"Dirga.."
"Apa, Sayang?" Yang dipanggil tetap fokus pada buku yang ia simpan di pangkuannya.
"Najis."
Mingyu terkekeh, menutup bukunya lalu memutar tubuhnya menghadap Wonwoo. "Apaan?"
Kali ini mereka tidak duduk di meja belajar di kamar Mingyu. Mingyu mengeluh bosan, jadi dia mengajak Wonwoo pindah ke halaman belakang. Duduk di kursi ayunan yang menghadap kolam renang.
"Lo suka sama gue?"
Mingyu mengangguk. Dia mengambil jus jambu yang disediakan pembantunya tadi dan menyedotnya hingga tak tersisa.
"Kenapa?"
"Mmm... Karena lo ngegemesin kayak anak kucing. Lo cantik setiap lo ketawa dan gue suka itu. Ya, meskipun lo belum pernah ketawa di depan gue. Ah, mungkin pernah waktu kita kecil dulu."
Wonwoo mengulum senyumnya. "Ngomong-ngomong soal kita kecil..." Dia memainkan bolpen di tangannya. "Waktu itu bokap gue pernah cerita kalo kita sering maen bareng.. sama yang namanya Adit juga. Adit siapa, ya?"
"Kakak gue. Kenapa gitu?"
"Ah~ Nanya doang, sih.."
"Eh, tapi seriusan, deh, Ka. Gue masih gak nyangka kalo kita udah kenal dari kecil. Kita ketemu lagi pas 12 taun, terus ketemu lagi pas 17 taun. Emang, ya.. jodoh tuh gak bakal kemana."
"Siapa yang jodoh?"
"Nadirga sama Arka."
"Ngimpi lo kejauhan, Dir."
"Kalo lo gimana? Lo suka sama gue?"
"Gak.."
"Masa sih? Kok mau aja gue cium? Terus kok mau jadi pacar gue?"
Wonwoo menundukkan kepalanya. "Gak tau maksudnya tuh... Gue gak tau gue suka lo atau enggak."
"It's okay. Nanti juga lo bakal suka, bahkan cinta sama gue."
"Pede amat."
"'Kan udah gue bilang, jodoh gak kemana."
"Btw, Ka.." Lanjut Mingyu. "Lusa nanti gue ada pertandingan basket sama sekolah sebelah."
"Terus?"
"Lo harus dateng, ya? Tempatnya di sekolah kita kok."
"Ngapain gue harus dateng? Ikutan tanding?"
"Bukan! Buat nyemangatin gue gitu.."
"Oh.."
"Dateng, ya? Gue jemput deh."
"Gimana nanti aja."
Lalu hening selama beberapa detik sebelum Mingyu kembali membuka mulutnya. "Btw lagi... Lo pernah pacaran gak sebelumnya?"
"Gak. Gue gak begitu suka deket-deket sama cewek. Mereka berisik."
"Jadi gue bakal jadi pacar pertama elo dong?"
"Itu juga kalo lo masuk sepuluh besar."
"Masuk lima besar juga gue jabanin, Ka. Demi elo. Gue bisa lakuin semuanya demi elo." Mingyu tersenyum menampakkan giginya.
Pipi Wonwoo menghangat. Dia memalingkan wajahnya. Kesempatan itu Mingyu gunakan untuk mengecup pipi Wonwoo.
Mingyu meraih wajah Wonwoo. Perlahan Wonwoo memejamkan matanya saat wajah Mingyu mendekat. Mingyu tersenyum gemas melihat itu.
"I love you, Arka.." Kata Mingyu sebelum akhirnya melumat bibir Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [✓]
Fanfiction[MEANIE] Dirga mengambil ciuman pertama Arka ㅡyang juga ciuman pertamanyaㅡ secara terpaksa saat mereka berusia 12 tahun dalam kondisi masih tidak saling mengenal. Sebuah kebetulan, Dirga dan Arka kembali dipertemukan setelah 5 tahun lamanya. Apakah...