24.Cinta?

917 86 0
                                    

Yoongi memperhatikan Yena,tidak jauh hanya sekitar tiga meter darinya

Tak lama Yoongi mendengar suara isakan, Yoongi pikir apa itu dari Yena? Apa Yena menangis?

"Akkhhhh." teriak Yena melengking

Mendengar Yena teriak Yoongi ingin langsung menghampirinya, tapi baru selangkah ia kdmbali mendengar

"Kenapa? Kenapa hidupku seperti ini? Aku tak tahan dengan semua permainan ini! Aku ingin hidup tenang, tidak di bully atau diancam, aku ingin hidup seperti kebanyakan orang, bahagia tanpa ada yang membebani." ucap Yena seraya terisak

Yoongi tertunduk mendengar ucapan yang keluar dari Yena, ia merasa apa karena dirinya Yena jadi seperti ini, karena Yoongi lah yang mengancam Yena agar ia mau menerima cinta Yoongi, apa Yoongi salah? Apakah Yoongi harus mengakhiri hubungan ini? Tapi di sisi lain Yoongi tidak mau hubungan ini berakhir ia sangat mencintai Yena

Yoongi tak mau kehilangan Yena, sudah cukup ia menderita karena ditinggal orang tersayangnya

Dengan perlahan Yoongi menghampiri Yena yang masih menangis

Yoongi duduk di samping Yena dengan pandangan fokus ke depan

Yena tampak terkejut dengan kedatangan Yoongi yang tiba tiba

"Yoongi?!" kegat Yena ia cepat cepat menghapus air matanya, ia tidak mau kelihatan lemah di depan siapa pun

Yoongi tetap tidak menjawab, ia hanya fokus ke depan sembari berpikir apa yang harus ia lakukan selanjutnya, Yoongi merasa gadisnya ini tertekan karena hubungan ini

"Yoon kau disini? Sedang apa? Kau mengikuti ku ya?" tanya Yena meminta penjelasan

Tetap saja Yoongi tidak menjawab sepatah kata pun,ia hanya terdiam,masih dengan pandangan fokus ke depan

Yena takut sekaligus gelisah, apa Yoongi mendengar keluhannya tadi, ia takut Yoongi marah karena tidak menceritakan tentang ancaman yang diberikan Hyun kemarin

"Yoon." lirih Yena

"Maaf." ujar Yoongi

"Maaf? Untuk apa?" tanya Yena kebingungan atas apa yang di ucapkan Yoongi, perasaan Yoongi tidak berbuat kesalahan apa pun di sini, Yoongi ini sangat aneh dan tidak bisa di tebak

"Apa kau merasa tertekan dengan hubungan ini?" tanya Yoongi lembut

"Hubungan apa? Tertekan?" tanya Yena yang semakin kebingungan dengan jalan cerita Yoongi

"Hubungan kita berdua, apa kau merasa tertekan?" tanya Yoongi lagi yang kini sudah menghadap ke arah Yena

"Oh ayolah apa Yoongi merasa bersalah atas ancamannya waktu itu, dia pasti mendengar keluhanku tadi dan berpikir aku sedang membicarakannya, padahal aku lagi pusing dengan ancaman Hyun, bahkan aku tidak pernah memikirkan ancaman Yoongi." batin Yena

"Yena jawab aku, jujur kau merasa tertekan tidak? Jika kau merasa tertekan mari akhiri hubungan ini, aku tidak mau kau tersiksa dengan ini semua, aku akan merelakan mu, aku akan sebisa mungkin untuk melupakan mu, kau tenang saja aku tidak akan membunuh selama itu tidak mengganggu ku." ucap Yoongi seduh

Yoongi merasa bimbang dengan keputusan yang di ambilnya, satu sisi hatinya tidak rela jika harus mengakhiri ini,tapi di sisi lain Yoongi tidak mau jika Yena tersiksa karena memaksakan hubungan ini

Tapi apakah kalian sadar cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, tapi di sini Yoongi lebih mementingkan perasaan Yena,mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk Yena bisa menerima Yoongi,tentunya bukan dengan cara mengancam

"Emmm...a-aku..." Yena juga dilanda kegugupan

"Tak apa kau tak perlu takut,jujur saja,aku tidak akan marah, jika kau merasa tertekan kita akhiri saja ini semua." ucap Yoongi disertai senyum yang begitu sakit jika Yena melihatnya

"Yoon aku..."

"Mari lanjutkan hubungan ini." ucap Yena tegas

Hening sebentar

"Hah?" Yoongi seperti tidak bisa mencerna kata kata yang di ucapkan oleh Yena tadi sedangkan Yena hanya tertunduk malu

"Astaga Yena,kau bicara apa,otak mu pasti sedang tidak berfungsi,dasar bodoh!!" batin Yena merutuki kebodohannya,bukannya senang bisa lepas dari seorang Psikopat ia malah menahannya

"Hah? Kau?" ucap Yoongi masih tidak percaya

Yena hanya mengangguk

Yoongi berhamburan memeluk tubuh Yena erat, Yoongi merasa sangat bahagia sekarang, ia sempat berpikir ia akan kehilangan Yena, tapi semuanya berbanding terbalik

Yena tersenyum kemudian perlahan membalas pelukan Yoongi,entahlah Yena saja bingung dengan perasaannya tapi intinya sekarang ia bahagia.

Yoongi melepas pelukannya lalu mencium kening Yena lama

"Terima kasih." ujar Yoongi dengan senyum manisnya

Yena hanya tersenyum seraya mengangguk

"Oh ya kenapa kau bisa sampai di sini? Apa kau mengikuti ku?" tanya Yena

"Iya." ujar Yoongi tidak lupa dengan senyum manisnya, seakan akan tak bisa luntur dari wajahnya

"Sudah kuduga, sepanjang jalan aku merasa ada yang mengikuti ku, ternyata kau." Yoongi hanya tersenyum menampakkan deretan gigi rapinya

"Kenapa kau bisa tau tempat ini padahal tempat ini jauh dari perkotaan?" tanya Yoongi penasaran

"Kau tau, ini tempat favorit ku, jika aku sedih atau bahagia,aku selalu ke sini mencurahkan isi hatiku, pemandangannya juga bagus kan?" ucap Yena kembali menghadap ke depan memandang bebas perkotaan yang ramai itu

"Sangat bagus, udaranya juga sejuk, menenangkan hati." ucap Yoongi seraya memejamkan mata

Yena hanya tersenyum dan menikmati angin yang menyapu wajahnya

"Ayo pulang." ucap Yoongi tiba tiba

"Kenapa?" tanya Yena tidak setuju

"Ini sudah terlalu sore, udaranya juga sangat dingin, nanti kau sakit jika terus berlama lama di sini."

"Tapi aku masih ingin di sini." tolak Yena

"Kau bisa ke sini lain waktu, tapi sekarang kita harus pulang." Yoongi kembali memaksa

"Hm."

"Kau bisa kesini lagi nanti." ucap Yoongi sembari mengelus lembut kepala Yena

Mereka berjalan kaki menuju warung dimana motor Yoongi dititipkan disana

Setelah sampai mereka langsung melesat pulang



Bersambung

Segitu dulu ya guys 💜
Semoga suka ❤
Jangan lupa vote comment😘
Jangan lupa juga follow 😊
Maaf ya kalo ada typo 🙏

PSYCHO : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang