🥀hari bahagia tak berkesan (revisi)🥀

975 40 3
                                    

sesungguhnya Rasa cinta tuhan mu
Lebih Besar dari kupasan penderitaan Yg di berikan kepada mu..
di masukkan jiwa
Dalam tungku penderitaan
Agar ego dalam diri lenyap tak berbekas

______________

Anisa POV
Diacara pernikahan ku dan Aditya hari ini sungguh membuatku menangis, karena aku harus selalu mengikuti kehendak suamiku ketimbang orangtuaku karena setelah mengucapkan ijab Qabul semua tanggung jawab orangtuaku terhadapku sudah dibebankan kepada Aditya, iya laki laki yang sudah melakukan ijab dan qabul hari ini, aku bingunh entah aku harus sedih atau bahagia diacara yang sakral ini tak dihadiri oleh orangtuaku, karena ayahku sedang sakit, tapi yang harus aku tau saat ini aku saat ini menyandang status sebagai istri aditya, dan in syaa allah aku akan melaksanakan kewajibanku sebagai seorang istri yang baik seperti yang diinginkan ayah dan ibuku .

Setelah membaca doa, aku diminta mencium tangan aditya,

Ketika aku mencium punggung tangan Aditya aku melihat seorang wanita yang sepertinya bukan keluargaku, aku berpikir mungkin itu adalah salah satu keluarga Aditya yang memang aku belum mengenalnya, bagaimana aku mengenalnya ? Aku menikah dengannya saja hanya selisih 1 Minggu keluarganya memberi tau ku, aku tak sempat mengenal keluarganya satu persatu .

Setelah selesaj acara ijab dan qabul Aku dan aditya berjalan keluar KUA dengan menggandeng tangan Aditya, tapi entah mengapa sikapnya dingin terhadap ku atau mungkin hanya perasaanku saja, sedari tadi kami selesai ijab Qabul ia tak mengajakku berbicara sama sekali. Ketika aku menggenggam tangannya pun dia hanya pasrah saja dia tak membalas dengan menggenggam tanganku juga.

Setelah ijab Qabul selesai aku kembali lagi ke rumah sakit untuk menemui ayah dan ibuku, dengan diantar sopir pribadi keluarga Pratama aku menuju ke rumah sakit . Aku tak diantar Aditya karna dia bilang ada masalah dengan pasiennya makanya dia meninggalkanku dan menyuruhku datang ke rumah sakit diantar sopir, dan aku pun tak boleh memberitahukan kepada om Arman maupun Tante rusyda, yasudah aku menurutinya karna ini bagiku bukan masalah kan ?

Setelah 30 menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah sakit, dengan berjalan santai aku menuju ke kamar ruang rawat ayahku. Sesampainya di ruangan itu aku menemui ibuku yang tengah menungguku dan duduk di kursi didepan bed ayahku .

" ibu, aku sudah melaksanakan keinginan ayah dan ibu untuk menikah dengan putra teman ayah " ucapku pada ibu

" alhamdulillah, selamat ya nak, doa ibu dan ayah untukmu semoga kamu bisa menjadi istri yang sholehah dan berbakti kepada suami, kamu harus belajar melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri ya nak " ucap ibu sambil memelukku .

" nisa, jadi istri yang sholekhah, berbakti ya nak, nurut sama suami ya nak, ayah dan ibu selalu mendoakan kalian berdua" ucap ayah

" aamiin makasih ayah ibu " ucapku

" ayah mu dari tadi tak mau tidur nunggu kamu dateng nak, " ucap ibuku

" ayah, istirahat yang banyak ya yah, jangan banyak pikiran, biar cepet sembuh, cepet sehat lagi " ucapku

" aamiin . Dimana suamimu nak ? kenapa kamu sendiri ? " Tanya ibuku padaku. Aku tak mau membuat ibuku berpikiran buruk terhadap Aditya aku mencoba menutupinya .


"Em, mas Adit lagi di rumahnya Bu, aku tadi yang minta buat ke rumah sakit sendiri, padahal tadi sebenarnya mau diantar tapi aku yang nggak mau, tapi ternyata ayah sama ibu sudah pulang Trus aku langsung kesini . " Ucapku panjang lebar .

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang