🥀awal pertemuan (revisi)🥀

6.8K 134 4
                                    

Anisa ayu lestari adalah seorang gadis desa, ia selalu mengenakan baju yang membalut seluruh auratnya, membuatnya sering diejek laki laki karena di umurnya yang masih 24 tahun ia sudah seperti wanita 30an tahun, padahal ia tidak ingin para laki laki berdosa karena melihat lekuk tubuhnya.

Ia berparas cantik, menarik, ramah dan penurut pastinya, ia adalah seorang guru SD di kota, ia mengajar kelas 1, ia sudah mulai bekerja sejak ia lulus kuliah tepatnya 1 tahun yang lalu, ia adalah anak tunggal dari pasangan Andi dan Risna, Andi ayahnya adalah seorang guru di SMP sedangkan istrinya Risna bekerja di rumah sakit sebagai perawat. Mereka sangat menyayangi Anisa apalagi Anisa adalah anak tunggal dari pasangan tersebut. Diusianya yang sudah mulai tua Andi menginginkan Anisa untuk segera menikah agar ada yang lebih bertanggung jawab terhadapnya, serangnya Risna ibunya hanya mengikuti keinginan anaknya saja, selagi tidak menyimpang dari ajaran agama ia selalu mendukung anaknya.

Hari itu Anisa hendak pergi mengajar karena benda yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, ia bergegas menuju ke sekolah agar tidak didahului oleh muridnya.

" Ibu, ayah, Anisa berangkat dulu ya, sudah siang" ucapnya sembari meminum segelas susu yang di buatkan oleh Risna,
" Kamu nggak sarapan dulu nak ? " Tanya Andi kepada anak semata wayangnya itu.

" Em, enggak yah, ini udah jam setengah tujuh, Anisa Bawa bekal aja ke sekolah, nanti pas ada waktu Anisa makan, " ucapnya sembari memasukkan makanan ke dalam tempat kotak berukuran sedang dengan warna pink bergambar hello Kitty, Anisa sangat menyukai warna pink,

" Yasudah kalau begitu, jangan lupa di makan" jawab ibunya sambil mengambilkan nasi ke piring Andi.

"Bu, yah, Anisa berangkat ya, assalamualaikum" ucapnya sambil mencium tangan punggung tangan kedua orangtua nya .

" Iya hati hati nak, jangan ngebut ngebut, STNK dan SIM jangan lupa dibawa, jangan lupa berdoa juga, lagi musim tilangan nak, " kata Andi

"Iya yah, udah di dompet kok yah" ucapnya sambil keluar rumah,
Tak lama perjalanan dengan motor beat pink-nya, ia sampai di sebuah sekolah yang tak begitu besar tapi sangat berkesan gedung ini menjadi saksi bisu telah tamat belajarnya siswa siswa yang akan menempuh pendidikan lebih tinggi lagi, melangitkan harapan.

Anisa memarkirkan motornya dan melepas helm nya, ia mendapati seorang anak yang muram didepan gerbang, dia adalah Bima

" Bima, kenapa diluar sayang?" Tanya nya dengan ramah sambil mengusap kepala nya

"Bima mau pulang Bu guru, Bima nggak mau sekolah" ucapnya

"Kenapa Bima nggak mau sekolah, coba cerita sama Bu guru " ucapnya duduk di sebelah Bima

" Nanti ayah Bima pergi ke Kalimantan untuk kerja lagi, padahal Bima baru ketemu ayah 2 hari yang lalu, Bima mau liat ayah sebelum berangkat, tapi ayah nyuruh Bima sekolah, Bima sedih Bu guru " ucapnya sambil memanyunkan bibirnya

" Oo jadi itu masalahnya kenapa Bima nggak mau sekolah, sini ibu kasih tau", ucapnya sambil duduk merapat menghilangkan jarak, " ayah Bima pasti pulang lagi kok, ayah Bima itu pergi kerja buat beliin kebutuhan Bima sama ibu kan ? Bima jangan sedih ya, kalau Bima sayang sama ayah Bima harus sekolah yang rajin buat ayah bangga sama Bima ya " tambahnya .

Kemudian senyum terukir di bibir anak kecil dengan seragam merah putih itu,
" Iya Bu guru, Bima akan belajar yang rajin biar ayah bangga sama Bima " ucap nya

" Bagus, itu baru murid Bu guru " ucap annisa sembari mengelus kepala bima

" Ayok, masuk kelas yuk, nanti telat "
Bima mengangguk, mereka masuk kelas bersama .

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang