Let Be My : 29

1.4K 132 58
                                    

Typo gentayangan harap maklum
.
.
~|~
.
.
Masih ada apa ngga yang ikutin cerita gaje ini 🙄
.
.
.

Selamat membaca pelajaran sejarah
.
.

(✿^‿^)

Wang Yibo tengah mengulum bibirnya lalu berganti dengan menggigit bibir bawahnya pelan. Senyum tak henti sampai disitu, apalagi saat ia mengingat wajah Xiao Zhan yang menggemaskan karena terkejut saat ia tiba-tiba memagut bibir tipis nan merekah itu dengan penuh nafsu.

Lelehan Saliva di sudut bibir Xiao Zhan yang sebenarnya ingin Yibo jilat harus terpaksa ia urungkan. Bahkan tatapan kekecewaan Xiao Zhan yang masih menginginkan ciuman itu harus ia acuhkan sementara.

Yibo menyimpan secarik kertas berisi tulisan nama tempat, dimana Xiao Zhan harus datang menemui dirinya ditempat itu.

Xiao Zhan bahkan masih belum terima dengan kata-kata Yibo
"Aku dengar kau sedang patah hati. Mengenaskan!"

Baiklah, Yibo semakin tidak bisa menahan dirinya untuk terus tersenyum. Bahkan kini ketukan pintu kamarnya tidak terdengar hingga suara Yubin membuatnya terperanjat kaget.

"Wang Yibo!! Buka pintunya!!"

"Iya tunggu!" Jawab Yibo sambil berjalan sedikit tertatih karena masih merasakan ngilu pada pinggangnya.

"Ada apa?"

"Huh? Kau tanya aku ada apa? Aku mengetuk pintu kamarmu berkali-kali dan kau tidak mendengar? Apa kau sedang melamun?" Tanya Yubin penuh selidik

"Aku baru bangun dan tadi aku sedang di toilet."

"Benarkah? Kenapa tadi kudengar kau tertawa bahkan berkata mengenaskan. Siapa yang kau sebut mengenaskan? Dan kenapa pula wajahmu terlihat ceria?."

Rentetan pertanyaan Yubin sukses membuat Yibo salah tingkah. Bahkan kini Yubin semakin curiga kenapa Yibo berjalan tertatih kemarin. Padahal sebelum pergi menemui YangZi, saudara angkatnya itu baik-baik saja.

"Ya, lalu ada apa sekarang kau menemuiku? Bukankah hari ini waktunya istirahat?." Jawab Yibo lagi untuk mengalihkan perhatian Yubin

"Kaki sebelah mana yang terkilir? Aku sudah panggil tukang pijat untukmu. Kebetulan di Jepang banyak ahli pijat. Aku tidak mau kau berjalan tertatih terus saat pertandingan."

"Astaga, bagaimana ini. Bodohnya aku kenapa tidak minum obat pereda sakit. Dan ini.. aah.. aku masih merasakan ngilu." Yibo hanya mampu bermonolog dalam hati.

"Ah, tidak perlu. Aku sudah memijat sedikit dan sudah minum obat pereda sakit, jadi tidak perlu perlu tukang pijat."  Jelas Yibo

Yubin semakin yakin jika Yibo menyembunyi kan sesuatu.

"Baiklah" Ujar Yubin dengan tatapan ragu dan penuh curiga

"Ya..ya..ya.. aku mau tidur lagi. Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Wang Yibo menutup pintu kamarnya lalu kembali berjalan sambil mengelus pinggang hingga bokongnya, menuju tempat tidurnya lalu merebahkan diri dengan nyaman. Tentu saja sambil mengingat kejadian waktu itu.

Flashback

Xiao Zhan melenggang pergi meninggalkan kantor. Tujuannya yaitu menuju parkiran mobil lalu pergi ke suatu tempat.

Setelah membaca secarik kertas yang diberikan oleh Yibo.

Kamar 85

Xiao Zhan paham dimana tempat itu berada. Oleh karena itu ia bersiap-siap pergi kesana, walaupun waktu yang ditentukan masih lama yaitu pukul 19:00. Xiao Zhan tidak sabar langsung menuju ke tempat tujuan walaupun saat itu masih pukul 08:00 pagi. Baru saja sampai dikantor tiba-tiba langsung pergi.

Let Be My.. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang