🥀bimbang (revisi)🥀

1.1K 52 0
                                    

🥀Jangan pernah berhenti dalam berharap, karena Allah tau kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan permintaan hambanya🥀
____________________________

Aku berpapasan dokter songong itu di parkiran dan dia melihatku sinis mungkin dia masih ingat kejadian dimana dia ditertawakan oleh keluarga pasien yang menunggu diruang tunggu ICU itu ..

Aku yang pura pura tak melihatnya langsung melangkahkan kakiku makin cepat menuju rua.ng ICU, sesampainya di ruang ICU aku melihat ibu yang tengah duduk sambil berbincang dengan sesama keluarga pasien di ruang ICU .

" bu, ini sarapan buat ibu, aku cuma goreng nasi, soalnya udah siang jadi gak sempet masak sayuran bu " ucapku sambil memberikan tempat makan berisi nasi goreng itu .

" gapapa nis, makasih yaa, o iya kamu mau langsung ke sekolah ?" tanya ibuku

" iya bu, sudah jam setengah 7 aku langsung berangkat aja ya bu takut terlambat" ucapku sambil mencium tangan ibuku .

Setelah berpamitan aku kembali berjalan menuju parkiran, laki laki yang kulihat tadi sudah tak tampak, entah kemana, tanpa memikirkan hal itu lagi, aku bergegas menuju ke sekolah untuk menunaikan tugasku untuk menularkan ilmu .

25 menit berlalu sampailah aku di sekolah, tampak anak anak tengah bermain perosotan, ayunan, jaring jaring dan ada juga yang bermain bola, melihat mereka hatiku menjadi ceria lagi, bebanku berkurang sekarang .

Aku berjalan ke arah ruang guru, tiba tiba bola mengenai sepatuku, tampak anak laki laki berjalan ke arahku dan meminta bola itu, aku memberikannya,

" maaf bu guru, saya tidak sengaja" ucapnya dengan wajah polosnya  

" iya sayang ngga apa apa, lain kali hati hati yaa " ucapku sambil mengusap pundaknya .

Aku mengajar kelas 1, mengajar adalah salah satu caraku untuk menambah pahala disetiap hariku menularkan ilmu yang aku dapatkan ketika mengenyam pendidikan .

Mengajarkan adab dan kesopanan kepada murid muridku adalah sebuah kesenangan buatku, melihat mereka tumbuh dengan adab, dan ilmu adalah cita citaku .

Setelah selesai mengajar, aku membeli beberapa sayuran di pasar dekat sekolah .
Aku membeli bayam, wortel, tahu, tempe, kangkung, kecap, bawang merah, bawang putih, cabai dan bumbu dapur lainnya.

Sesampainya aku sampai di rumah, aku melihat gawaiku, tampak ada notifikasi pesan chat dari ibuku, aku langsung membukanya, betapa terkejutnya aku membaca chat yang isinya aku diminta cepat ke rumah sakit karena keadaan ayahku semakin menurun, tanpa pikir panjang aku langsung meletakkan sayuran yang sudah ku beli di ruang tamu dan langsung bergegas menuju rumah sakit. Pikiranku campur aduk .

Setelah 30 menit perjalanan akhirnya sampai di rumah sakit dan aku melihat ibuku yang tengah menangis, disana juga sudah terdapat om Arman dan istrinya. Aku segera menghampiri nya dan menanyakan bagaimana keadaan ayah ku.

" Ibu, bagaimana keadaan ayah ? Apa yang terjadi ? " Tanyaku

"Ayahmu kritis nak, dan tadi ada yang sempat di sampaikan olehnya pada ibu untuk kamu nak"

" Apa Bu ? "

" Soal perjodohan mu dengan anaknya om arman , apakah kamu sudah memikirkan nya ? " Tanya ibuku memandang ke arahku dengan butiran cairan bening meluncur dari kedua maniknya itu .

Aku diam sejenak, aku belum mendapatkan petunjuk apapun sampai saat ini, aku harus menjawab apa ?

" bagaimana nak ? Semua keputusan ditanganmu" om Arman menambahkan dalam keheningan kami .

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang