Disini lah Lyra sekarang, terbaring tak berdaya dengan seluruh tubuh yang dingin dan wajah yang pucat, dia mengalami hipotermia.
Sean, lelaki itu masih setia berada di samping Lyra menemani nya sampai keadaan nya membaik, atau mungkin sampai Arka datang. Sesekali dia meletakkan sapu tangan yang sudah di celupkan ke air hangat dan menempelkan nya di dahi Lyra.Braakkkkk
Sean menoleh ke arah pintu yang dibuka secara kasar, akhirnya yang dia tunggu sudah datang. Arka datang dengan tergesa-gesa dan nafas yang memburu. Dia segera menghampiri Lyra dan melewatkan Sean begitu saja.
"Bagaimana dia bisa seperti ini?"
"Kenapa Lo gak menjaga nya?!!" Tanya Arka lebih seperti membentak Sean, seolah tidak takut Lyra bangun karena teriakan nya itu
Sean mengendikan bahu nya acuh,
"Gue gak punya hak dan perintah buat jagain dia, dia punya Arsen yang harusnya jaga dia. Tapi Lo harus tau, adek Lo itu lebih terlihat seperti pengecut yang hanya mempermainkan perasaan wanita""Maksudnya?"
"Tadi.. saat di sekolah..
Flashback..
Sean berlari ke arah kolam renang setelah mendengar bahwa disana ada mermaid, dia bahkan tidak memperdulikan teriakan dari kedua saudara nya untuk tidak perlu terlibat dengan urusan orang lain.
Banyak murid-murid berkumpul mengelilingi sisi kolam untuk melihat pemandangan yang asing itu dengan menyiapkan kamera ponsel mereka. Tapi Sean tidak melihat apapun, dia terus menajamkan pandangan nya, dia mendapati ada orang yang hampir menyentuh dasar kolam.
"Dasar bejad !!" Umpat Sean, tidak terlalu keras, tapi cukup menarik perhatian beberapa siswa, mereka heran, kenapa Sean marah?
Tanpa mereka duga, Sean menyeburkan dirinya kedalam air dan menarik tangan Lyra untuk kembali ke permukaan. Semua murid bungkam, bukan nya melihat mermaid, mereka malah melihat adegan romantis antara Sean yang terus berusaha membangunkan Lyra dan mengeluarkan air dari tubuh Lyra.
Seakan baru tersadar dari lamunannya, Deana, anak yang dapat tugas berjaga di UKS hari ini menyuruh Sean untuk membawa Lyra ke UKS. Gino selaku ketua kelas Lyra juga mengikuti nya. Perlahan-lahan semua murid mulai membubarkan diri nya dengan perasaan kecewa bahkan beberapa orang memarahi Vina karena telah menipu mereka.
Sedangkan Arsen.. lelaki itu sedang duduk sendirian di koridor, selepas melihat Lyra yang berusaha untuk tidak tenggelam, dia melarikan diri, dia tidak bisa melihat orang tenggelam.. Arsen menolehkan kepalanya ke samping setelah mendengar langkah kaki yang tergesa-gesa, dia terdiam saat melihat Sean yang basah kuyup dengan Lyra dalam gendongan nya.
Mereka melewati Arsen begitu saja..
Flashback off
Arka menghela nafas berat, Arsen bersikap seperti itu karena dia memang pernah tenggelam di pantai tapi tiba-tiba muncul di balik rawa-rawa dekat pantai. Waktu itu, semua orang panik tapi Arsen kecil hanya bersikap biasa saja, dia seolah tidak tahu apa-apa dan ketika di tanya pun, jawaban nya sangat berantakan.
"Dia memang begitu" Ucap Arka akhirnya, Sean hanya melirik nya sekilas karena dia tidak berminat menanggapi pembicaraan tentang manusia egois seperti Arsen
"Gue pulang.." Pamit Sean, dan tanpa menunggu jawaban, dia langsung melesat pergi dengan cepat menyisakan Arka yang diam di sisi ranjang dan Lyra yang masih anteng tidur di balut selimut tebal.
Sementara di tempat lain..
Keadaan kamar Arsen sangat hancur, barang-barang berserakan di lantai. Membuat Mami nya khawatir juga karena dari tadi dia berteriak tidak karuan.
"Arsen !! Buka pintu nya sayang..!!!" Teriaknya sambil terus berusaha membuka pintu yang di kunci dari dalam oleh anak itu.
Arsen duduk di sudut kamar dengan kedua tangan memeluk kaki nya dan kepala yang di sembunyikan di atas lutut nya.
Dia selalu seperti ini, ketika melihat orang tenggelam, dia selalu merasakan deja vu tapi dia sama sekali tidak bisa mengingat bagaimana dan dimana dia tenggelam, bagaimana dia bisa selamat setelah setengah jam hilang di dalam air. Keluarga nya enggan memberitahu kan semuanya pada Arsen, biarlah Arsen melupakan kejadian pahit itu.
Dan imbas dari kejadian itu, Arsen menjadi penakut, takut melihat kolam, ombak pantai, dan hujan. Dia jadi takut dengan hal-hal yang berhubungan dengan air dalam jumlah besar..
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasía"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...