"Dek ambilin air putih dong.""Gue juga mau Dek."
"Ambilin nasi dong buat gue."
"Dek ini tambahin lagi nasinya kurang."
"Ih pada makan. Gue mau ikutan dong. Rin ambilin ya buat gue kayak biasa."
Rina membanting piring digenggamannya sampai membuat mas-masnya tersentak kaget. Rina menatap satu persatu masnya dengan tatapan tajam.
"Kalau mau makan, ambil aja sendiri!" ucap Rina dingin. Ia duduk di sebelah Juyeon setelah mengambilkan air putih untuk laki-laki itu. Rina mulai menyuapkan keripik kentang ke dalam mulutnya, mengabaikan tampang bego mas-masnya.
"Galak banget," ucap Kai. Ia beranjak untuk mengambil sepiring nasi dan lauk pauk.
"Abisnya ngeselin. Tangan gue kan cuma dua. Tapi yang minta diambilin makan malah semuanya. Makanya sana cari istri," cibir Rina.
"Ngomong gampang bener," gumam Sehun. Ia tidak bisa mengucapkannya keras-keras karena takut adiknya mengamuk.
"Besok yang anterin Rina ke sekolah Eunwoo kan?" tanya Hyunjae. Eunwoo tersedak makanannya. Ia buru-buru meminum air putih yang Juyeon sodorkan.
"Kok gue? Bukannya lo?"
"Besok gue ada kelas pagi. Lo aja yang anterin," bantah Hyunjae.
"Oh ya udah kalau gitu."
"Rina berangkat sama gue aja," ucap Chanyeol tiba-tiba. Sehun dan Kai saling tatap.
"Tumben banget. Ada apaan?" tanya Younghoon.
"Gak ada apa-apa. Emang salah kalau gue mau anterin adek gue sekolah?" tanya Chanyeol balik.
"Ya enggak sih," gumam Younghoon.
"Ya udah."
Rina beranjak untuk mengambil es krim di kulkas. Setelahnya ia kembali duduk di sebelah Juyeon. Rina mulai menyuapkan sesendok es krim ke dalam mulutnya.
"Eh iya bentar lagi kan lo ulang tahun nih. Lo mau dirayain gak? Soalnya biasanya kan kalau cewek mau tujuh belasannya dirayain," ucap Hyunjae.
"Gak ah. Gue maunya kita makan-makan aja nanti. Kalau bisa sih bersepuluh," jawab Rina.
"Ya udah kalau gitu. Nanti gue siapin tempatnya. Sekalian ya kita nginep di vila selama dua hari," ucap Chanyeol.
"Yes liburan. Pokoknya gue booking kamar paling luas ya," ucap Hyunjae kegirangan. Eunwoo yang mendengar itu langsung menggeplak kepala Hyunjae.
"Ngasal banget lo. Jelas gue lah yang dapet paling luas," ucap Eunwoo.
"Percuma kalian debat. Udah pasti gue yang nempatin kamar utama," bantah Younghoon dengan pedenya.
"Yang kerjalah yang dapet kamar utama," kini, Kai ikut membantah.
"Nope. Anak bungsu yang harus dapet kamar utama," ucap Rina.
Chanyeol menghela napasnya. Ia menggebrak meja membuat adik-adiknya langsung berhenti berdebat.
"Gue yang nempatin kamar utama. Kalau kalian mau tidur disana, tidur di lantai!" ucap Chanyeol final. Setelahnya laki-laki itu beranjak menuju kamarnya di lantai atas.
"Ini pada kenapa sih? Galak bener," ucap Kai.
"Lo sih Woo," ucap Hyunjae menyalahkan.
"Enak aja. Jelas-jelas lo duluan yang mulai," protes Eunwoo tak terima disalahkan.
"Udah gak usah berantem. Kayak anak kecil aja," lerai Sehun.
"Rin, besok lo demo ekskul kan? Kok belom tidur?" tanya Kai. Ia menunjuk jam yang kini sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Mereka terlalu asik makan dan ngobrol sampai tak menyadari bahwa malam sudah larut.
"Lo jadinya ikut apa aja?" tanya Juyeon. Ia sudah kekenyangan setelah menghabiskan banyak makanan.
"Dance sama tari. Gue kan anggota inti jadi harus ikut," jawab Rina.
"Eh berarti besok kamu pulang cepet ya?" tanya Younghoon.
"Gak lah Mas. Kan aku harus beres-beres stand dulu," jawab Rina. Ia beranjak untuk menaruh piring bekas makannya di wastafel. Setelahnya, gadis itu pamit menuju kamarnya untuk tidur.
Setelah kepergian Rina, kini para lelaki pergi ke kamar Chanyeol. Sehun mengunci pintu kamar Chanyeol kemudian duduk di lantai bersama ketujuh saudaranya.
"Jadi si Jepri sampai disini jam dua siang. Nah yang jemput dia di bandara nanti gue aja sama Kai. Terus Sehun tugasnya booking vila. Sisanya belanja bahan makanan dan cari tempat makan yang enak," ucap Chanyeol.
"Bang, gue request dong boleh gak?" ucap Hyunjae.
"Request apaan?" tanya Kai.
"Gimana kalau kita kerjain Rina?"
"Ngerjain gimana maksud lo?" tanya Younghoon tak mengerti.
"Kan Rina taunya Jaehyun belom balik. Kita kerjain dia aja. Jadi nanti, kita pura-pura gak lihat Jaehyun. Biar Rina ngerasa dia halusinasi gitu," usul Hyunjae dengan ide jailnya.
"Ada aja ya otak busuk lo kalau ngasih ide," ucap Eunwoo.
"Oh ya jelas. Otak gue selalu berkembang buat ide kayak gini," ucap Hyunjae bangga. Ia menatap Chanyeol, menunggu persetujuan dari abang tertuanya.
"Ya udah kalau gitu."
"Yes!!"
Juyeon menggelengkan kepalanya melihat kelakuan abang-abangnya. Dalam hati ia memprihatinkan Rina yang lagi-lagi menjadi objek kejailan mereka.
Sabar ya Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas-Mas Bobrok
FanfictionCerita ringan tentang Rina dan kesembilan Masnya yang ribetnya ngalahin mak-mak.