🥀rencana 2🥀

849 41 4
                                    

Hidup memang pilihan tapi ingat kita semua adalah umat, pilihan yang paling tepat untuk umat adalah pilihan dari tuhan yang menciptakan umat, tapi tetaplah berusaha untuk menjadi umat yang pantang menyerah, sabar dan tawakal.

___________________

Siang ini, tampak seorang wanita bergantian biru dengan mata sembabnya tengah menulis semua yang ada di dalam hatinya, ia tuangkan ke dalam note kecil bergaris biru dengan tinta hitam, ialah Anisa seorang gadis yang kokoh, meskipun sudah disakiti fisik dan jiwanya tetapi ia tetap tegar dan mencoba untuk tetap berusaha mempertahankan posisinya sebagai seorang istri Aditya Pratama dokter muda di sebuah rumah sakit. Tapi mungkin itu dulu, karna Anisa sudah mengetahui rencana suaminya untuk menceraikannya dalam waktu 3 hari, entah apa yang dipikirkan suaminya hingga dengan mudahnya ia akan melepaskan seorang wanita yang kuat dan Solikhah seperti Anisa. Suaminya dipenuhi dengan nafsu yang membuatnya ingin segera menikahi kekasihnya seperti yang ia impikan dahulu jauh sebelum Aditya mengenal Anisa .

Anisa menutup note itu dan meletakkan nya di dalam sebuah loker tempat ia meletakkan novel yah selalu ia baca ketika ia merasa sendiri dan saat suaminya tengah berdua dengan kekasihnya itu . Anisa tak pernah menuntut apapun kepada suaminya , Anisa hanya ingin mendapatkan perhatian seperti orang lain. Apakah salah ?

Anisa melangkah kan kakinya menuju kamar suaminya, ia membuka pintu kamar suaminya, tercium aroma parfum maskulin yang menyeruak ke dalam Indra penciuman siapa saja yang menciumnya, anisa melangkahkan kaki menuju kasur yang ia tak pernah meniduri kasur itu sama sekali, tapi wanita yang bukan istrinya itu sudah berulang kali meniduri kasur itu, Anisa mengganti seprai yang tampak lusuh itu, seperti belas pergulatan dua manusia tanpa ikatan itu. Anisa sengaja menggantinya, kini Anisa akan mencoba untuk tidak takut menghadapi suaminya selama ia benar, saat ini Anisa hanya punya waktu 3 hari untuk merebut hati suaminya . Rasanya mustahil jika hati Aditya akan berpihak kepada Anisa mereka sudah melewati waktu 1 bulan di dalam rumah bercat biru itu, tapi tak ada cinta yang tumbuh di hati Aditya sama sekali.

Anisa harus menelan pahitnya pernikahan jika dalam waktu 3 hari ini ia tak juga mendapatkan hati suami nya.

Ketika Anisa sudah selesai bersih bersih Anisa mendengar seseorang yang membuka pintu depan, buru buru Anisa keluar dari kamar suaminya dan melihat siapa yang datang. Anisa melihat sepasang manusia tanpa ikatan itu berjalan bergandengan tangan kemudian mendudukkan tubuhnya ke sofa di depan tv, mereka tampak lelah, Anisa menyapa mereka dan menawarkan sebuah minuman

"Udah pulang mas " ucap Anisa dengan senyum nya
"Lo nggak liat ?" Jawab Aditya
"Iya mas aku liat, mas mau minum apa ? Biar aku buatkan ?" Jawab Anisa sembari menawarkan minuman .
"Buatkan aku jus mangga dan Tasya susu dingin " jawab Aditya. Ketika berbicara Aditya pun tak melihat ke arah Anisa sama sekali ia sibuk mengelus elus tangan Tasya yang tengah bersandar di pundaknya, siapa wanita yang tak ingin diperlakukan seperti itu ?

Dengan sigap Anisa membuatkan minuman untuk mereka berdua dan meletakkan nya ke meja tempat mereka duduk. Mereka tampak menikmati minuman buatan Anisa dan saat yang di tunggu Anisa akhirnya datang juga, Tasya memutuskan untuk pulang ke apartemen nya dan ia ingin pulang sendiri tanpa di antar Aditya , ia hanya ingin meminjam mobil milik Aditya, jelas Aditya akan memberikan apa yang Tasya minta .

Sepulangnya Tasya dari rumah Aditya, Anisa mencoba mengutarakan apa yang ada dipikirannya saat ini.

"Mas, " ucapnya
"Apa ?"
"Ada yang mau aku omongin"
"Ngomong aja nggak udah basa basi"
"Mas, apa mas benar benar akan menceraikan aku ?"
"Iya, jelas . Itu keinginanku sejak awal kita menikah "
"Apa mas benar benar akan menceraikan aku dalam waktu 3 hari ?"
"Lo nguping ! Tapi syukurlah kalo Lo udah denger jadi gue nggak harus bilang ke Lo "
"Tapi mas , apa alasan mas ingin menceraikan aku secepat itu ? "
"Karna gue pengen nikahin Tasya "
"Apakah mas udah memikirkan matang matang ?"
"Jelaslah, udah gue pikirin, udah lah gausah banyak tanya, gue pusing !"
"Kalo memang itu yang kamu inginkan in syaa Allah aku ikhlas mas, tapi aku punya permintaan untuk mas sebelum kita bercerai "
"Gausah drama deh Lo, gue tau, Lo mau minta rumah ? Mau minta mobil ? Atau apa ? Gue kasih , karna gue udah gak butuh Lo lagi " ucapnya dengan senyum penuh kebencian .
"Bukan itu mas, aku cuma minta mas buat sarapan makan siang, makan malam selama 3 hari bersamaku tanpa adanya Tasya, setelah makan mas boleh ketemu dia lagi"
"Gue nggak Sudi makan makanan buatan Lo "
"Tolong lah mas, kali ini aja , aku belum pernah menuntut apapun dari kamu mas " mohon Anisa kepada suaminya .
" Oke , udah gue pusing mau tidur capek liat muka Lo "
"Makasih mas"

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang