Juned Patah Hati (BonChap #1)

4.6K 428 4
                                    

"Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai.. Arka."

Wonwoo pun mengalihkan pandangannya dari buku yang ia pegang, mendongak untuk menatap Junhui yang berdiri di depannya. "Hai juga."

"Um... Boleh ikut duduk gak?"

"Duduk aja. Gak ada larangannya kok."

Junhui pun mendudukkan dirinya di tembok sebelah Wonwoo duduk. Wonwoo kembali membaca bukunya.

"Sendiri aja.."

"Enggak tuh. 'Kan ada elo."

Junhui tersenyum gemas. "Maksud gue tuh.. tumben gak sama si Andri atau si bule."

"Oh. Tadi si Joshua balik ke kelas duluan, si Andri gak tau ke mana."

"Ah... Btw, Sabtu nanti lo senggang gak?"

"Hari Sabtu gue ada jadwal ngajar si Dirga."

"Lo masih ngajarin dia?" Wonwoo mengangguk.

"Kalo hari Minggu nya?"

Wonwoo diam mengingat. "Hari Minggu nya gue ada janji sama Dirga."

"Janji apa?"

"Kencan."

"Huh? Ma-maksudnya?"

Wonwoo pun menutup bukunya. "Ya, kencan. Lo nanya karena gak tau arti kencan atau gimana?"

"Maksudnya.. kenapa lo kencan sama dia?"

"Ya.. dia ngajak, gue iyain deh."

"Kenapa loㅡ.."

"Dicariin kemana-mana ternyata di sini." Sebuah suara tiba-tiba menginterupsi.

Wonwoo dan Junhui serempak menoleh ke arah Mingyu yang menghampiri mereka. Pria jangkung itu menyodorkan sebotol minuman pada Wonwoo dan Wonwoo menerimanya. Mingyu tiba-tiba membungkuk dan mengecup bibir Wonwoo singkat.

"Geblek! Gila lu?! Udah dibilangin jangan maen cium sembarangan!" Wonwoo memukuli Mingyu dengan bukunya. Seperti biasa Mingyu hanya terkekeh.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Mingyu pada Junhui.

"Gak liat? Gue lagi ngobrol sama Arka. Lo sendiri ngapain? Kenapa lo cium Arka?" Tanya Junhui tak kalah sinis.

"Suka-suka gue dong mau cium Arka atau enggak. Orang dia pacar gue."

"Huh? Pacar?" Junhui beralih menatap Wonwoo. "Bener, Ka?"

Wonwoo mengangguk santai. "Kenapa gitu?"

"Kok.. kok lo mau? Bukannya lo gak suka sama si Dirga?"

"Emangnya gue pernah bilang gitu? Gue suka kok sama Dirga."

"Puas? Lo udah denger sendiri jawabannya langsung dari Arka. Masih gak percaya?"

"Gak. Bisa aja lo ngancem Arka buat nge-iya-in."

Mingyu berdecak kesal sembari menolak pinggang. "Lo lama-lama ngeselin juga, ya. Ngapain juga gue ngancem pacar sendiri? Iya gue emang maksa Arka buat jadi pacar gue. Elonya aja yang gak tau segimana perjuangan gue buat naklukin Arka. Nih, ya, asal lo tau aja. Nyesel gue ngajak lo kenalan waktu itu. Semua gebetan gue ikut lo gebet. Dan sekarang pacar gue juga mau lo gebet, gitu?"

"Kalo iya gimana?" Junhui menunjukkan seringainya.

"Udah, Dir." Wonwoo langsung menahan Mingyu yang sudah siap menghajar Junhui. Lalu dia beralih menatap Junhui.

"Denger, ya, Putra. Gue emang suka sama lo, tapi cuma sebagai temen doang. Sorry aja gue gak bisa bales perasaan elo karena gue emang udah sama Dirga. Gue suka sama Dirga, meskipun dia ngeselin tapi ya gimana lagi.. gue cinta sama dia. Jadi gue harap kita temenan aja kayak kemaren-kemaren."

Setelah selesai bicara, Mingyu langsung menarik tangan Wonwoo pergi meninggalkan Junhui sendirian. Mingyu membawa Wonwoo menuju ke rooftop. Di sana mereka duduk bersebelahan di sebuah bangku kayu.

"Makasih.." Kata Mingyu kemudian.

"Buat?"

"Aku kira kamu gak bakal ngakuin aku di depan si Juned."

Wonwoo mengulum bibirnya menahan senyum lalu kembali ke wajah datarnya. "Gue masih aneh ngedenger lo nyebut aku-kamu."

"Masa? Gak pantes, ya?" Wonwoo mengangguk.

"Emang kamu gak masalah kalo kita tetep pake elo-gue?"

"Gak tuh. Biasa aja. Lagian di luar sana juga banyak pasangan yang pake elo-gue."

Mingyu tersenyum simpul lalu mengecup pipi Wonwoo gemas.

"Ih! Dibilangin jangan cium sembarangan!"

"Kan gak ada siapa-siapa.." Mingyu berucap setengah berbisik sembari meraih wajah Wonwoo perlahan. "Jangan galak-galak terus.. nanti gue makin cinta."

"S-sinting."

"Tapi suka, 'kan?"

Wonwoo mendorong wajah Mingyu menjauh.

"Btw, Dir.."

"Hm?"

"Tadi lo bilang semua gebetan lo direbut sama Putra... Emang siapa aja gebetan lo?"

"Ah." Mingyu menutup mulutnya rapat lalu melihat ke sembarang arah.

"Jawab, Dir."

"Enggak kok. Bukan siapa-siapa."

"Kakak kelas, ya? Adek kelas? Seangkatan? Oh, atau dari sekolah lain?"

"L-lo gak perlu tau, Ka. Yang penting kan sekarang gue udah sama elo."

"Tapi gue pengen tau."

"Kalo lo udah tau.. gimana?"

"Bakal gue samperin terus gue jambak rambutnya."

"U-uh?"

A/n :Btw bonchap nya cuma ada 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n :
Btw bonchap nya cuma ada 2. Sebenernya pengen up bonchap nya sekaligus. Tapi karena chapter yang satunya masih belum rumpang dan belum aku revisi lagi, jadinya bonchapnya selanjutnya gak bisa aku pastiin bakal aku up kapan. Tadinya tuh ada bonchap buat nyeritain seoksoo sama soonhoon juga, tapi aku hapus hehe.

Terus buat buku ke 2.. sebenernya aku udah mikir buat nyerah nulis kelanjutannya. Tapi sampe sekarang masih aku lanjutin kok. Cuma kayaknya gak bisa aku publish dalam waktu dekat. Aku mau publish cerita yang udah aku selesaiin dari waktu itu duluan. Mungkin ada kemungkinannya buku ke 2 gak jadi aku publish. Tapi aku usahaain kok^^ Hehe. Makasih udah mau nunggu. Alapyu lah pokoknya mah❤

MATE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang