeli kan makanan untuk Arsen dan Lyra.
"Kenapa Lo duduk disini?" Tanya Arsen setelah melihat Rei duduk di bangku Nanda yang ada di depan nya, dan Lyra duduk di bangku Rei, jadi sekarang dikelas ini ada 3 orang.
"Kenapa?! Gak boleh?!! Gue juga pengen gabung .!!"
"Lo cuma jadi nyamuk disini."
"Gue cuma gak mau kalau sahabat gue ini nanti ke usap setan gara-gara berduaan di tempat sepi. Harusnya Lo berterima kasih !"
"Keluar lo !!" Perintah Arsen.
"Gak mau.. "
"Udah... Kenapa jadi berantem ." Lyra akhirnya angkat bicara setelah dari tadi diam saja.
"Ehhh Lyra, gue punya info, yang waktu itu.. barang yang gue temuin di kolam Lo, itu asli bukan?"
"Emang kenapa?" Sahut Arsen.
"Kalau dijual, harga nya mahal..!!!"
"Yang bener Lo?!"
"Iya, lo dapetin itu dari mana Ra?"
"Emmm.. aku.. nemu di pantai.. mungkin itu palsu, karena aku punya banyak."
"Sayang banget.. Kalau itu asli, lo bisa beli mobil mewah Ra !"
Lyra hanya tersenyum canggung, sedangkan dua lelaki itu terus membicarakan sisik ikan yang mereka temukan di rumah Lyra.
Lyra bingung..
Sampai kapan dia terus bersembunyi dari Arsen.
Apa dia harus jujur sama Arsen?
Lyra terus bersembunyi, karena dia berharap, dia bisa kembali jadi manusia tanpa Arsen tau kalau sebelumnya dia seorang Siren.
"Li, kenapa diem ? Ayo makan.."
"Iya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasía"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...