L&T - Five

413 42 3
                                    

Saat kamu merasa terluka, cobalah untuk tetap tersenyum ikhlas. Karena perasaan yang tidak menyimpan perih akan sangat menenangkan.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Junmyeon sangat terkejut ketika mendapati Kyung-soo berdiri mematung di depan pintu ruangan kerja Siwon yang ternyata terbuka sedikit. Dapat dilihatnya wajah sang adik yang kecewa.

Kyung-soo menguping. Dia mendengar semuanya. Batin Junmyeon.

Junmyeon merangkul pundak sang adik yang lebih pendek darinya. Membuat Kyung-soo menoleh kepadanya sambil memperlihatkan sorot mata yang penuh rasa kecewa.
Dimana rasa kecewa itu selama ini tidak bisa dia salurkan pada apapun dan siapapun.

"Eonni mau ngobrol bareng. Kamu gak sibukkan ?" Tanya Junmyeon sambil membawa Kyung-soo menuju ke kamar sang adik.

"Eonni mau ngobrol apa ?" Kyung-soo balik bertanya.

"Ada deh. Eonni kangen bicara berdua sama kamu. Udah dua minggu kita gak ketemu karena eonni di apartemen."

Kyung-soo mengangguk paham.

Kamar Kyung-soo

Kakak beradik itu kini tengah duduk di lantai dengan tepian tempat tidur menjadi sandaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kakak beradik itu kini tengah duduk di lantai dengan tepian tempat tidur menjadi sandaran. Kyung-soo menyenderkan kepalanya pada bahu sang kakak. Begitu juga dengan Junmyeon, diletakkannya kepalanya di atas kepala sang adik yang bersandar. Menikmati keheningan sejenak sampai Kyung-soo memulai pembicaraan.

"Eonni mau ngobrol apa sama Kyung ?" Tanya sang adik.

"Eonni rindu sekali dengan kamu Kyung. Maaf ya, belakang ini eonni sibuk sekali di rumah sakit." Ucap Junmyeon dengan nada menyesal.

"Eonni sedang sibuk atau memang tidak berniat melihat wajah appa ?"

Junmyeon mengangkat kepalanya. Begitu juga dengan Kyung-soo, pandangan mereka saling bertemu. Junmyeon dapat melihat mata yang menahan sedih pada adiknya. Kyung-soo juga bisa melihat kekhawatiran di mata sang kakak.

"Kyung... soal pembicaraan tadi, kamu jangan pikirkan apa yang dikatakan appa. Kamu itu hebat. Eomma dan eonni bangga dengan kemampuan kamu. Percayalah... kelak appa akan sadar, kalau keahlian menggambar dari putri bungsunya itu akan membuat dia bangga." Ucap Junmyeon dengan lembut dan penuh kasih sayang pada Kyung-soo.

Kyung-soo tak kuat menahan air matanya. Ia menangis dan menghambur ke dalam pelukan hangat eonni-nya. Dalam isaknya, Kyung-soo mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang ayah.

"Kenapa...hiks... appa selalu merendahkan kemampuan ku eonni ?  Kenapa ia tidak pernah...hiks...memuji ku barang sekalipun ? Aku hanya...bagiku...hiks...menggambar adalah duniaku."

 Love and Throne (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang