Hyunjae menyenderkan tubuhnya ke kursi. Ia sudah menghabiskan beberapa porsi makanan dan kini, perutnya terasa penuh."Kenyang banget asli," ucap Hyunjae setelah bersendawa keras. Younghoon refleks menabok perut kembarannya itu.
"Jorok anjir lo," ucap Younghoon.
"Bodo."
Rina menggelengkan kepalanya takjub melihat tingkah Hyunjae.
"Mau langsung balik atau gimana?" tanya Chanyeol.
"Bentar dulu napa. Baru juga selesai makan," ucap Kai. Ia hendak mengeluarkan rokoknya jika saja Lea dan Rina tidak menatap dirinya dengan tatapan tajam.
"Awas lo kalau berani ngerokok di depan gue," ancam Rina.
"Iya-iya. Galak bener sih," gumam Kai seraya menaruh kembali rokoknya di saku celananya.
Lea mengadahkan tangannya ke arah Kai membuat Kai menatap gadis itu penuh tanya.
"Apa?" tanya Kai bingung.
"Rokok Kakak."
"Buat?"
"Sinii!"
Dengan ragu, Kai menyerahkan rokoknya ke Lea. Dan apa yang Lea lakukan sukses membuatnya melongo.
"Kok diinjek sih?" protes Kai tak terima.
"Biarin. Siapa suruh ngeluarin ginian pas ada aku," balas Lea acuh. Rina langsung mengacungkan jempolnya ke arah Lea.
"Udah yuk balik. Kasian itu si Juyeon udah ngantuk," ucap Chanyeol.
"Eh gue langsung anter Rosy aja ya? Siapa yang mau ikut?" tanya Sehun.
"Gak ah. Nanti jadi nyamuk," tolak Jaehyun mentah-mentah.
"Lah terus gimana. Mobil gue gak muat dong kalau semuanya disitu," ucap Chanyeol.
"Juyeon sama Eunwoo deh temenin gue," ucap Sehun.
"Ogah," tolak Eunwoo.
"Ya terus gimana dong?"
"Younghoon, Juyeon, sama Rina ikut Sehun aja. Sisanya di gue," ucap Chanyeol menengahi.
"Terus Jeno gimana?" tanya Rina.
"Ya sama kita lah Dek. Tenang aja, cowok lo gak bakal kita apa-apain," ucap Kai jengah. Rina menyengir.
"Ya udah kalau gitu."
Mereka terdiam, saling memandang satu sama lain.
"Terus sekarang ngapain?" tanya Juyeon bingung.
"Hyunjae, bayar gih. Gue gak bawa duit," suruh Sehun. Hyunjae langsung melotot.
"Dih apaan. Ogah! Bang Chanyeol aja yang bayar," protes Hyunjae tak terima.
"Gua gak ada duit. Lagian kan lo yang makannya paling banyak," balas Chanyeol datar. Chanyeol mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan isinya pada Hyunjae. Dan benar saja, dompet itu kosong. Hanya tersisa dua lembar uang sepuluh ribuan.
"Ya lo pikir gue ada duit gitu?"
"Terus kalau gitu siapa yang bayar?" tanya Eunwoo jengah melihat saudaranya yang asik berdebat.
"Hyunjae lah. Lo bawa kartu kan Dek?" tanya Doyoung.
"Ya ampun Bang. Saldo gue kurang lah kalau buat bayarin mereka makan," ucap Hyunjae melas.
"Ck miskin banget sih lo," cibir Rina.
"Bang Chanyeol, please bayarin ya? Gua asli gak ada duit," pinta Hyunjae. Chanyeol bersedekap malas.
"Imbalannya apa?"
Hyunjae meringis, meminta bantuan pada Rina. Namun adiknya itu hanya meliriknya sebentar dan kembali sibuk bercanda dengan Eunwoo.
"Bang," rengek Hyunjae.
Chanyeol menghembuskan napasnya. Ia mengeluarkan kartu debit dari saku celananya dan menyodorkannya ke Hyunjae. Sontak, Hyunjae langsung memekik girang dan mencium pipi Chanyeol saking girangnya.
"Jijik anjir!" kesal Chanyeol seraya mengusap pipinya.
"Emang terbaik deh kamu. Sini-sini aku kiss lagi."
"Gua gampar ya lo kalau berulah. Udah sana buruan bayar!"
Hyunjae buru-buru kabur untuk membayar makanan mereka. Setelah kepergian Hyunjae, mereka langsung tertawa terbahak-bahak.
"Nanti malem mau bakar-bakaran gak?" tanya Jaehyun.
"Bakar lo maksudnya?" tanya Eunwoo.
"Ya gak dong Eunwoo. Lo tuh ngeselin banget sih."
"Jadiin aja. Semuanya kan udah disiapin sama Doyoung," ucap Sehun.
Tak lama Hyunjae kembali. Mereka langsung beranjak keluar menuju parkiran mobil.
Sesuai kesepakatan, Rina, Juyeon, dan Younghoon naik ke mobil yang dikendarai Sehun. Mobil itu melaju lebih dulu meninggalkan restoran. Sisalah orang-orang yang akan menaiki mobil Chanyeol.
"Eh ada satu yang di bawah," ucap Kai.
"Hompimpa aja," ucap Jaehyun memberi usul.
"Gue gak ikutan ya. Soalnya kan gue yang nyetir," ucap Kai. Laki-laki itu langsung masuk ke pintu kemudi dengan Lea yang berada di sampingnya.
Setelah melakukan hompimpa, Hyunjae lah yang harus rela duduk di bawah. Dengan wajah bete, laki-laki itu duduk di dekat Chanyeol dan Eunwoo.
"Apes banget sih gue hari ini. Udah disuruh bayar. Terus sekarang gue duduk di bawah lagi. Berasa babu," gumam Hyunjae. Chanyeol menoyor kepala adiknya itu.
"Lo lupa tadi siapa yang bayar?"
Hyunjae menyengir menampilkan giginya yang rapih.
Berbeda dengan keadaan di mobil Chanyeol, keadaan di mobil Sehun jauh lebih kalem. Tidak ada yang bersuara kecuali musik yang diputar disana.
Rina sibuk mengirim chat dengan Jeno, Juyeon tidur, Rosy yang asik ngeliat jalanan, dan Younghoon yang sibuk main games. Merasa bosan, Rosy mulai membuka pembicaraan.
"Rina gimana sekolahnya?" tanya Rosy.
"Gak gimana-gimana Kak. Biasa aja," jawab Rina.
"Kalau Kak Younghoon gimana?"
Younghoon tersentak mendengar namanya disebut. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Rosy yang juga tengah menatap dirinya. Buru-buru Younghoon menunduk untuk menyembunyikan wajahnya. Melihat itu, Rosy jadi bertanya-tanya dalam hati.
"Kok gak dijawab?" tanya Sehun bingung. Tumben banget itu adiknya yang biasanya pecicilan malah diem.
"Biasa aja kuliahnya. Gak ada yang spesial," jawab Younghoon.
Ini cuma perasaan Rosy aja atau emang nada suara Younghoon dingin ya?
Apa Younghoon gak suka sama dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas-Mas Bobrok
FanfictionCerita ringan tentang Rina dan kesembilan Masnya yang ribetnya ngalahin mak-mak.