Mon maaf gais aku up malem2
Sebenernya pengen update bsk, tp udh ga tahan><Komen aku bls besok yaa krn udh ngantuk🤧
Faye — Scream & Dreams
MAKAN malam yang sedang berlangsung di kediaman Dirgantara terasa begitu hening dan canggung. Beruntung ada suara TV yang menemani mereka selain dentingan sendok dan piring.
Seperti biasa, posisi duduk Tamara berhadapan dengan Abel. Diam-diam ia memperhatikan anaknya yang tengah menyuapkan udang tepungnya. Gerakan anak itu terkesan biasa saja, tidak lesu ataupun antusias. Sempat beberapa kali kepergok oleh Abel, wanita berdaster satin itu buru-buru berpaling ke piringnya lagi.
Padahal, malam ini Tamara dan Rosi sengaja memasak menu favorit Abel, yakni aneka seafood. Mulai dari udang tepung, cumi saos tiram, gurame bakar, dan tumis kangkung. Semuanya favorit Abel. Tetapi, anak itu anteng menikmati semua lauk tanpa nasi.
Merasakan kakinya disenggol oleh Dirga—sang suami, wanita itu menoleh. Pria berkaos oblong putih itu mengernyit sambil melirik Abel sekilas, seolah menuntut penjelasan tentang kondisi anak itu— namun Tamara hanya bisa balas mengernyit dan menggeleng.
Dari tempatnya duduk, Tamara melihat kalau Abel mengalami perubahan mood yang sangat drastis selama tujuh hari belakangan. Meski Abel tidak pernah bicara terang-terangan, tetapi firasat Tamara begitu kuat. Pasti ada masalah besar yang sedang menimpa anaknya. Anak itu mendadak berubah jadi orang lain.
Tidak ada lagi tawa renyah atau rengekan yang keluar dari mulut anak itu.
Biasanya setiap makan malam, Abel selalu antusias membahas tentang apa yang sedang trend di internet, hari-harinya di sekolah, atau mengomentari masakan hari ini. Pokoknya, selalu saja ada hal yang dibahas mulut mungil anak itu.
Namun tidak dengan seminggu belakangan.
Biasanya setelah makan malam, Abel pasti akan menceritakan tentang Widura ke Tamara. Tamara dan anaknya lumayan terbuka. Tetapi, Abel hanya menceritakkan bagian yang senang-senangnya saja. Tidak dengan pertengkaran mereka. Bahkan Tamara tak tahu jika Abel-Widura sudah putus.
Merasakan kakinya disenggol lagi, Tamara melototi suaminya. Tanpa sepengetahuan anaknya, Tamara dan Dirga sempat membahas hal ini sebelum tidur, semalam. Awalnya mereka pikir anaknya sedang badmood atau memang sedang PMS.
Tetapi, ini sudah jalan seminggu, masa badmood terus?
Dan, setahu Tamara, Abel sudah PMS dua minggu yang lalu.
Jadi, kenapa?
Ada dua perubahan yang paling mencolok pada putrinya; Mulai dari banyak diam, hingga sering melamun. Terbukti, ia hanya menjawab singkat "iya", "nggak", "terserah" dan "yaudah" apabila dimintai pendapat. Tatapannya kosong, seolah tak ada gairah hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BHC #2] Gulma | ✓
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum baca] ❝ 𝙄 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙨𝙩𝙞𝙡𝙡. 𝙄 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙬𝙞𝙡𝙡, 𝙚𝙫𝙚𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙮𝙤𝙪 𝙖𝙧𝙚 𝙬𝙧𝙤𝙣𝙜. ❞ - Hericane, LANY Mereka bilang, banyak yang lebih baik. Mereka bilang, kamu itu bencana. Mereka bilang, aku hanya...