Sesuai janji, hari ini aku update 2x
Mari kita bakar part ini. Insya Allah part ini panas🔥🔥
Semoga ga bosen vote+komen di Gulma❤️
Maliq D'Essentials - Terdiam
X
Maliq D'Essentials - PilihankuDENGAN gerakan lambat, langkah gadis itu akhirnya terhenti di depan gerai gelato. Perasaan gadis itu semakin mellow begitu melihat sepasang kekasih yang tengah duduk-duduk sambil berselfie ria.
"Lo mau?" Suara dari belakang tiba-tiba saja terdengar, diikuti senggolan pelan pada lengan Abel.
Melihat sosok yang menyenggolnya, Abel langsung mengunci mulutnya rapat-rapat.
"Gue nanya." Widura menunduk. "Lo mau?"
Tak mendapat jawaban, Widura mengangguk samar. Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Sekali lagi gue tanya," ujarnya lebih tegas dan dingin. "Lo mau gak?"
Dengan gerakan patah-patah, akhirnya perempuan yang rambutnya digerai itu mengangguk. Lalu Widura maju, berdiri di depan kasir, disusul Abel yang bergeser di depan etalase sambil menatap kosong ke aneka es krim di hadapannya.
"Silakan, kak. Mau dine in atau take away?"
Tak peduli jika sang kasir betanya ke Widura, Abel langsung menyahut. "Dine in aja, Mbak."
"Baik, mau yang mana, Kak untuk size dan variannya?" Tanya kasir ke Abel.
"Size-nya large."
Widura menoleh heran.
"Aku mau mint, cookies and cream sama cotton candy."
Kali ini tatapan heran Widura berubah kaget.
"Topping-nya apa aja, Kak?"
"Mochi, kit kat, marshmallow sama chacha."
"Kalo kakaknya?" Tatapan sang kasir beralih ke Widura.
"Dia nggak usah, Mbak. Satu aja." Sembari menunggu pesanannya, Abel bergeser ke kasir.
Di sebelahnya Widura yang tadinya menatap aneka varian di etalase, langsung berpaling ke arahnya dengan raut kaget.
"Oh, satu aja?" ujar kasir. "Totalnya jadi seratus tiga puluh delapan ribu lima ratus tujuh puluh lima rupiah, Kak. Sudah termasuk pajak."
"Kok malah satu doang?"
"Aku nggak abis lah makan yang large sendirian."
"Terus kenapa pesen yang itu?"
"Biarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BHC #2] Gulma | ✓
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum baca] ❝ 𝙄 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙨𝙩𝙞𝙡𝙡. 𝙄 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙬𝙞𝙡𝙡, 𝙚𝙫𝙚𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙮𝙤𝙪 𝙖𝙧𝙚 𝙬𝙧𝙤𝙣𝙜. ❞ - Hericane, LANY Mereka bilang, banyak yang lebih baik. Mereka bilang, kamu itu bencana. Mereka bilang, aku hanya...