34.Diculik?

813 80 3
                                    

Hari Hari pun berlalu, sudah terhitung dua minggu hubungan Yoongi dan Yena tak kunjung membaik. Selama itu pula sifat Yoongi jadi sangat berubah ia yang suka bolos sekolah, sikapnya pada orang yang sangat dingin, suka balapan liar dan satu lagi Yena tau jika Yoongi masih membunuh terlihat saat Yena bertemu Yoongi dijalan, ia melihat ada bercak darah pada baju Yoongi

Ingin melarang tapi Yena sadar jika ia bukan siapa-siapa lagi bagi Yoongi. Yoongi pun diam saja seperti tidak menganggap Yena ada.

Dae juga sudah tau jika hubungan Yoongi dan Yena sudah berakhir, Yena tidak memberi alasan mengapa hubungannya berakhir dan baiknya Dae tidak mau memaksa memberitahu apa masalahnya

Balik lagi ke Yoongi, ia bener benar telah berubah, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Yena jadi merasa sangat bersalah akan hal itu

Yena coba bicara pada Yoongi tapi Yoongi tidak mau mendengarkannya

***

Dan malam ini Yena berada di taman sendirian. Di malam yang amat dingin serta rasa sakit yang tak kunjung sembuh malah menambah sakit ketika melihat orang yang masih menguasai hatinya begitu berbeda.

Mungkin ini lah akhir dari pertemuan mereka berdua. Tak apa jadikan ini pelajaran, setidaknya Yena merasakan indahnya cinta walaupun akhirnya sakit

Sudah cukup bagi Yena, melewati hari hari tanpa semangat. Yena rindu dengan dirinya yang dulu selalu semangat walau banyak yang bully dan sekarang karena seorang lelaki semangat itu seakan pudar

Yena harus bangkit. Yena yang dulu harus kembali. Sudah cukup waktu bersedihnya, tapi yang perlu kalian tau Yena masih sangat mencintai Yoongi tak tau sampai kapan, mungkin sampai Yena lelah sendiri

"Huhhhh... semangat aku pasti bisa, kebahagiaan ku pasti akan kembali. Yoongi mungkin sekarang kau masih marah tapi setiap aku melihat mata mu seperti masih ada cinta untuk ku. Aku akan menunggu mu tapi biarkan aku bahagia dulu...."

"Yoongi kau tau setiap aku melihat kau mengacuhkan ku hati ku sakit, aku rindu dirimu yang dulu. Kau tau Yoon aku sangat mencintai mu, maafkan aku yang terlalu egois mengatakan hal yang sama sekali tidak aku rasakan..."

"Tolong jangan menyiksaku dengan sikap mu, tak apa jika kau tak mencintai ku lagi tapi setidaknya kau mendengarkan jika aku bicara, kau seperti menganggap diriku tidak ada"

"Baiklah ku rasa ini bukan waktu yang tepat untuk aku bersedih tentang cinta, aku yakin...aku pasti akan bahagia entah itu bersama kau atau bersama orang lain... Tapi yang pasti aku akan menunggu mu... Sampai aku lelah sendiri."

Begitulah ricauan Yena, berbicara pada diri sendiri membuatnya sedikit lega

"Sudah larut malam aku harus pulang, besok adalah hal baru akan dimulai." gumam Yena beranjak dari bangku taman itu

Yena berjalan kaki karena taman itu tidak terlalu jauh dari rumahnya

Jalanan malam ini cukup sepi, entah mengapa Yena merasa ada yang mengikutinya dari belakang

Yena berhenti dan berbalik ke belakang tapi tidak ada siapa siapa. Ia pun melanjutkan lagi jalannya dengan sedikit tergesah gesah. Semakin Yena mempercepat jalannya semakin ia merasa ada yang mengikutinya karena langkah kaki amat sangat terdengar

Yena berhenti lagi dan berbalik ke belakang tapi sama saja tidak ada orang sama sekali. Yena berbalik ingin pergi tapi tiba tiba ada seorang di depannya dan seketika pandangan Yena kabur

***

"Akkhhh." pekik Yena saat merasakan kepalanya begitu pusing.Yena merasakan kaki dan tangannya di ikat, matanya pun di tutup

"Tolong...." teriak Yena menggema

"Hey jangan berisik!!!"

"Siapa kau, tolong lepaskan aku."

"Aku akan lepaskan kau sampai pahlawan mu datang."

"Siapa yang kau maksud?"

"Siapa lagi jika bukan pria yang kau cintai."

"Yoongi?"

"Ya betul, makanya kau diam saja!! Telingaku sakit mendengar teriakkan mu."

"Siapa kau!! ada urusan apa kau dengan Yoongi?"

"Bukan urusan mu."

"Ketahuilah aku dan Yoongi sudah tidak ada hubungan apapun jadi percuma saja kau menculik ku seperti ini, Yoongi tidak akan datang, kau buang buang waktu melakukan ini!!!"

"Kau kira aku bodoh!!! aku sudah tau jika hubungan kalian sudah berakhir, aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkannya."

"Kurasa kau memang bodoh. Kau tau Yoongi begitu membenci ku jadi percuma saja kau menculik ku. Tidak ada pengaruhnya bagi Yoongi!!!"

Plak

"Berani sekali kau mengatai ku bodoh!!! Kau yang bodoh karena sudah masuk ke dalam dunia Yoongi!!!"

"Aku tidak merasa bodoh karena sudah masuk ke dalam dunia Yoongi. Malah aku merasa kau lah yang bodoh karena sudah menculik ku. Yoongi tidak akan datang sebaiknya kau cari umpan lain."

"Kau ini memang gadis bodoh. kau pikir aku tidak tau, kau lah salah satu orang yang Yoongi cintai... Setelah kau ada Jungkook, teman sekaligus keluarga bagi Yoongi." Yena begitu terkejut dengan pengetahuan orang ini tentang kehidupan Yoongi

"Tau dari mana kau?"

"Aku tau semuanya, aku tau jika Yoongi itu psikopat yang sudah membunuh banyak orang, karena orang yang paling barharga dalam hidup Yoongi itu kau dan Jungkook, jadi aku memilih kau untuk ku jadikan umpan, kau perempuan dan kau begitu lemah, kau pasti memerlukan pahlawan kan?"

"Bersiaplah kau akan melihat peluru ku menembus kepala Yoongi."

"Yoongi tidak selemah yang kau pikirkan, mungkin kepala kau lah yang akan Yoongi penggal!!!"

"Akhhhh." pria itu menjambak rambut Yena kuat

"Bilang apa kau tadi?!! Sepertinya aku harus membunuh mu juga, kalian berdua akan mati bersama, itu akan sangat menyenangkan."

"Akkhhh.... L-lepaskan." teriak Yena lagi karena pria itu semakin kuat menjambak rambutnya

"Baiklah tunggu dan diam di sini sampai pahlawan mu datang!!!"

"Dia tidak akan datang!!!" teriak Yena

Pria itu mencengkam dagu Yena hingga kuku-kukunya menancap pada kulit Yena "Entah mengapa aku melihat Yoongi dalam dirimu, sehingga aku ingin sekali menyiksa mu." pria itu menghempaskan dagu Yena

"Baiklah, benda apa yang bisa aku gunakan untuk menyiksa mu." pria itu mencari cari sesuatu yang bisa digunakanya untuk sedikit menyiksa Yena

"Nah ketemu, karena kau tidak melihat aku jelaskan, ini ada pisau wahh menawan sekali, terus ada kayu...ya ampun ini sangat keras. Baiklah kita mulai."

Srett

Srett

"Akkkhhhh!!!" teriak kesakitan Yena. Kedua tangannya tergores pisau tajam itu

"Sudah sudah aku tidak mau membuang tenaga ku untuk menyiksa mu." pria itu membersihkan darah pada pisau itu menggunakan tangannya. Baru selangkah pria itu ingin pergi ia menyadari jika masih ada kayu yang harus ia gunakan

"Oh ya kayu ini untuk apa ya? Sepertinya di situ bagus."

Bugg

"Akkhhhh!!!"

"Bagus sekali." Pria itu memukul kaki Yena tepat di tulang keringnya

"Hiks... Yoon aku takut...Aku takut disini...Tapi aku tidak mau kau datang ke sini...Hikss..." Yena menangis dalam diam ia tidak ingin Yoongi sampai datang kesini

Bersambung

Segitu dulu ya guys 💜
Semoga suka ❤
Jangan lupa vote comment 😘
Jangan lupa juga follow 😊
Maaf ya kalo ada typo 🙏

PSYCHO : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang