Fourty Five

65 11 0
                                    


Suasana rumah sedang damai saat ini. Itu semua karena hanya ada Juyeon, Rosy, Rina, dan Younghoon saja di rumah. Mereka berempat sedang bermain kartu. Sedari tadi Younghoon terus saja kalah membuat wajahnya kini penuh dengan coretan lucu.

"Terakhir ya ini. Yang banyak coretannya harus keluar rumah buat beli ayam," ucap Rina.

"Ayam mulu. Kalian gak bosen?" tanya Rosy. Serius deh. Setiap ada kesempatan beli makan, Aksana pasti belinya ayam goreng. Sampai-sampai restoran ayam goreng langganan mereka tuh hapal banget sama pesanan keluarga Aksana.

"Tidak akan pernah bosan," jawab Juyeon.

"Kalian gak mau makan seafood? Gue bayarin dah," tawar Rosy.

"Eh boleh tuh. Udah lama juga kita gak makan seafood," ucap Rina semangat.

"Ya udah kuy."

Mereka kembali bermain kartu. Dan sudah pasti Younghoon lah yang kalah. Maka dari itu sebagai hukuman, ia tidak boleh menghapus coretan di wajahnya seharian. Dan ia harus memakai seragam sekolah.

 Dan ia harus memakai seragam sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk langsung kesana aja," ajak Rosy.

Mereka berangkat menuju restoran seafood dengan Juyeon yang menyetir. Tiba disana, mereka langsung masuk ke dalam. Rosy memesan banyak makanan untuk ketiga iparnya.

Younghoon berusaha menundukkan kepalanya saat beberapa perempuan yang ada disana menatap ke arahnya. Hal itu membuat Rina terkekeh kecil.

"Udah santai aja Mas. Mas tetep ganteng kok," ucap Rina.

"Eh iya gue mau nanya sesuatu deh," ucap Rosy membuka pembicaraan.

"Nanya apa?" tanya Juyeon.

"Gue kan follow instagram salah satu model yang kerja di perusahaan Kak Younghoon ya. Terus dia tuh kayak dibully gitu. Gara-gara katanya dia jadian sama pemilik perusahaan. Emang iya Kak?" tanya Rosy. Younghoon meneguk ludahnya saat ketiga pasang mata kini menatap ke arahnya.

"Si--siapa maksud lo?" tanya Younghoon gugup. Rina memicingkan matanya.

"Mas jadian gak bilang-bilang ke aku? Padahal pas aku jadian sama Jeno, Mas orang pertama yang tau," kesal Rina.

"Belom jadian. Itu cuma rumor doang," ucap Younghoon.

"Serius? Tapi lo naksir kan?" tanya Juyeon.

"Ya iya. Tapi dia belom tau kayaknya. Anaknya cuek banget," ucap Younghoon.

"Mungkin dia pura-pura gak tau. Bukan karena gak tertarik sama lo, tapi dia cuma takut terlalu kepedean," ucap Rosy.

"Tapi kan dari sikap gue udah jelas kalau gue suka sama dia," balas Younghoon.

"Ya gak bisa gitu dong. Meskipun cewek tau kalau cowok itu suka sama dia, cewek juga butuh kepastian. Coba aja Mas nyatain cinta ke dia," ucap Rina.

"Kalau gak diterima?"

"Terima nasib aja," jawab Juyeon. Younghoon mendengus.

"Tapi Rina bener Kak. Coba aja lo tembak dia dulu. Daripada hubungan kalian gak jelas kan?"

Obrolan mereka terhenti saat pesanan mereka tiba. Mereka buru-buru menyelesaikan makannya dan pulang ke rumah.

Ketika mobil sudah masuk ke perkarangan rumah, Rina dikejutkan dengan keberadaan mobil milik Chanyeol. Ia langsung buru-buru turun dan masuk ke dalam rumah. Di ruang keluarga sudah ada Chanyeol, Luna, Kai, Jaehyun, dan Hyunjae. Rina langsung menghambur ke dalam pelukan Chanyeol.

"Abis dari mana?" tanya Chanyeol.

"Makan seafood sama Kak Rosy, Mas Juyeon, dan Mas Younghoon," jawab Rina.

"Dih kok gak ngajak-ngajak?" protes Hyunjae sebal. Rosy menatap sinis ke arah Hyunjae.

"Anda siapa?" tanya Rosy. Hyunjae mendengus.

"Muka lo kenapa Hoon?" tanya Chanyeol. Kini semua mata memandang ke arah Younghoon.

"Kalah main kartu," jawab Younghoon. Ia duduk di karpet kemudian langsung mencomot toples yang ada di pangkuan Kai.

"YO EPRIBADEH. EUNWOO IN THE HOUSE YO!"

Chanyeol menghembuskan napasnya melihat tingkah Eunwoo. Doyoung yang ada di belakang Eunwoo langsung menoyor kepala adiknya itu.

"Assalamualaikum," ucap Doyoung yang langsung dijawab oleh semuanya.

"Kebiasaan kamu, Woo," ucap Chanyeol. Eunwoo hanya menyengir saja.

"Suami gue gak balik Kak?" tanya Rosy.

"Ada noh di depan," jawab Eunwoo. Ia menghempaskan dirinya di sofa, tepat di sebelah Hyunjae.

"Oh iya Kakak gak bawa oleh-oleh?" tanya Hyunjae.

"Enggak," jawab Luna polos.

"Kok enggak?"

"Gak sempet beli," jawab Chanyeol cepat. Hyunjae mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Chanyeol.

Sehun masuk ke dalam rumah sambil menenteng beberapa roti dan kue kecil. Ia langsung menaruh makanan itu di meja.

"Gimana rumah selama gue tinggal?" tanya Chanyeol.

"Ya gitu deh. Tau sendiri kan adik-adik anda ini sangatlah hiperaktif. Capek gue ngurusnya," keluh Sehun lelah.

"Loh emang Rosy gak bantuin kamu?" tanya Luna.

"Boro-boro Kak. Ochi kan ada di kubu mereka," jawab Sehun yang sukses membuat Rosy tersenyum malu. Luna terkekeh.

"Gak heran sih. Rosy kan satu spesies sama babi-babi itu," ucap Chanyeol.

"Masa adik sendiri dikatain babi sih Mas," ucap Luna.

"Lah emang iya. Hyunjae itu babi ijo, Eunwoo babi ungu, kalau Rina babi pink," ucap Chanyeol.

"Lo ketua perbabian," balas Eunwoo kesal. Kai terbahak.

"Udah ih kenapa malah bahas babi sih," lerai Luna.

"Emang ye cuma Kak Luna doang yang waras disini," ucap Rina.

"Excuse me?" Doyoung ikut membuka suara.

"Sejak kapan anda waras?" tanya Rosy meledek.

"Sejak dulu saya waras," jawab Doyoung.

"Sijik dili siyi wiris," sambung Younghoon.

"Sialan," maki Doyoung. Chanyeol terkekeh sejenak.

"Gue sama Luna ke kamar dulu ya. Capek mau istirahat," ucap Chanyeol. Mereka berdua beranjak menuju kamar.

Sepeninggal Chanyeol dan Luna, masing-masing ikut naik ke atas menuju kamarnya masing-masing.

Mas-Mas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang