Eleven

144 26 0
                                    


Jaehyun berjalan mengendap-endap masuk ke dalam vila. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas kurang lima menit. Di ruang keluarga, sudah ada Kai dan Sehun yang menunggunya.

"Rina mana?" tanya Jaehyun langsung.

Si Kembar itu kompak menjawab. "Tidur."

Jaehyun mengangguk. Sehun segera memanggil para saudaranya yang lain untuk mendekor ruang keluarga.

"Lengkap nih kembar setan sekarang. Makin pusing aja dah gue," ucap Chanyeol yang baru keluar dari kamarnya. Ia menghampiri adik-adiknya yang sedang asik menyusun balon-balon.

"Weh Bang. Apa kabar lo?" tanya Jaehyun basa-basi.

"Menurut lo aja Jep. Kalau gue gak baik-baik aja, gak mungkin ada disini," jawab Chanyeol acuh. Ia mendudukkan dirinya di sebelah Sehun dan ikut membantu meniup balon.

"Woy Bang, ini pompanya. Lu jangan niup balon ah. Gue takut lu bengek. Soalnya kan lu udah tua," ucap Hyunjae.

"Sialan lo. Gue masih sehat bugar gini jugaan," cibir Chanyeol sebal. Namun ia tetap mengambil pompa dari Hyunjae. Ya daripada ia capek kan?

"Bang, lo udah tua tapi gak mau kawin?" Eunwoo bertanya dengan wajah polosnya. Laki-laki itu sedang menata kue-kue kering.

"Gua gampar ya lo kalau nanya itu lagi," ancam Chanyeol.

"Dih perjaka tua sensi amat," cibir Hyunjae. Jaehyun hanya tertawa melihat abang tertuanya yang diejek oleh kembarannya.

"Oh iya temen gue mau kesini besok. Boleh kan?" tanya Jaehyun menatap satu persatu saudaranya. Mereka semua kompak memandang penuh selidik ke arah Jaehyun.

"Temen atau temen?" tanya Doyoung.

"Temen Doy ya Allah," jawab Jaehyun.

"Beneran temen doang?" kini, Kai yang bertanya.

"Ya beneran Bang."

"Ya udah ajak aja. Sehun juga katanya mau ajak gebetannya," ucap Chanyeol akhirnya.

"HEH SERIUS?!" teriak Younghoon kaget. Ia menatap panutannya itu dengan pandangan menuntut penjelasan.

"Ya serius lah. Kenapa emangnya? Gak terima lo?" tanya Sehun.

"Gak gitu Bambang," gumam Younghoon.

"Siapa sih Bang? Bocorin lah namanya," tanya Doyoung penasaran. Karena setahunya Sehun itu lumayan dingin kalau sama orang lain. Jadi ia penasaran aja gitu siapa yang berhasil nembus dinding pertahanan Sehun.

"Lo kenal kok Doy," ucap Kai.

"Rosy namanya."

Sehun melotot ke arah Chanyeol yang membocorkan nama gebetannya. Chanyeol sendiri hanya tersenyum jemawa dan kembali melanjutkan kegiatannya.

"Oh manusia bar-bar itu," gumam Doyoung.

"KOK LO KENAL SIH?" protes Hyunjae tak terima. Ia kan jadi penasaran dengan sosok gebetan Sehun.

"Kenal lah. Dia kan satu organisasi sama gue dulu pas di kampus," ucap Doyoung santai. Laki-laki itu malah asik mengetikkan sesuatu di laptopnya, mengabaikan tatapan Hyunjae padanya.

"Bukannya dia sama Sehun beda lima tahun? Kok bisa ketemu Doyoung?" tanya Kai bingung.

"Dia itu masuk SD nya kecepatan. Terus pas SMP dia akselerasi. Jadi ya gitu deh," jawab Sehun menjelaskan.

"Yah makin keliatan bego aja dah gue kalau kakak ipar gue begitu," gumam Younghoon frustasi. Chanyeol yang mendengar itu terbahak.

"Santai Hoon. Setidaknya ada Hyunjae sama Jaehyun yang menemani lo," ucap Chanyeol membuat Jaehyun mendelik padanya.

"Gue pinter ya Bang," protes Jaehyun kesal.

"Pinter ngeles iya," sahut Eunwoo.

"Sialan lo."

"Sstt udah berantemnya. Nanti Rina bangun bisa berabe," lerai Juyeon.

Setelah itu keadaan menjadi hening. Mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing. Tepat saat adzan subuh berkumandang, semua pekerjaan mereka telah siap. Jaehyun dan yang lain kini sudah berdiri di depan pintu kamar yang ditempati Rina dengan Younghoon yang membawa kue ulang tahun buatan Jaehyun. Chanyeol membuka pintu kamarnya dan mereka dengan kompak menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Rina.

Rina yang mendengar suara bising, mengerjapkan matanya. Ia belum sadar sepenuhnya saat Younghoon menyodorkan kue ulang tahun dengan lilin yang menyala di atasnya. Gadis itu patuh saja saat disuruh meniup lilin itu. Satu persatu masnya mulai mengucapkan selamat dan doa-doa untuknya. Baru ketika tiba giliran Jaehyun, Rina sadar sepenuhnya.

"MAS KOK DISINI?" jerit Rina kaget melihat keberadaan Jaehyun. Tapi laki-laki itu hanya tertawa sambil tangannya mengusap rambut Rina.

"Sekolah gue udah selesai. Jadi gue balik kesini dan mulai bisnis disini. Seneng gak lo gue balik?" ucap Jaehyun.

Tanpa Rina menjawab, Jaehyun sudah tau jika adiknya itu senang. Karena senyum Rina benar-benar lebar.

"Lo sholat dulu sana gih. Kita tunggu di ruang keluarga ya," ucap Chanyeol. Perlahan mereka semua keluar menyisakan Rina dan Jaehyun berdua.

Jaehyun mendudukkan dirinya di sebelah Rina. Ia menatap adiknya yang kini tanpa terasa olehnya sudah mulai beranjak dewasa. Tanpa kata, Jaehyun menarik Rina ke dalam pelukannya.

"Mas kangen banget sama lo," ucap Jaehyun.

"Gue juga kangen sama lo," balas Rina.

"Lo kok udah gede aja sih Rin. Jangan cepet-cepet atuh," ucap Jaehyun bercanda. Rina hanya tertawa saja mendengarnya.

"Sholat bareng yuk? Udah lama gak imamin lo. Mumpung lo belom nikah, jadi gue bisa bebas imamin lo kapan aja," ucap Jaehyun.

"Apaan sih Mas. Bahasanya udah nikah aja. Gue kan baru tujuh belas. Jangan lebay ah."

Jaehyun tersenyum saja. Karena sejujurnya waktu bergulir dengan sangat cepat. Dan Jaehyun ingin memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Mas-Mas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang