[Follow dulu sebelum baca]
❝ 𝙄 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙨𝙩𝙞𝙡𝙡. 𝙄 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙬𝙞𝙡𝙡, 𝙚𝙫𝙚𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙮𝙤𝙪 𝙖𝙧𝙚 𝙬𝙧𝙤𝙣𝙜. ❞ - Hericane, LANY
Mereka bilang, banyak yang lebih baik.
Mereka bilang, kamu itu bencana.
Mereka bilang, aku hanya...
Halo semuaa! Apa kabar? Wkwk maaf ya gais aku baru muncul karna sibuk banget
Ada yg nungguin gasi cerita ini? Wkwkkw
Kutunggu yaaa antusiasme kalian, btw sori buat komen2 yg belum kubalas. I'll reply it As Soon As Possible!❤️🤙🏼
Cigarettes After Sex — Crush
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SETELAH menghabiskan makanan yang telah mereka pesan di kasir, tidak banyak obrolan yang dibahas. Paling-paling hanya seputar hal-hal yang terjadi di sekolah, repotnya memilih universitas, bagaimana sulitnya menjalani tahun terakhir sekolah.
Estrella menceritakan bagaimana dilemanya ia ingin memilih jurusan kuliah seperti teman-temannya. Widura yang mendengarkan keluhan itu tidak bisa berhenti tersenyum ketika ia menyaksikan ekspresi Estrella berubah-ubah. Dari cara penyampaiannya, Widura suka memerhatikan bagaimana Estrella membawa ia ikut masuk ke dalam kegundahan gadis itu.
Intonasi Estrella yang lembut tetapi penuh penekanan, gesture-nya yang tidak berlebihan tetapi tidak juga kaku, dan hal-hal lain yang sejak dulu menjadi ciri khas perempuan itu.
"Kesel banget kan?" Entah sudah keberapa kalinya kalimat itu Estrella ulang, tetapi anehnya Widura tidak bosan mendengarnya.
Widura hanya memundurkan punggungnya ke sandaran kursi, dan bersidekap.
"Loh? Kenapa?"
"Ya buat apa?"
"Yaaa buat masa depan kamu lah?" Estrella mengeryit.
Widura ikut mengernyit dan menggeleng singkat.
"Emang kamu pengen jadi apa?"
Kali ini laki-laki itu mengedikkan bahunya.
"Loh? Cita-cita kamu apa?"
"Lo percaya gak kalo gue gak pernah mikirin hal semacam itu?"
Giliran Estrella mengernyit lagi.
"Jujur, kadang gue iri juga si liat orang-orang pada punya ambisi buat cita-citanya. Keren aja gitu ada motivasi hidup. Seenggaknya udah tau arah hidupnya mau ke mana. Tau kesuksesannya didedikasiin untuk siapa,"
"Emang kamu gak mau bahagiain mama papa kamu?"
"Mereka udah bahagia kok tanpa gue."
Seketika, tenggorokan Estrella tercekik. Meski Widura mengatakannya dengan nada sesantai itu, rasanya Estrella ingin menenggelamkan dirinya ke sumur sekarang juga.