Dua

3.5K 400 7
                                    

Arsen kembali ke penginapan dengan raut wajah yang senang, dia terus senyum-senyum sendiri membayangkan Lyra dan tidak sabar untuk menemuinya lagi besok.

"Woyy..!!!!"

Arsen terlonjak kaget akibat perlakuan sahabat nya itu.

"Apa sih ganggu aja?"

"Napa sih lo ngelamun aja, pake senyum sendiri lagi, udah gila lo ya?"

"Gue tadi ketemu cewek cantik.." Jawab Arsen penuh semangat.

"Dimana?"

"Di pantai lah"

"JADI LO UDAH KETEMU CEWEK BUAT GANTIIN VINA?!!!" Teriak nya heboh. Benar-benar membuat Arsen malu..

Beberapa siswa dan siswi yang mendengar nya sempat menoleh pada Arsen dan Rei.

Pletak ..!!!!!

Arsen memukul kepala Rei dengan sebuah ranting kering.

"Sakit..!!!!"

"Lagian lo punya mulut gak dijaga banget"

"Iyee sorry, tapi siapa cewek yang lo temuin itu? Bukan siluman kan? Atau Nyi Roro Kidul?"

"Bukan, yang gue temuin tadi itu seorang bidadari"

"Halahhh.. bucin lo"

"Mending gue bucin daripada lo jomblo karatan, gak laku laku" Sahut Arsen. "Gue curiga kalau lo homo" lanjut nya di iringi tawa

"Arsenn..!!!!" Teriak seseorang dari kejauhan, dia terus berlari mendekati Arsen dan Rei.

"Kenapa sayang?" Tanya Rei dengan lebay setelah seseorang yang bernama Cika itu sampai di depan mereka dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Ada mayat.." jawab nya sambil berusaha mengatur nafas.

"Mayat? Dimana? "

"Disana.."

______________

Byurrrr,....

Gadis itu kembali ke dalam air dengan perasaan yang bahagia setelah bertemu Arsen.

Dia terus membayangkan wajah dan senyuman lelaki itu.

"Arsen, jadi namanya Arsen.." gumam nya

"Aku harus menemui nya lagi nanti"

_____________

"Lihat, dileher mayat itu ada tanda gigitan,"

Mereka terus saja berbisik mempertanyakan kematian seorang warga secara misterius.. Seluruh tubuhnya keriput seperti tidak ada darah lagi di tubuhnya dan bekas gigitan di leher nya.

"Apa dia di gigit vampir?" Tanya Rei sedikit takut.

"Ini tuh udah jaman modern, mana ada vampir?" Jawab Arsen mencoba meyakinkan, walau sebenarnya dia juga sangat takut, tapi dia tidak mau terlihat penakut didepan teman sekolah nya.

"Mungkin digigit hewan buas" lanjut Arsen.

"Mana ada ada hewan buas nge gigit sampe segitunya, kalau hewan buas pasti makan daging nya bukan sedot darah nya bego!!!"

'Iya juga sih' pikir Arsen, tumben si otak sengklek ini ngomong nya bener.

"Anak-anak, karena situasi sekarang sangat buruk, jadi kepulangan kita di percepat, cepat kemas barang-barang kalian, kita akan pulang nanti malam" Ucap salah satu guru, karena khawatir takut terjadi pembunuhan susulan.

"Bagus tuh pak, pulang aja lah, saya takut disini, soalnya saya belum kawin, belum punya pacar juga" Sahut Rei yang selanjutnya di teriaki oleh beberapa siswi.

"Apa lo semua?!! Mau lo jadi pacar gue hah!!"

"Udah Rei udah.. Sekarang mendingan kamu kemas barang-barang kamu" jawab guru lainnya.

"Pak, bisa di undur gak pulang nya?" Sahut Arsen, dia merasa tidak enak karena sudah berjanji untuk menemui Lyra besok,

"Tidak bisa Arsen, kita harus pulang malam ini"

Arsen menyerah, dia tidak akan bisa bertemu lagi dengan Lyra.. Tapi dia teringat sesuatu, dia mencari warga terdekat dan menanyakan dimana rumah Lyra..

Tapi nihil.. Semua warga disini tidak tau kediaman Lyra, apa Lyra orang pindahan? Ah Arsen tidak ada waktu untuk mencari nya lagi..

Dia harus segera pulang ke Jakarta..

LILY : The Curse Of A Siren  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang