L&T - Twenty Three

347 41 5
                                    


Tidak ada cara untuk bisa kembali ke masa yang sudah berlalu. Hanya ada cara untuk memperbaikinya dengan perbuatan di masa kini.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Semenjak Mark menjalani operasinya, dia masih belum sadarkan diri. Ini sudah terhitung empat hari dia terbaring lemah dan tak berdaya di ruang ICU. Selama empat hari itu juga, hanya ada keluarga Park dan orang tua Mark yang bergantian menjenguk dan melihat keadaannya.

Sementara Baekhyun, wanita yang mungkin Mark inginkan datang melihatnya kini sibuk untuk persiapan acara ke Jeju yang terhitung tinggal dua hari lagi. Baekhyun tidak pernah datang sekalipun setelah hari kejadian. Entah karena dia memang sibuk, menghindari keluarga Park yang bisa saja menganggap dia lebih dari teman Mark atau karena di merasa sudah selesai melakukan aksi pedulinya.

Belakangan ini Baekhyun justru semakin dekat dan akrab dengan Yeri. Gadis yang merupakan anak didik Baekhyun itu tampak sudah seperti sahabatnya. Mereka banyak bicara dan berkomunikasi bahkan saling tukar pikiran.

Chanyeol yang menyadari kedekatan sang adik dan Baekhyun justru merasa baik. Melihat Yeri sangat nyaman bersama Baekhyun membuat dia tidak berkuasa untuk melarang dan mencegah adiknya. Toh, Baekhyun juga memberi banyak energi positif kepada Yeri. Gadis itu lebih optimis dan hati-hati dalam tindakannya sekarang.

Hari ini Chanyeol menyempatkan waktunya untuk mampir ke rumah sakit dan menjenguk Mark. Bagaimanapun Mark adalah adik sepupunya yang paling dia sayangi. Mereka menghabiskan masa kecil dan masa sekolah menengah pertama bersama. Sebelum akhirnya Chanyeol memutuskan untuk SMA ke luar negeri.

Pria bertubuh tinggi itu berjalan dengan gagahnya di lorong rumah sakit. Sepulang dari kantor dia langsung ke rumah sakit setelah itu dia akan pulang. Pemuda Park itu ternyata menyita banyak perhatian orang di sekeliling. Dia bahkan menjadi bahan pembicaraan antara suster di sana. Sudah tiga kali Chanyeol kemari dan tiga kali dia mendapatkan tatapan penuh kagum dari orang-orang.

Sedikit risih dan tidak nyaman adalah hal yang dia rasakan. Tapi dia berusaha tidak peduli dan mengabaikan.

Chanyeol sampai di depan ruang ICU. Ternyata jam besuk belum berakhir. Masih ada lima belas menit lagi untuk dia dapat berkunjung. Chanyeol segera masuk ke dalam. Melapor pada suster yang menjaga dan memakai baju protektif (steril) ke tubuhnya. Chanyeol yang sudah mendapatkan izin untuk membesuk selama lima menit akhirnya berjalan menuju ranjang Mark.

Ditatapnya lamat-lamat adik sepupunya itu yang tampak pucat. Kerutan di keningnya menandakan bahwa dia tengah menahan rasa sakit walau berada di dalam alam bawah sadarnya. Setelah puas memandangi Mark yang terlelap dalam tidurnya, Chanyeol mengakhiri kunjungannya. Sebelum beranjak pergi, Chanyeol mengucapkan kalimat semangat untuk Mark.

"Cepatlah sadar Mark. Kau harus pulih kembali segera. Kami menunggu mu."

Setelah itu kaki jenjangnya dia bawa menjauhi ranjang tempat Mark berbaring. Saat ingin keluar dari ruang ICU, Chanyeol bertemu dengan seorang wanita yang tak lain adalah Junmyeon.

"Annyeonghaseyo tuan Park." Sapa Junmyeon ramah.

"Annyeonghaseyo. Panggil Chanyeol saja. Kau terlaku formal begitu." Jawab Chanyeol.

"Baiklah. Kita keluar saja agar bicaranya lebih nyaman." Ajak Junmyeon.

Chanyeol dan Junmyeon berjalan keluar dari ruang ICU dan memilih untuk berbincang sebentar di ruang tunggu yang ada di depan ruang intensif tersebut.

 Love and Throne (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang