Talak ✔️

🥀 berawan 🥀

Jika tak ada hujan,
hewan tumbuhan dan manusia akan mati,
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini dan setelah nya .
Meskipun kadang hujan dirindukan tapi jika hujan datang mereka lebih berharap hujan untuk pergi.

Apa maksudmu ?

---------–-----------------
Selama didalam perjalanan, tak ada perbincangan harmonis layaknya sepasang pengantin baru .
Anisa hanya berpikir bagaimana ia bisa kembali ke rumahnya untuk mengambil foto yang ketinggalan di loker kamarnya , ia takut jika ibunya sudah melihatnya sebelum ia mengambilnya, ya .. foto itu adalah foto yang pernah di tinggalkan seseorang sore tadi foto itu menggambarkan Aditya yang tengah memeluk seorang wanita yang Anisa ketahui ia adalah model majalah remaja yang terkenal maka tak heran jika para lelaki memang mengidolakannya karena kecantikan, kemolekan, fisiknya hampir sempurna. Tapi Anisa masih berpikir kenapa Aditya memeluknya ? Apakah ia memang tak mencintai Anisa . ?

Setelah lama diperjalanan sampailah mereka di rumah keluarga Pratama yang tampak seperti istana, seluruh tembok itu bercat putih dan ada jalan dari garasi menuju rumah itu yang di tumbuhi rumput rumput indah yang memang di rawat, semua lampu disana menyala, memperlihatkan keindahan dan kemegahan rumah itu yang tampak dari luar, rumah itu sangat luas, terdiri dari 3 lantai.
"Ayo nak, masuk, mamah ajak liat liat yok mau kan ? "
"Iya mah mau mah, " ucapnya setelah membenarkan gamisnya yang lusuh karena lama tertindih pantat ketika di mobil .
"O iya barang barang kamu mana nak ? Biar di bawakan Inah" ucap rusyda sambil melihat lihat ke dalam mobil aditya
"Biar Anisa bawa sendiri aja mah, lagian Anisa juga nggak bawa banyak barang kok, "
"Udah nggak apa apa nak, Inah, tolong bawakan kopernya ya " ucap rusyda sambil menentukan koper beroda berwarna hitam itu kepada Inah.
"Iya Bu" ucap Inah
"Maaf ya mbak, jadi merepotkan " ucap Anisa pada Inah
"Ngajak apa apa non, ini memang tugas saya " ucap Inah .
"Ayo nak, masuk yuk, Adit kamu mau masuk sekarang atau nanti ? "
"Aku nanti aja mah, mau ngobrol sama papah sebentar di luar "
"O yaudah, mamah sama Anisa masuk dulu ya "
"Iya mah, "

Anisa diajak rusyda untuk segera masuk rumah bak istana itu, dengan digandeng oleh mertuanya ia melewati rerumputan hijau itu, selangkah demi selangkah sampailah mereka di dalam ruang tamu yang memang sangat megah, alasnya berwarna hijau mirip seperti rumput yang ada di luar, ada beberapa meja tamu dan juga ada tempat menyediakan minuman, memang sungguh megah sekali. Di lantai 1 ada 5 ruangan yang berpintu putih dan bergorden warna merah dan gold yang disibakkan menambah pintu itu tampak cantik . Ada kamar tamu 2,  kamar karaoke yang kedap suara, dan juga ada ruangan komputer dan ruang kerja Arman .
" Mau liat liat dulu atau mau langsung naik nak ? "
"Em, terserah mamah aja mah, aku ngikut " ucapnya dengan nada polosnya karena memang ia tak pernah masuk ke dalam rumah semewah ini membuatnya minder .
"Yaudah langsung naik aja yuk, kita liat kamar kamu sama Aditya ada diatas "
"Iya mah "

Setelah puas melihat lantai 1 Anisa diajak naik ke lantai 2 untuk melihat kamarnya dan juga Aditya tentunya . Mereka menaiki tangga 1 demi 1 tangga itu memutar seperenam lingkaran . Lantai 2 ada 3 ruangan, 1 kamar rusyda dan Arman, paling pojok kanan adalah kamar Aditya dan yang tengah adalah ruang tamu . Di depan ruangan itu ada 2 meja tempat bersantai, dekat dengan teras ada pintu berwarna coklat soft dan ada pintu geser di depan pintu geser ada 1 meja dengan 6 tempat duduk di atas meja tersebut ada beberapa bunga mawar merah putih, pink yang tertata dengan cantik disana, di samping pintu ada vas Bungan bersisi tanaman hias kesukaan rusyda . Begitu sejuk dan indah pemandangan terlihat dari lantai 2 itu.
"Capek nak ? "
"Lumayan mah, hehe "
"Iya nih, duduk dulu, atau mau langsung ke kamar dulu"
"Liat kamar dulu aja mah, aku penasaran " ucapnya dengan senyum manisnya .
Kemudian rusyda membuka salah satu pintu kamar berwarna putih itu yang tanpa gorden nggak seperti lantai 1