L&T - Eigteen

353 31 1
                                    

Saat bertemu pandang, aku menyelam ke dalam matamu. Yang dangkal namun bermakna.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Sepasang pemuda-pemudi itu duduk dengan hening. Larut dalam pikiran masing-masing, menutup mulut mereka rapat-rapat seakan enggan bahkan sekedar meraup udara ke dalam. Keduanya terlalu canggung untuk memulai pembicaraan. Karena ini adalah pertemuan pertama semenjak satu setengah tahun tidak pernah saling melihat.

Kyung-soo, gadis itu merasakan tubuhnya sedikit bergetar. Matanya yang bulat berusaha mencari-cari arah lain berusaha menjauhi lirikan ke sang pria. Sedangkan sang pria, ia melirik-lirik gadis yang duduk di sebelahnya melalui ekor mata.

Merasa tak tahan dengan situasi kaku seperti itu, Jongin berusaha membuka pembicaraan. Namun, sebelum dia berhasil meloloskan satu kalimat pembuka, seorang pemuda lain datang. Menghampiri Kyung-soo dan meraih tangannya. Membuat Jongin diam sekaligus menatap kedua tangan yang menyatu itu dengan nanar.

"Aku sudah menemukannya." Ucap pemuda itu.

Kyung-soo mengangguk. Ia menatap Jongin sekilas sebelum berdiri dari duduknya. Ia juga mengucapkan satu kalimat yang berhasil membuat Jongin ingin berteriak.

"Senang bertemu dengan mu lagi." Ucap Kyung-soo dan berlalu pergi bersama pemuda yang menghampirinya.

Jongin memandang punggung Kyung-soo bersama dengan pemuda yang berjalan sambil menggandengnya. Membuat wajah yang senang seketika murung.

Apakah itu kekasihnya ?

Jika ia, mereka...sedikit cocok.

Batin Jongin kecewa.

Tak berapa lama Taeyong datang menghampiri Jongin.

"Disini kau rupanya. Aku mencari di tempat tadi kau tak ada. Ada apa ?" Taeyong menatap wajah murung Jongin.

"Tidak ada apa-apa. Mari kita lanjut." Ucap Jongin sambil berjalan duluan.

"Anak itu aneh sekali. Jelas-jelas wajahnya sedang memikirkan sesuatu." Monolog Taeyong.

Di lain sisi, Jaehyun sudah berhasil menemukan lukisan yang paling bagus menurutnya dan menunjukkan itu pada Kyung-soo.

"Ini. Lukisan pegunungan Noona." Tunjuk Jaehyun pada sebuah lukisan pemandnagan pegunungan.

"Kau yakin ?" Tanya Kyung-soo sekali lagi.

"Iya aku yakin. Sekarang bantu aku ya Noona. Aku sudah minta izin pada sang pelukis dan ia memberi izinnya." Jawab Jaehyun cepat.

Kyung-soo mengangguk iya kemudian mengeluarkan note miliknya. Mengetikkan beberapa kata yang Jaehyun sama sekali tidak pahami.

"Oh iya Noona. Yang tadi bersama mu itu siapa ?" Tanya Jaehyun.

"Bukan siapa-siapa." Jawab Kyung-soo sambil menulis.

"Tapi tadi kau bilang senang bertemu dengannya."

"Diamkan Jaehyun. Aku tidak bisa fokus mengamati lukisan ini." Tutur Kyung-soo dengan penekanan.

Jaehyun akhirnya menutup rapat kedua bibir itu. Membiarkan Kyung-soo bekerja dengan baik.

Setelah berdiri untuk waktu yang cukup lama, Kyung-soo menyelesaikan beberapa penilaiannya. Kemudian dia meminta agar Jaehyun memfoto lukisannya dan mengirimkan kepadanya melalui pesan.

"Sudah siapa ?" Tanya Jaehyun yang sudah terlihat sangat bosan.

"Sudah. Kau sangat bosan ya ?"

"Iya Noona. Aku sudah ingin pulang." Ucap Jaehyun sedikit merengek.

 Love and Throne (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang