🥀bismillah (revisi)🥀

977 41 0
                                    

"Anisa, in syaa Allah akan menerima perjodohan ini" jawabku sambil tertunduk, aku tak tau rasanya aku tak kuat mengangkat kepalaku ini, rasanya berat.

"Alhamdulillah, terimakasih nak, om dan Tante akan segera mengurus pernikahan kalian, nanti om akan suruh anak om temui kamu ya "

"Tapi om, Tante, Anisa kan harus tetep di rumah sakit, dan siang mengajar, bagaimana bisa bertemu "

" Nanti om suruh anak om temui kamu di sini " ucap om Arman

Aku tak menjawabnya aku hanya menganggukkan kepalaku, tak terasa bulir bening meluncur dan terjatuh, aku tak berani menatap mereka.

Tak lama om Arman dan Tante rusyda berpamitan.

" Kalo begitu, kami pamit ya, kalo perlu bantuan jangan sungkan untuk kabarin kami ya mbak " ucap Tante rusyda sembari bersalaman denganku dan ibuku.

" Iya, hati hati di jalan " jawab ibuku

" Nisa, kamu yakin dengan jawabanmu nak ? " Tanya ibuku setelah lama terdiam

" In syaa Allah nisa yakin Bu" jawabku, aku tak ingin membuat ibuku khawatir terhadapku jika aku mengatakan aku belum mendapatkan petunjuk apapun .

Tiba tiba aku melihat notifikasi di gawaiku. Sekaligus melihat jam, saat ini jam 15.30 dan tampak ada chat dari teman kerjaku di SD tempatku mengajar.

'nisa, gimana keadaan ayahmu ?'

Tadi sempat drop tapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik, doakan aja yang terbaik ya .

Iya nis, o iya besok kamu kalau masih di rumah sakit nggak usah berangkat ngajar dulu gpp, aku yang gantiin kamu ngajar kelas 1, gmn?

Makasih ya, tapi apa nggak merepotkan ?

Enggaklah, jangan berpikiran seperti itu, aku tau pikiranmu sedang kalut sekarang. Tetap jaga kesehatan selagi menjaga ayahmu, jangan lupa makan.

Iya siap .

Dialah temanku yang sangat ngertiin aku, hmm, tapi aku jarang berkomunikasi hal yang rahasia dengan nya.

Setelah menjawab pesan itu kusimpan lagi hp ku ke dalam tasku .

Kruuuk kruuuk kruuuk ,

Suara cacing dalam perutku berdemo, ternyata aku belum makan, Sepertinya ibuku juga merasakan hal yang sama.

"bu, ibu lapar tidak ?" tanyaku

" ibu nggak lapar nis, ibu pengen liat ayahmu cepet sembuh dan kumpul lagi sama kita di rumah" ucap ibuku

" ayah pasti sembuh bu, ayah laki laki yang paling kuat yang pernah aku temui, ayah pasti bisa melewati ini semua, ibu jangan terlalu khawatir ya, ibu pikirkan kesehatan ibu juga. "
Ucapku menenangkan malaikat hatiku

" iya nis, sekarang ini penyemangat ibu, hanya kamu" ucapnya .

" iya bu, sekarang kita cari makan ke kantin yuk bu, makan dulu kita abis makan kesini lagi" ajakku .

Aku dan ibu keluar dari ruang tunggu ICU untuk mencari makanan di kantin rumah sakit, aku pengen makan dengan soto sepertinya segar.

Ketika aku berjalan ke arah kantin aku kembali bertemu dengan dokter songong itu, aku tak menyapanya, aku jadi malas mau beli di kantin karena sudah melihatnya.

Akhirnya aku mengajak ibu pindah ke kantin sebelahnya. Hmm aroma kuah soto nya buat cacing di perutku makin berdemo, aku membeli 2 porsi, satu untukku dan satu lagi untuk ibuku .

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang