Hari Sabtu kali ini sekolah sudah dipenuhi panitia F2WL yang tentunya juga bertugas di Pra-Event 2. Walaupun waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi, seluruh anggota panitia yang diikuti hampir seluruh siswa itu sudah sibuk dengan tugasnya masing-masing. Selain menjadi ajang untuk mengumpulkan dana, Pra-Event 2 juga berperan penting untuk melatih para panitia dalam menghadapi main event F2WL yang biasa dilaksanakan pada semester genap atau lebih tepatnya pada bulan Februari nanti.
"Semangat, ya, Sayang!" seru Fauzan pada putrinya yang baru saja turun dari mobilnya.
"Da-ah, Papa. Hati-hati!" balas Gita melambaikan tangan pada ayahnya.
Siang nanti, kedua orang tuanya juga akan menyusul datang untuk melihat penampilannya dengan Acoupella. Begitu mobil yang dikendarai ayahnya pergi meninggalkan sekolah, Gita segera masuk ke dalam lingkungan sekolah. Pada Pra-Event 2, siswa yang tergabung dalam kepanitiaan sudah memakai seragam, yaitu kaus putih dengan logo berwarna merah di bagian dada dan nametag yang digantungkan di leher dengan tulisan nama divisi. Beberapa teman Gita di divisi publikasi yang akan bertugas mengecek pengunjung di gerbang pun menyapanya.
"Gue ke AVI dulu, ya. Mau naruh ini." balas Gita mengangkat tas berisi baju ganti untuk tampil nanti.
Sekolah sudah didekorasi sedemikian rupa sesuai dengan tema yang diangkat. Dekorasi yang setiap tahun pasti dibuat oleh divisi dekorasi dan HSR adalah terowongan di jalan setapak menuju venue. Panggung yang jauh lebih besar juga dibangun di lapangan karet. Pencahayaan yang jauh lebih professional juga dipasang menghiasi panggung. Saat Gita memasuki gedung sekolah, sedang diadakan sound check karena ia bisa mendengar beberapa alat musik dimainkan.
Sampai di AVI, sudah ada beberapa anggota Rumah Seni yang bersiap untuk tampil pada pembukaan. Acoupella dan anggota Rumah Seni yang lainnya memang akan bersiap di AVI sebelum tampil. Maka, semua perlengkapan untuk tampil nanti disimpan di AVI. Gita mencari tumpukan tas teman-temannya supaya mudah dicari nantinya. Mengeluarkan sling bag kecil, Gita memasukkan beberapa barang yang mungkin ia perlukan saat bertugas di gerbang nanti. Ia memang mendapat giliran shift pagi karena siangnya, ia akan tampil bersama Acoupella.
"Git, ini gelang buat talent. Jangan sampe ilang. Kalo udah, kumpul di depan bentar." Adrian yang tiba-tiba sudah berada di sebelah Gita pun menyerahkan gelang kertas yang harus mereka pakai nanti sebelum pergi ke backstage.
Gita mengangguk pelan sebelum Adrian berlalu. Setelah memastikan gelang kertas yang diberikan Adrian dimasukkan ke dalam tas ransel yang dibawanya, Gita pun beranjak menuju teras AVI sesuai dengan instruksi Adrian.
"Jadi semuanya, kenalin ini Tata dari divisi acara. Dia yang bakal jadi LO kita." Adrian memperkenalkan siswa kelas 10 yang berdiri di sebelahnya itu.
LO (Liaison Officer) adalah seseorang yang bertugas langsung menagani bintang tamu yang akan menjadi pengisi dalam sebuah acara. Umumnya, setiap pengisi acara akan didampingi seorang LO saat tampil. Dan Acoupella kali ini memiliki Tata sebagai LO mereka hari ini. Perempuan berkacamata itu pun memperkenalkan diri pada Acoupella dengan sedikit canggung. Tentu ini merupakan pengalaman pertama baginya.
"Enggak usah takut sama kita, Ta. Santai aja, oke?" ucap Faza mencoba membuat Tata lebih tenang.
Tata mengangguk pelan, "Iya, Téh."
Selanjutnya, Adrian mempersilahkan Tata menjelaskan maksudnya mendatangi mereka sebelum acara dimulai. Dengan begitu, Tata menjelaskan kembali teknis acara yang sudah dijelaskan pada technical meeting yang lalu namun lebih rinci. Yang terpenting adalah mereka sudah siap di backstage 20 menit sebelum naik ke atas panggung. Tepat saat Tata menyelesaikan penjelasannya, seseorang berkaus hitam yang sudah dipastikan anggota divisi keamanan menghampiri mereka supaya segera berkumpul di parkiran mobil untuk briefing angkatan. Sebelum acara berlangsung, venue memang dikosongkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acoupella
Teen FictionCharets Love Story #3 [COMPLETED] Menggabungkan beberapa kepala menjadi satu bukanlah perkara yang mudah. Berkat guru seni musik mereka, Gita, Ezra, Faza, Adrian, Mada, Gio, dan Alfa harus bisa berdamai pada satu sama lain. Acoupella, tempat di mana...