"Ka.."
"Hm?"
"Arka."
"Apaan?" Wonwoo tidak menoleh, masih fokus membaca buku.
"Liat sini deh."
Wonwoo pun menoleh ke samping. Dia sedikit terlonjak karena mendapati wajah Mingyu tepat berada di hadapannya. Keterkejutannya bertambah saat Mingyu mengecup bibirnya.
"Geblek! Gila ya lu?!" Wonwoo memukul dada Mingyu cukup keras. Tapi yang dipukul malah tertawa.
"Abisnya lo fokus banget bacanya." Kata Mingyu dengan sisa tawanya.
"Gue pulang aja."
"Jangan pulang dong, Sayang. Tugas gue belum lo periksa nih."
"Jijik!" Wonwoo melayangkan bukunya ke kepala Mingyu.
Ya, Mingyu dan Wonwoo selalu seperti itu. Semenjak Wonwoo mencium pipi Mingyu seminggu yang lalu tepatnya, Mingyu menjadi lebih gencar menggoda Wonwoo. Baik itu dengan memanggil Wonwoo dengan sebutan Sayang, maupun dengan mencuri ciuman dari Wonwoo seperti tadi. Tentunya itu dilakukan hanya ketika mereka sedang berduaan.
"Mana sini?!" Wonwoo menarik buku Mingyu.
"Kalo gue bener semua cium, ya?"
"Ngimpi sono."
"Tadi malem gue mimpi basah malahan. Objeknya elo."
Seketika bulu kuduk Wonwoo berdiri. Dia menggeser kursinya menjauhi Mingyu.
"Cepet periksa. Gue udah siap cium elo kok." Mingyu bersandar pada kursinya, tangannya melipat di dada, lalu berputar-putar dengan kursinya.
Wonwoo sempat mendelik pada Mingyu sebelum memeriksa hasil kerja Mingyu. Wonwoo mulai berkeringat seiring semakin banyaknya tanda ceklis yang ia buat pada pekerjaan Mingyu.
Sial, sial. Kenapa bener semua, sih?ㅡAWA
Mingyu tersenyum penuh kemenangan saat melihat Wonwoo selesai memeriksa tugasnya. Dia menarik kursi Wonwoo kembali mendekatinya—membuat keduanya saling berhadapan. Wonwoo refleks menarik tubuhnya saat Mingyu mencondongkan tubuhnya ke arahnya.
"K-kok lo me-mendadak p-pinter, sih?" Wonwoo tiba-tiba gagap. Entah kenapa dia tidak ada niatan untuk mendorong tubuh Mingyu.
"Gue emang lumayan pinter kalo pelajaran biologi. Soalnya gak banyak rumus yang harus diinget."
Wonwoo hanya ber-oh-ria.
Mingyu melepas kaca mata Wonwoo lalu menarik dagu Wonwoo setelahnya. Dia sempat menunjukkan seringainya sebelum mengecup bibir Wonwoo.
"Tumben gak marah?" Goda Mingyu.
Wonwoo menggigit bibir bawahnya. Tubuhnya tiba-tiba terasa kaku. Mata Mingyu kembali tertuju pada bibir Wonwoo. Dia membuka belah bibir Wonwoo dengan ibu jarinya—membuat akses agar lidahnya bisa masuk.
Perlahan Wonwoo memejamkan matanya. Tangannya terangkat meremat bahu Mingyu saat lidah Mingyu bergerak semakin liar di dalam mulutnya. Mingyu benar-benar kegirangan karena Wonwoo sama sekali tidak menolaknya kali ini.
Mengeluarkan lidahnya dari dalam mulut Wonwoo, kini Mingyu hanya melumat bibir Wonwoo lembut. Bibir Wonwoo bergerak pasif membalas. Bagaiamanpun dia masih belum terbiasa. Tak lama kemudian, Mingyu melepas pagutan mereka.
"Arka.."
Wonwoo membuka matanya perlahan. Dia mendapati mata teduh Mingyu yang tengah menatapnya.
"Jadi pacar gue, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE [✓]
Fanfiction[MEANIE] Dirga mengambil ciuman pertama Arka ㅡyang juga ciuman pertamanyaㅡ secara terpaksa saat mereka berusia 12 tahun dalam kondisi masih tidak saling mengenal. Sebuah kebetulan, Dirga dan Arka kembali dipertemukan setelah 5 tahun lamanya. Apakah...