Ia tak pernah menemui perasaan semacam ini. Dunianya yang sempurna, entah bagaimana kini terasa jungkir balik. Ia bingung, kerepotan, dan butuh pertolongan. Tapi ia juga tak mau mengganggu orang-orang terdekatnya bahkan untuk sekadar bercerita.
Dari sekian pertimbangan, membayar orang lain untuk mendengar keluh kesahnya mungkin jadi pilihan yang lebih baik.
"Kak, dompetnya tadi ketinggalan di dalam."
Masih berjongkok di tepi sepeda motornya, dengan wajah yang muram, ia berbalik dan mengambil barang yang disodorkan orang itu padanya.
"Hei,butuh bantuan?"
tbc
A/n
Bukan pertama kali menulis, tapi baru pernah mengunggah di dunia Oranye. Berharap bisa menyelesaikannya di sini. Mohon dukungannya :)
Salam kenal~
-lightsolar
KAMU SEDANG MEMBACA
It All Started with Broken Hearts
FanficKetika hidup yang senantiasa dipenuhi kebahagiaan perlahan mengkhianatimu, kau hanya tak terbiasa dan tak tahu bagaimana harus menghadapinya.