17.Dendam

1.1K 99 5
                                    

Brakk

"Yena!! kau ini tidak tau malu sekali!!! kenapa kau dekat dekat dengan Yoongi?"

"Kita hanya berteman saja."

"Banyak alasan kau!!!"

Byurr

Tanpa aba aba Hyun mengguyuri kepala Yena dengan Capucino ditambah dengan melempar kuah bakso panas pada tubuh Yena

Plak

Melihat wanita gila itu menyakiti Yena,Yoongi langsung menampar pipi Hyun tanpa rasa kasihan

"Berani sekali kau melukainya!!"

"Yoon...kau kenapa kasar sekali, dia ini hanya sampah!! dia miskin dan murahan!!!"

Bruk

Yoongi mendorong Hyun hingga terjatuh, Yoongi sama sekali tidak memikirkan ia wanita atau bukan, karena Yoongi tidak akan membiarkan orang yang ia sayangi tersakiti, ia tidak mau kejadian dulu terulang lagi

"Jaga mulut mu!! kau mau ku robek mulut busuk mu itu!!"

Yoongi mengambil minumannya lalu ditumpahkannya di tubuh Hyun

Ia tarik tangan Hyun paksa lalu dengan santai ia celupkan tangan mulus itu pada mangkok yang berisi kuah bakso yang masih sangat panas

"Akhh!! Sakit." Hyun terus mencoba menarik tangannya dari genggaman tangan Yoongi

"jangan pernah mengganggu yena lagi jika kau tak mau merasakan yang lebih sakit lagi!!!" masih dengan tangan Hyun yang ia celupkan pada kuah bakso panas itu

"Akhh Yoongi panas tolong lepaskan."

"Yoongi apa yang kau lakukan, lapaskan tangan Hyun, tangannya bisa melepuh" Yena terus saja menarik tubuh Yoongi agar ia berhenti menyiksa Hyun

"Lepaskan Yena!!! Wanita ini harus dapat hukuman agar ia tidak mengulangi kesalahan yang sama."

"Yoon ku mohon berhentilah, lengan ku sakit." mendengar Yena mengeluh kesakitan, Yoongi pun melepaskan tangan Hyun yang sudah tampak merah sekali

Yoongi menarik tangan Yena dan membawanya pergi dari sana, genggaman tangan Yoongi di pergelangan tangan yena cukup kuat sehingga Yena merasakan sakit

Yena berhenti karena sakit pada tangan yang digenggam oleh Yoongi

"Kenapa kau berhenti? Apa kau merasakan sakit?" tanya Yoongi

"Iya, kau kuat sekali menggenggamnya." sontak Yoongi langsung melepaskan genggaman tangannya, tampak bekas merah di pergelangan tangan Yena

"Maafkan aku, aku terlalu emosi tadi."

"Yoon seharusnya kau tidak berbuat seperti itu tadi, kasihan Hyun."

"Kau ini bodoh sekali!! jelas jelas dia menyakiti mu dan kau hanya diam saja!! Seharusnya kau balas jangan hanya meratapi nasip." Yena hanya tertunduk takut, ia akui jika ia penakut sekali hanya untuk melawan mereka

"Maafkan aku telah membentak mu, aku terlalu emosi."

"Tidak apa, yang kau katakan itu memang benar, aku terlalu payah hanya untuk membalas semua yang mereka lakukan padaku, aku memang bodoh." Yoongi segara mendekap tubuh Yena erat, ia merasa bersalah telah mengatakan hal itu

"Maafkan aku." hanya ada suara isakan dari Yena membuat Yoongi tambah merasa bersalah

"Ku mohon jangan menangis, yang kukatakan tadi semuanya tidak benar, aku yang salah, tolong berhenti menangis." Yoongi terus mengelus punggung Yena mencoba membuatnya tenang

PSYCHO : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang