-26-

140 29 0
                                    

Prom night yang bertempat di ballroom sebuah hotel berbintang di Jalan Gatot Subroto itu dimulai pukul tujuh malam. Mobil-mobil bergantian menurunkan penumpang di lobby hotel. Gita datang diantar sang ayah dengan gaun berwarna soft pink berbahan tulle sepanjang betis yang memberi kesan lembut. Heels berwarna nude yang ia pakai saat F2WL kemarin kembali menemani langkahnya melewati teman-teman seangkatannya yang masih ada di lobby menuju ballroom hotel. Mengisi buku tamu, Gita mencari di mana teman-teman sekelasnya berada.

Prom night mala mini yang terwujud dari hasil keuntungan F2WL yang angkatan mereka dapat benar-benar terkesan mewah. Panggung yang terletak berseberangan dengan pintu masuk bisa dikatakan cukup besar. Layar LED yang terpasang sebagai latar panggung pun tak tanggung-tanggung. Karena acara belum dimulai, hanya logo angkatan berbentuk pohon karet berwarna emas yang ditampilkan di layar LED. Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ballroom dari pintu masuk, Gita terkejut saat seseorang menyentuh pundaknya.

Gita memutar tubuhnya dan mendapati Mada dengan balutan jas abu-abu, "Mada? Lo ngagetin aja."

"Sendirian, Git?" tanya Mada.

Gita mengangguk, "Lo baru dateng juga?"

"Dari sore gue udah di sini. Lo cari teman-temen sekelas lo?" tanya Mada.

"Iya. Lo liat Anggi?" tanya Gita.

"Mereka duduk di meja depan. Perlu gue anter atau lo bisa sendiri?" canda Mada.

Gita tertawa pelan, "Sendiri aja, lah. Gue duluan, ya. Sampai ketemu di backstage nanti."

Berpisah dengan Mada, Gita melanjutkan langkahnya menuju salah satu meja yang berada di dekat panggung. Benar kata Mada, teman-teman sekelasnya sudah berkumpul di sana. Sampai di sana, Gita mengambil duduk di salah satu kursi yang masih kosong. Anggi yang duduk berbeda dua kursi darinya meminta bertukar dengan Hafizh yang duduk di samping Gita.

"Lo sama Ezra bakal tampil lagi, ya? Bocoran, dong." bisik Anggi.

Gita menyelipkan helaian rambutnya di belakang telinga kemudian menoleh pada Anggi di sampingnya, "Rahasia. Lo liat aja nanti."

Pukul setengah delapan, MC yang diundang pun membuka acara prom malam ini. Dilanjut dengan sambutan dari ketua angkatan dan ketua bazar. Tanpa diduga-duga, intro lagu Kill This Love dari Blackpink menggema. Adam, lelaki berbadan gempal yang memiliki tingkat kepercayaan diri cukup tinggi dengan keahlian menarinya itu muncul dari belakang panggung menarikan koreografi lagu Kill This Love yang masih diputar. Penampilan Adam yang cukup menghibur teman-teman seangkatannya itu tidak berakhir sampai di situ. Beberapa lagu k-pop lainnya pun mengiringi Adam yang sudah menghafal koreografinya. Adam pun turun dari panggung untuk menghampiri teman-temannya untuk menari dan bernyanyi bersamanya.

Saat lagu berganti menjadi What is Love? yang dibawakan oleh Twice, Gita beranjak dari duduknya, "Gu eke backstage dulu, ya." pamitnya pada Anggi.

Anggi mengangguk, "Semangat!"

Gita harus segera bersiap di backstage bersama personil Acoupella yang lainnya. Setelah menerima microphone, Gita dan Ezra langsung berjalan menuju pintu masuk sembari menyembunyikan microphone yang mereka bawa. Keduanya berdiam di dua pintu masuk yang berbeda dengan perasaan gugup. Rewrite The Stars kembali mereka bawakan sebagai lagu pertama. Namun Mada mengemasnya dengan aransemen yang berbeda karena Alfa juga ikut tampil bersama mereka.

Selesai dengan penampilan Adam, lampu ballroom dibuat redup. Adrian, Alfa, Faza, Gio, dan Mada sudah siap di atas panggung yang gelap itu. Mendapat kode dari Mada, Gita menoleh ke arah Ezra yang berada di pintu masuk sebelah Timur yang sudah mengangkat microphone-nya. Lelaki dengan setelan jas biru dongker itu memasuki ruangan sembari menyanyikan lagu Rewrite The Stars yang dimulai tanpa intro musik. Teman-teman seangkatan mereka yang tidak menemukan sosok Ezra ketika suara lelaki itu menggema akhirnya menemukan lelaki itu dengan lampu sorot yang menemaninya menuju panggung. Ketika Mada mulai memainkan piano, lampu panggung perlahan menyala.

Ketika verse 2 dimulai, Gita yang berada di pintu Barat pun masuk menuju panggung dengan lampu menyorotinya. Yang awalnya hanya Mada yang mengiringi dengan pianonya, kini semua instrumen dimainkan. Mata Gita tak lepas dari Ezra yang juga menatapnya dari atas panggung. Tepat saat bagian post chorus yang dinyanyikan bersama, Gita sudah berada di atas panggung bersama Ezra. Lagu pertama diakhiri Gita yang menyanyikan bagian outro dengan suara piano yang perlahan menghilang.

Lagu kedua dimulai ketika tepuk tangan teman-teman mereka memelan. Piano yang dimainkan Mada membuat penonton langsung mengenali lagu kedua yang Acoupella bawakan, yaitu Over And Over Again dari Nathan Sykes dan Ariana Grande. Ezra kembali mendapatkan bagian verse 1. Lagu ini cukup menantang karena Gita dan Ezra harus menyanyikannya secara langsung tanpa Bianca dan Giselle yang biasanya memberi layer pada suara mereka. Hanya dengan latihan sebanyak dua hari, Gita dan Ezra ternyata masih bisa menampilkan yang terbaik.

"Bisa, ya, dua kali bawain lagu Rewrite The Stars tapi yang kali ini rasanya beda dari yang kemarin di F2WL." bisik Anggi yang sedang mengantri makanan di belakang Gita.

"Mada emang ngubah aransemennya." balas Gita yang mulai menyendokkan nasi ke piringnya.

"Keren, sih. Sayang aja Acoupella harus selesai sampai di sini." ujar Anggi kecewa.

"Eh, habis makan ajakin yang lain foto di photobooth, yuk. Caca bawa kamera katanya." Gita mengganti topik pembicaraan.

Anggi mengangguk, "Ayo."

Kembali ke meja di mana teman-teman sekelasnya berada, Gita dan Anggi menyantap makan malam mereka. Di atas panggung, sedang dibacakan nominasi yang sempat dibuat poll-nya di grup angkatan. Nominasi prom king dan prom queen masih disimpan untuk penutupan acara nanti. Masih ada penampilan selanjutnya yang membuat seisi ballroom terkejut. Saat MC menyebut nama Ezra, lelaki itu benar-benar naik ke atas panggung sendirian dengan gitarnya.

"Malam semuanya, ketemu gue lagi, Ezra. Gue cuma bakal bawain satu lagu, Truthfully dari DNCE. Kita nyanyi bareng-bareng, ya." setelahnya, Ezra mulai memetikkan gitarnya.

Lampu ballroom dibuat redup kembali. Tanpa diminta, teman-teman yang menonton penampilan Ezra menyalakan flashlight di ponselnya masing-masing. Ada juga yang sekaligus mengabadikan momen langka ini. Semua bernyanyi bersama saat bagian chorus. Dari tempat duduknya, Gita merasakan lagu yang dibawakan Ezra adalah untuk dirinya. Sesekali melirik ke arah Ezra, matanya terus berkontak dengan mata lelaki itu.

"Lo sama Ezra ada apaan, sih? Dia natap lo sepanjang lagu." Anggi menyenggol lengan Gita yang berada di sampingnya ketika keluar dari ballroom menuju photobooth.

"Eh, kita ke photobooth yang bisa cetak foto, yuk." Gita berjalan terlebih dahulu meninggalkan Anggi.

Anggi hanya berdecak sebal pada sahabatnya yang tampak sengaja menutupi sesuatu darinya.

Setelah puas berfoto, semua diminta kembali ke dalam venue karena prom king dan prom queen akan segera diumumkan. Yang membacakan nominasi kali ini adalah Farah dari kelas 12 IPS 2. Dari tiga nominasi yang ditampilkan di layar LED, sudah jelas jika Retha dan Radyan akan memenangkan nominasi. Lovebirds angkatan mereka itu memang sempat menjadi bahan pembicaraan karena Radyan yang bersikap manis pada Retha.

Farah mulai membuka amplop berisi pemenang nominasi, "Prom king dan prom queen kita malam ini adalah... Selamat buat Radyan dan Retha!"

Jujur, kangen banget sama jaman SMA.

Enjoy!

Love, Sha.

AcoupellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang