Jaemin tak mengerti dengan dirinya sendiri. Sudah sebulan ini ia malas melakukan apapun dan mengurung diri di rumah. Hari-harinya ia habiskan dengan membaca ulang koleksi komik yang terpajang di rak bukunya.
One Piece memang seru tapi ia tidak bisa menikmati jalan ceritanya. Bisa jadi karena ia sudah berulang kali menamatkan seri itu, atau karena pengaruh kejadian yang lalu.
Entahlah, hatinya terasa berat dan pikirannya kosong.
Setelah bertemu Haechan dan Jeno di selasar gedung kampus waktu itu, seharusnya Jaemin kembali mengunjungi dosen pembimbingnya. Bu Irene bahkan menghubunginya melalui WhatsApp dan mengabari kalau ia sudah bisa melanjutkan bab empat.
Tapi pesan itu hanya ia balas 'terima kasih, Bu' dan sampai sekarang belum juga ia kerjakan.
Jaemin ingin menghindari siapapun. Ia keluar dari seluruh akun media sosialnya yang lama dan beralih membuat akun baru untuk menulis keluh kesahnya. Atau sekadar mengikuti berita hiburan di linimasa. Jarang membuka WhatsApp karena memang hampir tidak ada yang mengirim pesan selain anggota grup-grup komunitas yang mengirimkan pengumuman entah-berentah.
Sedangkan Haechan kini sibuk dengan skripsinya akibat Pak Johnny menyuruhnya mengganti judul setelah dua bab ia kerjakan. Terkadang Haechan mengajak Jaemin untuk mencari literatur di perpustakaan universitas atau mengerjakan skripsi di kafe langganan mereka.
Tapi Jaemin menolak dan beralasan jika ia sibuk revisi dan bimbingan. Padahal ia belum pernah ke kampus lagi sejak hari itu dan Haechan tidak tahu karena mereka berbeda fakultas.
Pernah sekali orang tuanya bertanya kenapa Jaemin selalu di rumah, pemuda kelahiran Agustus itu menjawab,
"Jangan desak aku, dong. Aku pusing mikir skripsi, dosenku galak. Biarkan aku istirahat sebentar."
Dan berakhir dengan Ibu Jaemin yang mengusap sayang kepala anaknya yang terpejam di kasur membelakanginya. Ayahnya yang melihat itu hanya memaklumi, ia pikir toh semasa muda dulu ia juga pernah mengalami hal yang sama. Mendapatkan dosen pembimbing galak.
***
It's three A.M. and the moonlight's testing me
If I can make it 'til dawn then it won't be hard to see
That I ain't happy
I ain't too happy
Hampir sepanjang hari Jaemin memutar lagu-lagu galau yang sudah ia satukan dalam playlist di akun Spotify miliknya. Dua minggu pertama nama Jeno memang memenuhi pikirannya. Tapi kini kecemasan lebih menggelayuti hati daripada nama lelaki itu.
"Kenapa denganku? Bagaimana cara mengatasi patah hati ini? Aku yang terlalu menggantungkan perasaanku pada Jeno, dan menolak kenyataan jika tak ada kesempatan untuk aku bersamanya. Mengapa aku masih saja berharap?"
Siang itu Jaemin bermonolog sambal berbaring di atas tempat tidurnya. Matanya memandangi langit-langit kamar yang redup tanpa cahaya. Gorden dan jendela belum ia buka sejak pagi, namun bias cahaya masuk dari kisi-kisi jendela.
And I know that you don't
But if I ask you if you love me
I hope you li-li-li-lie
Lie to me
tbc
Happy 4th Anniversary NCT Dream!
Sesuatu yang kita tunggu akhirnya terwujud.
Yup! Mark sudah masuk di official Lysn fanclub Dreamies! Betapa bahagianya T.T
Dan Vlive 7Dream.. aku belum sempat menontonnya. Mungkin setelah ini. Ada yang sudah menonton?
KAMU SEDANG MEMBACA
It All Started with Broken Hearts
FanfictionKetika hidup yang senantiasa dipenuhi kebahagiaan perlahan mengkhianatimu, kau hanya tak terbiasa dan tak tahu bagaimana harus menghadapinya.