Twenty Nine

83 12 0
                                    


Berbeda dengan kemarin, hari ini Rina mengawali paginya dengan lebih semangat. Selesai sholat subuh, ia langsung turun ke bawah untuk membantu Doyoung dan Jaehyun membuatkan sarapan.

"Pagi Mas ganteng," ucap Rina seraya mencium pipi Jaehyun dan Doyoung bergantian membuat kedua laki-laki itu menatap aneh sang Adik.

"Kita kenal?" tanya Jaehyun. Rina hanya terkekeh saja seraya menyusun gelas lalu menuangkan susu untuk abang-abangnya dan dirinya.

"Paket dari Jeno ya?" tanya Jaehyun lagi. Dan melihat anggukan dari Rina, Jaehyun tak heran lagi melihat tingkah Rina.

"Pantes jadi aneh," cibir Doyoung. Rina mengacuhkan cibiran Doyoung. Ia beralih mengejar Kai yang terlihat sangat terburu-buru.

"Mas minum dulu susunya," teriak Rina sambil membawa segelas susu untuk Kai.

Kai menghentikan langkahnya dan membalik tubuhnya. Ia menerima segelas susu dari Rina lalu meminumnya hingga tandas. Setelahnya laki-laki itu pamit untuk pergi ke kantor.

"DEDEKKK LIAT KAOS KAKI MAS GAK?!"

Rina menghembuskan napasnya mendengar teriakan Hyunjae. Ia segera berlari ke atas. Tiba di kamar Hyunjae, Rina dibuat terpaku melihat kamar tersebut yang luar biasa berantakan. Dengan kesal, Rina menerjang Hyunjae dengan cubitan mautnya.

"Aduhh sakit Dek," ringis Hyunjae.

"Ini kenapa kamar berantakan banget sih? Gue gak mau tau ya, pokoknya lo harus beresin sampai rapih lagi!" ucap Rina.

"Iya nanti gue beresin. Bantuin cari kaos kaki gue dulu ya?" bujuk Hyunjae.

"Ck kaos kaki yang mana sih sialan? Kan kaos kaki lo semua ada di lemari bawah," marah Rina.

"Ih maksudnya kaos kaki yang warna hitam itu loh. Kok cuma ada sebelah doang sih?"

"Kalau sampe ada, rambut lo gue botakin ya Mas," ancam Rina yang dihiraukan Hyunjae. Rina membuka lemari bawah Hyunjae. Ia menatap garang masnya itu seraya memperlihatkan pasangan kaos kaki hitam yang Hyunjae cari.

"Ini apa?!" bentak Rina. Hyunjae jadi menciut saat melihat kemurkaan Rina.

"Ta--tapi tadi gak ada," ucap Hyunjae terbata. Rina melempar kaos kaki itu ke kasur. Kemudian gadis itu keluar dari kamar Hyunjae menuju kamarnya.

Rina masuk ke kamarnya untuk mengambil handphone miliknya. Gadis itu menghela napasnya saat melihat chatnya yang belum dibalas sama sekali oleh Jeno. Entah kemana laki-laki itu sampai tidak bisa menjawab chatnya.

Mengabaikan perasaan galaunya, Rina memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke kampus.

***

Selesai kelas, Rina langsung melangkahkan kakinya keluar dari kelas menuju halte bus. Hari ini tidak ada yang bisa menjemput dirinya. Jadi, Rina terpaksa harus naik bus. Ketika sedang menunggu, sebuah mobil berhenti tepat di depan halte. Kaca jendela mobil itu terbuka perlahan membuat Rina dapat melihat sosok Jisung di dalamnya.

"Kak, ayo masuk!" ucap Jisung.

"Eh gapapa nih?" tanya Rina tak enak.

"Ya gapapa lah. Buruan Kak."

Rina beranjak dan masuk ke dalam mobil. Ia tersenyum canggung saat menyadari bahwa Jihyun lah yang menyetir. Gadis itu langsung menyalami tangan Jihyun.

"Hai Cantik. Gimana kabarnya?" tanya Jihyun seraya melajukan mobilnya. 

"Alhamdulillah baik Tan," jawab Rina.

"Hari ini temenin Mama shopping ya? Mama tuh biasanya belanja ditemenin sama Papa. Tapi Papa kalian sibuk banget," ucap Jihyun.

"Ih tau gitu Icung kabur aja," gumam Jisung. Membayangkan ia yang akan ditarik kesana-kemari sambil menenteng tas belanjaan, membuat Jisung bergidik ngerti. Jihyun yang melihat itu hanya terkekeh.

"Tenang aja Baby. Nanti yang bawa belanjaan kita itu bodyguardnya Papa. Kamu gak liat itu mobil belakang ngikutin kita terus?" ucap Jihyun.

"Hah serius Ma?" tanya Jisung tak percaya.

"Iya Sayang. Udah kamu tenang aja. Abis belanja nanti Mama beliin es krim yang banyak."

Wajah Jisung yang tadinya lesuh berubah menjadi cerah seketika membuat senyum Rina mengembang. 

Sesampainya di mall, Jihyun langsung masuk ke dalam sambil menggandeng tangan Jisung dan Rina di kanan dan kirinya. Mereka masuk ke toko kosmetik terlebih dahulu.

"Nah ini nih Kak yang Mama maksud. Katanya ini bagus banget kalau dipake," ucap Jihyun semangat.

"Itu apa Ma?" tanya Jisung.

"Ini toner sama essence Sayang," jawab Jihyun.

"Aku mau juga dong," ucap Jisung.

"Eh anak kecil gak boleh pake ini. Nanti Mama beliin sunscreen sama masker aja ya buat kamu."

Jisung menganggukkan kepalanya. Rina yang melihat itu gemas bukan main.

"Oh iya Mama juga mau beli highlighter. Kemaren nonton di youtube, katanya ada highlighter bagus banget. Nah Mama mau beli. Sekalian sama foundation Mama udah abis," ucap Jihyun.

"Bukannya Mama baru beli kemarin?" tanya Jisung.

"Beda dong Baby. Kemarin tuh Mama beli conseiller," jawab Jihyun gemas. Saking gemasnya, ibu dua anak itu mencubit pipi si Bungsu.

"Ya mana Icung tau," gumam Jisung.

Selesai memasukkan kebutuhannya ke keranjang, Jihyun mengajak mereka untuk membeli masker wajah.

"Kamu pakai ini aja Baby. Biar kulit kamu tuh cerah glowing kayak Mama," ucap Jihyun.

"Aku nurut aja," balas Jisung karena sejujurnya ia tidak mengerti sama sekali. Selama ini, Jihyun lah yang memilihkannya skincare.

"Rina juga ya sekalian. Nanggung soalnya kalau gak diborong," ucap Jihyun.

"Apa gak kebanyakan Tan?" tanya Rina.

"Gak dong. Kalau udah habis bilang ya sama Mama. Nanti Mama kirimin lagi."

"Makasih Tante."

Jihyun tersenyum. Ia pun mengajak kedua anaknya itu untuk segera membayar ke kasir.

Mas-Mas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang