Let Be My : 22

1.3K 148 88
                                    

Typo bertebaran..
Harap maklum 😁



~|~
Selamat membaca

~|~

"Dimana Adikmu, Lulu?"
Tanya Tuan Xiao pada Xuanlu yang sedang menyiapkan sarapan.

"Mereka masih tidur, Pa." Jawabnya

"Mereka?" Balas Tuan Xiao
"Jangan bilang kalau Zhan tidur dengan Yibo satu kamar" Dengus nya lagi

"Sudahlah Papa, mereka sudah dewasa dan Xiao zhan sangat mencintai Yibo."

Xuanlu menata mangkuk dan sumpit di meja makan. "Tadi saat aku ke kamar Xiao Zhan, aku melihat mereka tidur saling berpelukkan. Ah, sudah lah tidak masalah."

Dasar anak-anak bodoh, apa kalian masih akan bersama-sama seandainya kalian tahu semua kebenarannya.
Tuan Xiao menyeringai bergumam dalam hati.

Xuanlu, "Silakan makan Pa"

Tuan Xiao,"Ah.. terima kasih"

Selesai makan Tuan Xiao sengaja melewati kamar xiao Zhan. Dibukanya pintu kamar perlahan, pandangan matanya seolah menjadi kotor karena melihat pemandangan yang tak lazim.

Putra laki-lakinya sedang tidur dengan posisi diatas seorang lelaki. Berpelukan mesra layaknya pasangan suami istri normal. Hati Tuan Xiao terasa sakit melihat kemesraan putranya dengan anak dari orang yang telah menghancurkan kehidupannya.

Tuan Xiao menutup kembali pintu kamar tersebut. Langkahnya gontai melihat kenyataan yang berada di depan matanya sendiri. Ia berjalan terus ke arah koridor di ruangan lantai atas. Dimana disana ada sebuah ruangan yang dipakai olehnya jika sedang menyelesaikan pekerjaan.

Ruangan tersebut sudah jarang di masuki. Karena di ruangan tersebut, Tuan Xiao menyimpan berkas-berkas penting, termasuk berkas kematian istrinya, ibu kandung Xiao Zhan yang meninggal karena terbunuh.
Begitu juga dengan dokumen-dokumen perusahaan Xiao Group yang di awal bernama WangXiao Group. Karena adanya masalah diantara mereka berdua, akhirnya perusahaan tersebut jatuh ke tangan Tuan Xiao.

Tuan Xiao membuka brankas nya. Beberapa dokumen tersimpan rapi berikut tumpukan uang dan beberapa batang emas logam mulia.

Tuan Xiao membuka sebuah amplop coklat besar berisi foto-foto jasad istrinya yang telah di bersihkan dan di make up jenazah. "Cantiknya" Lirih Tuan Xiao di iringi dengan jatuhnya titik-titik air mata. "Seandainya aku tidak melakukan kebodohan, pasti kau masih ada bersamaku dan membesarkan putra dan cucu kita bersama, Suzy."

Airmata Xiao Liem semakin deras mengingat-ingat kembali kejadian kelam saat itu. Dirinya yang khilaf dan gelap mata, sampai akhirnya melakukan kesalahan yang sangat fatal. "Maafkan aku Zie, ampuni aku.. hikss..hikss."

><

"Eengghh" Yibo menggeliatkan Tubuhnya. Nafasnya kini sesak bagaikan tertimpa batu besar di atas tubuhnya.

"Zhan" Wang Yibo menepuk pipi Xiao Zhan lalu menurunkan tubuh jenjang itu ke samping. "Xiao Zhan ayo bangun"

Xiao Zhan terlalu nyenyak bahkan ia masih enggan beranjak dari mimpinya. Wang Yibo masih terus memperhatikan wajah Xiao Zhan, berharap ia akan selalu bersama-sama seperti itu setiap hari.
Pemikirannya tentang menjadi seorang Gay ternyata tidak buruk, sebab ia yakin bahwa hanya pada Xiao Zhan cintanya kini berlabuh.

Wang Yibo mengecup pelan bibir Xiao Zhan. Terasa hambar karena hanya dirinya yang melakukannya, sedangkan si korban masih tak bergeming.
Gigi bunny nya terlihat menyembul dibalik bibir tipisnya, terbuka dan meminta untuk dibungkam.
Selama hidupnya Wang Yibo tidak pernah merasakan bernafsu se liar ini. Itu semua karena ulah Xiao Zhan, satu-satunya orang yang pernah menyentuh tubuhnya. Bahkan yang pernah memperkosanya.

Let Be My.. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang