Taehyung.
3 Bulan Kemudian...
Perut istriku sudah mulai terlihat membuncit seperti orang yang tidak BAB selama satu minggu penuh. Aku sedikit khawatir karena dia harus ikut membantuku untuk memindahkan semua barang lalu kembali menatanya di rumah baru kami yang telah kubeli bulan lalu. Hingga aku harus mempekerjakan satu asisten rumah tangga dan satu supir bilamana Irene ingin berpergian jika kebetulan tak ada aku. Kata Dokter kandungan kepercayaan kami, Dokter Dita, aktif tidaknya Ibu hamil juga termasuk ke dalam kategori pembawaan bayi. Meski begitu aku tetap mengkhawatirkan dirinya.
Semenjak Irene hamil, aku selalu pulang kantor lebih awal. Tadinya jam kepulangan kantorku tidak pernah terlambat. Namun kini aku sudah memiliki tanggung jawab lain, aku harus pandai membagi waktuku. Semua pekerjaan yang berat di kantor, langsung ku selesaikan dengan cepat. Agar tidak menumpuk dan tidak menjadi beban pikiran di kemudian hari.
Belakangan ini juga Jimin dan Seulgi sering datang kerumah. Mereka juga sedang berbahagia karena Seulgi juga sedang hamil. Usia kandungan Irene dan Seulgi hanya berselang beberapa bulan, unda-undi. Jadilah mereka lebih sering telfonan, bertukar cerita seputar kehamilan, hari-hari mereka selama hamil, tanya jawab seputar kehamilan yang mereka tidak ketahui sebelumnya, dan masih banyak lagi.
Kali ini aku sedang mencoba menelfon Irene. Aku hanya ingin mengetahui dia sedang melakukan apa dan ingin memberitahukannya bahwa nanti malam aku dan Irene harus datang ke acara private party Hoseok. Sambil menunggu Irene menerima panggilan, aku juga sedang menunggu paketku datang yang sudah kupesan untuk Irene. Huhh, semoga dia suka.
"Halo?".
"Halo honey. Kamu lagi apa hmm?".
"Lagi makan es krim sama liat TV. Kenapa?".
"Sayang jangan banyak-banyak makan es krimnya ya? Aku takut terjadi sesuatu nanti ke baby kita".
"Kamu tuh lebay deh. Masa apa-apa ga dibolehin sih?", ketusnya memarahiku tak terima karena keraguanku soal es krim yang dikonsumsi terlalu berlebihan oleh Ibu hamil. Apa salahnya kan jika aku berjaga-jaga?.
"Maaf sayang, bukannya aku melarang. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu di kandungan kamu. Hanya it---".
"Kalo kamu telfon aku tujuannya cuman ngomelin aku kayak gini, mendingan gausah telfon".
"Hei sayang, huhhh, iyaiya kamu boleh makan es krim sesukamu. Dan aku juga mau bilang satu hal, sayang".
"Apaan?".
"Nanti malem kita diundang Hoseok untuk datang ke private partynya. Disana juga ada temen-temenku yang lain, ada sahabatku juga sayang. Mau ya?".
"Kok bilangnya mendadak sih? Kalo gini kan aku gabisa siapin baju buat nanti malem".
"Udah sayang kamu gausah mikirin itu. Habis ini aku pulang kok. Satu jam lagi aku pulang ya?".
"Iyadeh".
"Okay sayang, salam cinta buat baby kita. I love you".
"Me too".
Bip.
Aku selalu tersenyum simpul ketika aku dan Irene selesai berbincang lewat telfon. Sejak dia hamil, dia jadi lebih dingin dan lebih irit bicara. Dia juga jarang sekali tersenyum, bahkan tertawa. Ketika ku lempari candaan saja, dia hanya datar menanggapinya. Itu bawaan dari kehamilannya atau memang aku yang membosankan? Huhuhu😞.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell
Fanfiction"Mengapa mataku dipenuhi air mata? Irene, tetaplah disisiku dan tertawalah. Masa depan tanpamu bagai dunia tanpa warna, dipenuhi dengan dinginnya monokrom. Aku ingin kamu percaya padaku. Aku tidak akan pergi kemanapun", ucap Taehyung dengan derai ai...