"Mau ke mana?" Tanya Jihoon saat melihat Wonwoo bangkit dari duduknya.
"Ke perpus." Jawab Wonwoo singkat lalu melangkah pergi.
Setibanya di perpustakaan, Wonwoo langsung mengelilingi rak-rak buku dan mengambil beberapa buku dengan judul menarik. Dia duduk di salah satu kursi lalu mulai membaca. Tapi belum lama ia memulai, ponsel di saku celananya tiba-tiba bergetar pendek berkali-kali. Sebuah—beberapa—pesan singkat dari Jihoon.
Chibi
Lo kenal si Dirga?
Atau Deka?
Atau Juned?
Kalo Mingroy?
Kenal gak?
Atau lo nyari ribut
sama geng si Dirga?Siapa tuh?
KENAL GAK?
Kagak anjir
Kok ngegas, sih?
Temen sekelas aja
masih pada gak kenalTerus kenapa si
Dirga nyariin elo?Dirga siapa, sih?
Kesel anjir
Balik ke kelas sini
Lo liat aja sendiri"Apaan dah nih chibi? Gak jelas banget.."
"Dirga siapa lagi?"
Wonwoo pun terpaksa mengembalikan buku-buku tadi ke dalam rak dan kembali ke kelasnya.
"Nih, baca." Jihoon langsung menyodorkan secarik kertas ke hadapan Wonwoo yang baru tiba.
Wonwoo membuka lipatan kertas itu dan membacanya.
Kalo lo cowok, dateng ke rooftop pulang sekolah nanti.
-Dirga
Dahi Wonwoo berkerut. "Apaan, sih?"
"Lo beneran gak nyari masalah sama geng si Dirga?"
"Harus gue bilang berapa kali, sih? Nama Dirga aja gue baru denger sekarang."
"Ya, terus itu kenapa si Dirga nulis yang begituan buat elo?"
"Mana gue tau!"
"Lo bisa berantem?"
"Kenapa gitu?"
"Duduk lo sini! Lo udah tiga hari di sini tapi masih belum tau apa-apa."
Wonwoo pun duduk di kursinya.
"Nih, ya.. gue bakal ngasih tau lo siapa itu Dirga. Jadi dengerin baik-baik soalnya gue gak bakal ngulang ucapan gue."
Jihoon menarik napasnya panjang. "Namanya Nadirga—.. err.. gue lupa nama lengkapnya siapa. Dia itu anak yang punya sekolahan ini. Kapten tim basket. Pokoknya di sini dia punya kuasa. Bahkan guru-guru takut sama dia—um.. kecuali Pak Aron. Si Dirga itu paling hobi ngeganggu hidup orang lain, apalagi orang yang udah cari masalah sama dia."
"Pokoknya setiap orang yang dapet surat ini.." Jihoon menunjuk kertas di genggaman Wonwoo. ".. udah dipastikan nyawa si penerima surat ini gak bakal selamat. Dan lo dapet surat ini. Jadi lo harus siap-siap baku hantam sama si Dirga."
"Orang gila kali tuh orang?"
"Ka, gue serius anjir. Lo bisa berantem gak?"
"Gue pernah diajarin gulat sama bokap."
"Serius? Baguslah. Seenggaknya lo gak bakalan babak belur amat."
"Tapi kenapa lo bisa tau kalo ini surat buat gue?"
"Si Dirga dateng sendiri kok. Dia nyuruh gue buat ngasih surat itu ke murid baru."
"Dia kelas mana?"
"Si Dirga? Kelas sebelah."
Jihoon langsung menahan Wonwoo yang hendak pergi. "Jangan bilang lo bakal nyamperin dia."
"Gue cuma mau liat siapa dia sampe berani-beraninya ganggu gue." Wonwoo menepis tangan Jihoon lalu melangkah pergi.
Jihoon menghela napasnya panjang lalu mengikuti Wonwoo ke kelas sebelah.
Wonwoo mendobrak pintu kelas IPA 2 hingga semua orang di dalam kelas itu terkejut dan melihat ke arahnya kebingungan.
"Mana yang namanya Dirga?" Wonwoo berujar dengan wajah dingin dan suara rendahnya.
Mingyu yang sedari tadi sibuk bermain dengan nintendo-nya pun melihat ke arah Wonwoo yang berdiri di depan kelasnya. Mingyu menarik sebelah sudut bibirnya lalu berdiri.
"Gue yang namanya Dirga." Kata Mingyu lantang.
Shit.. jadi dia namanya Dirga?—AWA
"Oh? Jadi cowok cemen yang beraninya keroyokan di toilet itu namanya Dirga?"
Ucapan Wonwoo itu sukses membuat seisi kelas terkejut. Pasalnya baru kali ini mereka mendengar ada yang berani mengejek seorang Nadirga si preman sekolah. Sementara itu Jihoon yang berdiri di ambang pintu menghela napasnya lebih kasar.
Mingyu melangkahkan kaki panjangnya menghampiri Wonwoo dan langsung menarik Wonwoo keluar kelas. Dan di sinilah mereka—rooftop. Mingyu mendorong tubuh Wonwoo ke dinding hingga Wonwoo meringis kesakitan. Dia mendekati Wonwoo dan mengurung Wonwoo dengan kedua tangannya.
"Lo sengaja, kan?" Tanya Mingyu.
"Lo sengaja ngejek gue di depan kelas gue.. bikin gue emosi.. lo sengaja, KAN?!" Mingyu membentak di akhir.
Wonwoo tidak bergeming. Dia masih menatap Mingyu tajam.
"Lo gak kenal siapa gue, hah?! Lo gak tau gue siapa?"
Wonwoo menahan napasnya ketika wajah Mingyu mendekat.
"Ah... Atau gue harus cium lo lagi biar lo inget siapa gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [✓]
Fanfic[MEANIE] Dirga mengambil ciuman pertama Arka ㅡyang juga ciuman pertamanyaㅡ secara terpaksa saat mereka berusia 12 tahun dalam kondisi masih tidak saling mengenal. Sebuah kebetulan, Dirga dan Arka kembali dipertemukan setelah 5 tahun lamanya. Apakah...