Duhai mata yg mempesona
Engkau redup selamanya
Tatapan mu menguak rahasia
Yang tersimpan di dada
Perhatian diri kita
Engakau menutupiku
Meski engkau sendiri tanpa baju
Seakan takdir membunyikanku
Engkau membunuhku tanpa harapan Untuk balas dendam
Seakan pembunuh itu ad kokalah Persembahan kepada tuhan_________________________
Anisa pov
Setelah lama di perjalanan akhirnya sampai juga aku di rumah kedua orangtuaku, aku ambil uang berwarna biru ku berikan kepada supir taksi itu .Aku membuka pintu taksi itu dan diangkat kan koperku oleh supir taksi, kakiku yang semula gemetar kini sudah stabil,
"Terimakasih pak, " ucapku sambil menyunggingkan senyum kepada supir taksi itu .
"Iya mba sama sama mba " jawabnya .Aku berjalan menuju gerbang rumahku, tampaknya tidak dikunci, aku membukanya dan masuk .
Aku mengetuk pintu rumah .
Tok tok tok ...
"Assalamualaikum Bu, ayah " ucapku .Terdengar jawaban dari dalam setelah ucapan salam ku yang kedua kalinya .
"Waalaikumussalam " suara ibuku .
Tak lama pintu terbuka .
" Anisa, ibu kangen nak " ucap ibuku dan langsung memelukku . Aku yang mendapatkan perlakuan itu pun langsung membalas pelukannya, aku sangat menyayangi ibuku, aku sedih jika melihatnya sedih, dan aku tak akan membiarkan air mata kesedihan nya itu meluncur."Anisa juga kangen sama ayah sama ibu " ucapku masih dalam dekapan ibuku . Tiba tiba pelukan itu mulai meregang meregang dan terlepas,
" Oh iya, Adit mana nak ? Katanya lagi sakit ? Masa kamu ajak dia kesini ? "
lontaran kata menyapu telingaku mengoyak pendengaranku dan indera perasa ku terasa sangat tersiksa mendengar pertanyaan itu, air mata yang ku tahan pun mengucur deras karna bahtera rumah tangga yang kami bangun tak seindah yang aku bayangkan, mas Adit telah mengkhianati kepercayaan yang telah keluarga ku bangun. Mengingkari janji yang telah ia ucapkan saat ijab Qabul yang disaksikan banyak saksi serta keluarga kami .
"Kenapa nangis nak ? Ayo masuk dulu " ucap ibuku melihatku menangis, aku berjalan kedalam dan duduk di kursi ruang tamu.
Aku menceritakan masalahku pada ibuku, bahwa hari ini aku dan mas Adit sudah resmi bercerai di hadapan agama, dan perceraian di mata hukum akan dilaksanakan sebentar lagi .Dengan air mata yang terus menerus keluar dari kedua mataku, ibuku ikut menangis , aku tak tega, baru kali ini aku melihat ibuku menangis karena anaknya yang sangat bodoh ini, aku sudah berusaha untuk mempertahankan rumah tanggaku tapi semakin aku bertahan semakin aku sakit merasakan perlakuan mas Adit kepada ku.
" Astaghfirullah nak, kenapa kamu baru cerita sekarang nak ? Ibu akan bilang sama ayahmu supaya ayahmu tau kelakuan anak sahabatnya itu, ternyata orang yang selama ini di percaya telah berkhianat. "
"Jangan Bu, aku nggak mau ayah kepikiran, cukup kita saja yang tau Bu, aku nggak mau ayah sakit lagi Bu, ibu tau kan ? " Jawabku terisak
KAMU SEDANG MEMBACA
Talak ✔️
SpiritualMenikah adalah sebuah cara menghalalkan yang haram, menikah menyatukan 2 keluarga yang taksedarah, tak saling mengenal sebelumnya dalam ikatan persaudaraan . Menikah adalah momen yang sangat dinantikan oleh akhwat dan ikhwan untuk menyempurnakan im...