28.Menginap

882 94 1
                                    

Karena merasa lapar Yena pun bangun dari tidurnya jam pun sudah menunjukkan angka delapan malam

Yena menyingkirkan tangan Yoongi yang memeluk pinggangnya

Yena melangkahkan kakinya ke dapur untuk membuat makanan, sebelum memulai Yena minum air dulu

Yena mulai mengambil bahan bahan untuk memasak tapi tiba tiba Yena merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Yena pun sudah tau jika itu Yoongi

"Yoon lepas, aku mau masak, jika kau seperti ini, aku susah untuk bergerak."

"Tidak." bukan malah pergi Yoongi malah ngedusel di ceruk leher Yena membuatnya sedikit geli

"Kalau tidak aku akan memenggal kepala mu dan menggantungnya di pohon apel."

"Oh kau berani memenggal kepala ku, kau tau siapa orang yang kau ajak bicara" ucap Yoongi dengan suara beratnya tepat di telinga Yena yang membuatnya seketika merinding

"Bukan begitu maksudku. Makanya kau duduk saja di kursi."

"Kau takut ya." goda Yoongi seraya memutar mutar telunjuknya di pipi Yena

"Tidak, kenapa juga aku harus takut."

"Kau takut aku akan membunuhmu ya? Percayalah aku tidak akan membunuh orang yang paling aku cintai." Yoongi sedikit mengecup pundak Yena

"Hm terserah kau saja." jantung Yena sedang tidak aman sekarang

Chup

Yoongi mencium pipi Yena dengan cepat

"K-kau?"

"Kenapa?"

"Kau mencium ku."

"Kenapa? Tidak boleh?"

"Kau mengagetkan ku bodoh."

"Apa kau bilang?"

"Tidak."

"Kau mengatai ku bodoh ya?"

"Siapa bilang? Kau salah dengar."

"Jika kau berani mengatai ku bodoh akan ku beri kau hukuman."

"Aku tidak takut."

"Apa?!!" Yoongi langsung melepaskan pelukannya

"Apa sih Yoon, kau ini tidak jelas sekali, aku tidak bicara apapun juga, sepertinya nyawa mu belum terkumpul."

"Kau mencoba mempermainkan ku ya?"

"Aku sedang masak mana mungkin aku mempermainkan seekor kucing liar."

"Apa?!! Kucing liar?!!"

"Kau harus ke dokter untuk memeriksa pendengaran mu Yoon, tapi sebelum itu kau cuci dulu muka mu itu, supaya nyawa mu terkumpul."

Yoongi dengan kebingungan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya sedangkan Yena tertawa puas melihat wajah kebingungan Yoongi, senang sekali melihat wajah terkejutnya, ternyata seorang Psikopat bisa di bohongi juga

Setelah selesai memasak Yena hidangkan di atas meja makan. Sudah ada Yoongi dengan wajah cemberutnya, sungguh Yoongi sangat menggemaskan, ingin sekali Yena menggigit pipi mulus Yoongi itu

"Kenapa wajah mu seperti itu?"

"Wajah ku memang seperti ini."

"Maksudku, kenapa kau cemberut?"

"Karena kau."

"Hah? Karena aku? Apa salah ku?"

"Salah mu karena telah membuat pendengaran ku rusak, apa benar pendengaran ku bermasalah? Jika benar bermasalah aku jadi tidak bisa mendengar jeritan kesakitan orang lagi, aku harus memeriksa nanti." seketika Yena menelan salivanya

PSYCHO : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang