Talak ✔️

🥀pertemuan kedua (revisi)🥀

🥀Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rindu, dan pertemuan selanjutnya adalah rasa candu.🥀
_______________________

Sejak pertemuan pertama dengan Anisa apalagi ia harus malu karena di tertawakan oleh orang banyak sebab ia terjatuh ia semakin penasaran dan sekaligus benci kepada Anisa, ia memang belum tau namanya siapa .

Aditya POV

"Sial banget gue hari ini, udah dimarahin dokter senior, masih di bikin malu sama gadis sialan itu, pake jas gue jadi kotor lagi, " gerutunya sambil berjalan menuju ruang dokter

" Kenapa lu, abis masuk got lu? " Tanya Raka teman dekat Aditya sambil menertawakan penampilan sahabatnya itu, Aditya yang biasanya terlihat rapi dan stylish sekarang terlihat lusuh dengan jas bernoda nya.

" Kenapa lu ketawa ? Gausah ketawa " ucapnya dengan nada tak suka

" Halah bercanda doang, gitu aja marah lu, emangnya kenapa jas lu sampe kotor gitu ? Ada masalah sama dokter senior lagi ? " Tanya nya

" Bukan, ini karena anak dari salah satu pasien ICU bangsal jantung itu gue jatuh karena tersandung kakinya, sial, jadi kotor gini , mana malu lagi diketawain banyak orang disana . " Jawabnya

" Yaudah bro, pake jas yang lain aja, jasnya Aldi juga ada tuh, ditinggal di loker, ambil aja pake dulu jas Aldi lagian Lo pasti malu kan kalo visit bangsal pake jas kotor ? "

Usulan sahabatnya kali ini Bagus biasanya otak Raka selalu kotor, hahaha.

" Tumben otak Lo bekerja dengan normal, biasanya kotor mulu pikiran Lo, okedeh, gue pake jas Aldi aja" ucapnya sambil membuka loker dengan nama dr. Aldi .

" Eh, jangan salah otak gue ini cemerlang di waktu yang tepat bro" ucapnya menyombongkan diri sambil merapikan rambutnya

" Udah ayo, Lo mau visit gak ? Gue ke ruang anggrek dulu, ada pasien baru disana." Ucapnya sambil keluar dari ruang dokter.

Anisa POV
Aku sebenarnya hari ini merasa tidak enak badan, rasanya badanku capek, lelah apalagi aku harus pulang pergi ke rumah sakit untuk menggantikan ibuku menjaga ayah, dan aku juga harus ke sekolah untuk menunaikan kewajibannya mengajar siswa kelas 1. Apalagi hari ini aku sangat malu karena kaki ku, seorang dokter terjatuh karena tersandung kakiku yang sedang ku selonjorkan, karena penat, aku kasian karena ia harus ditertawakan oleh banyak orang yang juga sedang menunggu di depan ruang ICU, jasnya juga kotor apalagi warnanya yang putih, ada kotoran sedikit pun akan mudah terlihat.

Sepertinya ia marah sekali padaku, aku mau mencucikan jas nya tapi dia tidak mau, aku sempat tau namanya dari papan nama yang ia pakai beberapa waktu lalu saat aku tak sengaja menabrak nya, tapi bukan sepenuhnya salahku karena ia juga berjalan sempoyongan seperti tak punya tulang kaki, aku lihat namanya dr. Aditya sebenarnya nama yang indah tapi sikapnya sungguh tak mencerminkan nama yang indah itu. Hmm, aku mau minta maaf lagi tapi aku takut, apakah dia masih marah sama aku ya ? "

Setelah cukup lama aku menunggu di depan ruang ICU akhirnya jam berkunjung pun tiba, aku dan ibuku segera memasuki ruangan berwarna putih dan sedikit warna biru di dinding depan, aku segera menuju bed dimana ayahku terbaring, aku senang ayahku sudah bisa melihat dan berbicara meskipun belum jelas, karena terpasang oksigen

" Nisa, ayah pengen kamu menikah nak" ucap ayah ku dengan nada lirihnya

" Tapi Anisa belum siap yah, apalagi Anisa belum punya calon suami, ayah kan tau anisa tak punya pacar" jawabku memanyunkan bibirku