"Damian!"
Langkah Seokmin langsung terhenti ketika mendengar namanya di sebut. Dia berbalik hendak memaki orang tersebut karena sudah seenaknya memanggil nama aslinya. Tapi air wajahnya berubah tenang saat melihat Jisoo berdiri di sana. Pria manis itu berlari kecil menghampiri Seokmin.
"Udah dibilangin jangan panggil aku Damian kalo di sekolah."
Jisoo terkekeh kecil. "Maaf. Kebiasaan."
"Kenapa?"
"Enggak. Cuma kangen aja sama kamu. Hehe."
Seokmin memalingkan wajahnya, menyembunyikan senyumnya yang melebar. "Tiap hari ketemu juga."
"Kangen berduaan maksudnya.."
"Ya, udah. Nanti pulang sekolah aku ke rumah kamu." Seokmin melihat sekeliling. Dilihatnya tidak ada siapa pun di sekitar mereka, Seokmin pun mengangkat tangannya mengusap pucuk kepala Jisoo sambil tersenyum lalu melangkah pergi setelahnya.
Jisoo tak kuasa menahan senyumnya mendapat perlakuan seperti itu.
"Kenapa lo bohongin gue sama Andri?"
Jisoo menegang saat melihat Wonwoo yang tiba-tiba keluar dari balik tembok.
"Lo bilang kalian sama-sama nolak perjodohan itu. Tapi yang gue denger barusan, kalian malah kayak ABG yang baru pacaran."
"I-itu..." Jisoo menggulung jari jemarinya.
Wonwoo mengedikkan kedua bahunya. "Gapapa kalo lo gak mau cerita yang sebenernya. Anggap aja pertemenan kita cuma sampe situ."
Jisoo langsung menahan tangan Wonwoo yang hendak pergi. "G-gue bakal cerita kalo ada Andri.."
"Ya, udah. Ayo kita ke Andri sekarang."
Jisoo pun mengikuti langkah Wonwoo.
"Ini kan bukan jalan ke kelas kalian. Emangnya Andri di mana?"
"Lagi pacaran sama Dani di rooftop."
.
."Jadi sebenernya kalian setuju sama perjodohan itu.. dan kalian emang pacaran?" Wonwoo menyimpulkan apa yang Jisoo ceritakan tadi.
Jisoo mengangguk malu-malu sebagai jawaban.
Wah... Temen baru gue ini kok dua-duanya pada gay, sih? Atau jangan-jangan satu sekolahan ini penganut LGBT?ㅡAWA
Sialan. Kok gue malah keinget si Dirga, sih?ㅡAWA
"Sejak kapan kalian pacaran?" Tanya Jihoon.
"Umm... Mungkin sejak taun lalu."
"Terus kenapa lo bohongin kita waktu itu?"
"G-gue cuma malu.." Jisoo menundukkan kepalanya.
"Malu kenapa? Karena pacaran sama cowok?"
Jisoo mengangguk.
"Ngapain malu? Coba lo liat si Dani.. bukannya malu tapi malah malu-maluin." Kata Jihoon.
"Tapi, ya, tetep aja. Apalagi di negara ini 'kan orang-orangnya pada kontra sama LGBT."
"Ya, kalo udah cinta mau digimanain lagi? Seharusnya lo bersyukur udah dapet restu dari bonyok. Lah gue?"
"Bener. Lagian 'kan kalo udah jodoh gak bakal kemana." Tambah Wonwoo.
"Terus soal yang lo digangguin sama si dungu.. kok si Deka malah sekongkol sama si dungu?"
"Umm... Itu.. katanya dia terlalu malu buat ngakuin ke temen-temennya kalo dia gay. Jadi ya.. gitu." Jelas Jisoo.
Padahal si dungu juga gay.ㅡAWA
Wonwoo mendongak menatap langit luas yang terlihat dari rooftop sini. Dia menghela napasnya panjang lalu membuka mulutnya.
"Gue pernah ciuman sama si Dirga—.."
Jisoo dan Jihoon serempak menoleh ke arah Wonwoo. "Huh?!!"
".. Dua kali.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [✓]
Fanfic[MEANIE] Dirga mengambil ciuman pertama Arka ㅡyang juga ciuman pertamanyaㅡ secara terpaksa saat mereka berusia 12 tahun dalam kondisi masih tidak saling mengenal. Sebuah kebetulan, Dirga dan Arka kembali dipertemukan setelah 5 tahun lamanya. Apakah...