MATE [✓]

#8 Jangan Ganggu Arka

"Ah... Atau gue harus cium lo lagi biar lo inget siapa gue?"

Mata Wonwoo seketika membulat penuh amarah. Dia mendorong tubuh Mingyu lalu menendang selangkangan Mingyu dengan lututnya. Mingyu berlutut di hadapan Wonwoo sembari meringis memegangi aset berharganya.

"Bxjingan! Bangsxt! Seharusnya kemaren gue tau itu lo! Seharusnya gue tendang lo dari waktu itu!" Bentak Wonwoo.

"Shit... Arghh.." Rintih Mingyu. "S-sakit banget anjir.."

"Kenapa lo cium gue waktu itu?!" Suara Wonwoo masih meninggi.

Mingyu berusaha sadar dari rasa sakitnya dan mencoba berdiri. "Gue kan udah minta maaf yaelah.."

"Lo pikir maaf doang cukup? Lo udah ngambil ciuman pertama gue!"

"Lo pikir gue cowok apaan hah? Itu juga ciuman pertama gue!"

Wonwoo merinding. "Lo bener-bener gila ternyata.."

"Sini lo.."

"Ngapain?!" Wonwoo mundur selangkah.

"Sini elah! Bantuin gue jalan ke toilet."

"Ngapain?"

"Meriksa junior gue lah! Gila.. lutut lo tajem banget tau gak... Sering diasah pake batu, ya?"

"S-sorry.. kelepasan."

"Ayo!"

Wonwoo pun menghampiri Mingyu ragu. Dia mengambil tangan Mingyu dan merangkulkannya di bahunya. Selama perjalanan dari rooftop ke toilet terdekat, mereka benar-benar menjadi pusat perhatian siswa lain. Melihat kondisi Mingyu yang kurang baik, dan Wonwoo yang memapahnya tentu saja membuat orang-orang dapat menyimpulkan satu hal.

Arka berhasil mengalahkan Nadirga.

"Wah.. hebat banget tuh murid baru. Baru beberapa hari di sini eh udah ngalahin Dirga."

"Siapa sih namanya? Arka, ya, kalo gak salah?"

"Udah gue duga. Dia emang keliatan keren banget dari pertama kali gue liat dia."

"Arka udah punya pacar belum, ya? Kalo belum pengen daftar deh.."

"Tapi kalo diperhatiin si Arka tuh ganteng tapi cantik. Gimana, ya?"

"Gue kira cuma si Andri doang yang bisa ngalahin Dirga.."

"Jangan-jangan abis ini si Dirga bakal ngerekrut tuh murid baru jadi anggota gengnya.."

"Kayaknya kita juga harus berhati-hati deh sama si Arka."

"Gue gak bakal cari masalah sama si Arka."

Dan bisik-bisik lainnya.

Semenjak hari itu, orang-orang mulai berhati-hati bila berdekatan dengan Wonwoo—khususnya para siswa. Berbeda dengan para siswa, para siswi justru berbondong-bondong mendekati Wonwoo. Wonwoo bahkan selalu mendapati hadiah di kolong mejanya setiap pagi.

Wonwoo kebingungan. Apa mengalahkan Mingyu sebesar ini damage-nya? Wonwoo merasa seperti dia habis memenangkan perang. Padahal dia hanya menendang aset Mingyu.