🥀kejutan kah ?🥀

1K 43 6
                                    

Allah mengirimkanmu seorang bidadari untuk engkau jaga bukan untuk kau sakiti .
Maka jangan menyesal bila ia meninggalkanmu

_________________

Bagian ini kalian harus siapin tissue ya teman . .

Hari ini adalah hari ke 30 pernikahan Aditya dan Anisa .
Hari ini Tasya pulang dari Amerika dan itu akan membuat Aditya jarang pulang ke rumah lagi dan lebih memilih untuk pulang ke apartemen Tasya .

Di kamar bercat biru, Tampak seorang lelaki memegang sebuah handphone dan sedang menelpon seseorang .
"Iya sayang, nanti aku jemput, kamu sampe bandara jam berapa ? " Tanya pria itu
"Aku sampe bandara sih kira kira jam 5 sore " jawab perempuan di sebrang sana.
" Yaudah aku jemput ya, aku kangen banget sama kamu "

Siang itu Anisa sedang menyiapkan makan siang untuk Aditya . Anisa yang dulu tubuhnya berisi kini semakin kurus karena tiap hari menangis, bahkan matanya sudah seperti panda, karna jarang tertidur dengan nyenyak  membuatnya tak cantik lagi .

"Mas, makan siang dulu kalo mau pergi " ucap Anisa yang melihat Aditya membawa kunci mobil
"Gausah aku makan di luar aja, "
"Kenapa mas ? "
"Gausah banyak tanya Lo, udahlah mulai sekarang Lo gausah masak buat gue lagi "
"Masakan ku nggak enak mas ? " Tanya Anisa
"Gue bilang nggak usah banyak tanya Lo, tunggu aja sebentar lagi Lo bakalan gue ceraikan " ucap Aditya lalu pergi meninggalkan Anisa
"Astaghfirullah, ya Allah apa salah hambamu ini. ?" Ucap Anisa menangis. 

Sore itu Aditya tampak sudah menunggu seseorang di dalam mobil, siapa lagi kalau bukan pacarnya .
Tak lama wanita berbaju panjang dengan kancing yang sengaja ia buka itu menghampiri mobil aditya dan langsung masuk mobil
" Sayang, udah lama ya ?" Tanya Tasya
"Enggak kok , aku kangen banget sama kamu sayang " ucap Aditya
"Aku juga sayang, "jawab Tasya

Aditya langsung mencium bibir Tasya melumatnya mengekspresikan rindunya melalui ciuman dan lumayan di bibir Tasya, tangan Aditya mengubah tempat duduk nya menjadi lebih rendah dan posisi setengah duduk hingga mereka leluasa berciuman karna kaca Aditya tak terlihat dari luar .
Aditya mencium , melumat bibir Tasya , sementara tangan kanan Aditya memegang dan meremas payudara Tasya memainkan puting susunya, Tasya mendesah, kemudian ada seorang laki laki yang mengetuk kaca mobil aditya sontak membuat mereka berdua kaget .
"Pak, maaf ini dompet ibunya terjatuh " ucap laki laki itu dan Aditya menurunkan kaca pintu mobilnya .
"Iya makasih pak "
"Ya , tolong jangan mesum disini, " ucap lelaki itu dan langsung pergi .

"Ayo pulang aja lah, lanjut di rumah " ucap tasya
"Okke sayang "
"Pulang ke rumahmu ya "
" Lah kenapa pulang ke rumah ku ? Kan ada Anisa "
"Iya aku pengen tau istrimu seperti apa, aku pengen tau selera orangtuamu seperti apa "
"Yaudah lah kita kerumahku " ucap Aditya

Setelah perjalanan yang cukup jauh, sampailah mereka di rumah Aditya .
Tasya mengetuk pintu dan tak lama Anisa berjalan untuk membukakan pintu,
"Maaf, mau cari siapa mbak ?" Tanya Anisa dan Anisa melihat Aditya sedang memarkirkan mobilnya di garasi .
"Gue kesini mau nginep disini "
"Maksudnya ?" Anisa yang tak paham dengan maksud taysa pun bertanya demikian .
"Dia mau menginap disini, dia pacar gue " ucap Aditya dengan mudahnya.
" Apa mas ? Dia pacar kamu ?" Ucap Anisa
"Iya kenapa ?" Tanya Aditya .
" Ya Allah mas, baru sebulan kita menikah ...." Belum selesai Anisa berbicara Aditya langsung menyambung lagi
"Kalo Lo ga suka Lo boleh pergi "
Anisa yang merasa tak dibela pun langsung pergi ke kamarnya . Sementara Aditya dan Tasya pergi ke kamar Adit dan melanjutkan aktivitas mereka yang sempat tertunda .
Anis menangis sejadi jadinya tiba tiba Hpnya berbunyi , ada notifikasi chat entah dari siapa
"Assalamualaikum "

''Waalaikumussalam, maaf dengan siapa ? ''

'' aku Raka , temennya Aditya, masih ingat ? ''

''O mas raka, masih mas, gimana ?''

''enggak aku cuma mau tanya kabar kamu aja , kamu baik baik aja kan ? ''

''Alhamdulillah mas aku baik baik aja, btw mas Raka bisa punya nomerku dari mana ? "

" Dari Aditya, kemaren dia kasih nomermu ke aku"

Anisa tak membalas chat dari Raka setelah tau dari mana Raka  mendapat kan nomer telponnya. Anisa semakin sakit hati dengan Aditya bisa bisa nya seorang suami memberikan nomer telponnya kepada laki laki lain .
"Ya Allah, kenapa suami ku seperti ini? Apa maksudnya ? Apakah memang dia tak menginginkan hamba ? Jika memang itu yang harus terjadi in syaa Allah aku ikhlas "

Langit sore kini telah berubah menjadi gelap adzan Maghrib sudah di kumandangkan . Anisa sudah selesai sholat, Anisa tetap memasak untuk suaminya itu dan menambah sedikit porsi masakannya untuk wanita yang dibawa Aditya .

Setelah Anisa selesai memasak ia kemudian menuju ke kamar Aditya . Ia mendengar suara yang tak pernah ia dengar sebelumnya suara desahan laki laki dan perempuan di dalam kamar Aditya . Anisa mencoba menguatkan hatinya lagi dan tetap mengetuk pintu kamar suaminya .

"Mas, makan malamnya sudah siap, "
Tak ada jawaban yang ada hanya suara desahan yang semakin keras memenuhi seluruh sudut kamar . Anisa mengulang mengetuk pintu lagi
"Mas, makan malamnya udah siap"
Tiba tiba suara desahan itu berhenti dan seseorang membuka pintu ya dialah Aditya dengan cela pendeknya ia membuka pintu dan langsung mendaratkan tamparan di pipi Anisa
Ctar ctarr dua tamparan ia terima sekaligus di kedua pipinya .

"Ampun mas, sakit " ucap Anisa .
Aditya menyeret Anisa ke meja makan dan menyuruh nya makan dengan memasukkan makanan ke dalam mulutnya anisa
"Makan tuh makanan Lo, itu akibatnya gangguin gue , masih kurang?" Aditya kembali menampar pipi Anisa di pipi kiri Anisa dan satu tamparan lagi di pipi kanannya. Tampah darah segar mengalir dari sudut bibir Anisa .
"Jangan cuma nangis aja Lo, jawab gue, masih kurang ? "
"Ampun mas, ampun, sakit mas" tumintih Anisa sembari mengeluarkan makanan yang dimasukkan ke mulutnya .
"Gue nggak butuh masakan Lo, "
Aditya langsung ke kamarnya dan mengambil baju lalu Aditya dan Tasya pergi meninggalkan rumah itu, meninggalkan Anisa yang kesakitan .
"Ya Allah, apa salahku ? Ya Allah kuatkan aku" ucap Anisa sembari membereskan makanan yang berceceran .

Anisa kembali ke kamarnya dan mendengar ada seseorang yang menelponnya, iya dia adalah ibunya .
"Halo assalamualaikum " Anis mencoba menjawab dengan nada biasa saja tanpa ada tangisan
"Waalaikumussalam, nak, kamu baik baik aja kan ? Kok perasaan ibu nggak enak ya, kamu sehat kan nak ? "
"Alhamdulillah sehat Bu, "
"Beneran ?"
"Iya Bu, Anisa baik baik aja "
"Aditya dimana nak? Ibu mau ngomong "
"Emm. Mas Adit belum pulang Bu, katanya tadi ada pasien " ucap Anisa berbohong, Ani tak mau membuat keluarganya khawatir .
" Yasudah nanti sampaikan salah ibu ke Aditya ya nak, "
"In syaa Allah Bu, "
"Yaudah kalo gitu, ibu matiin ya nak, kamu Istirahat sudah malam, assalamualaikum "
"Iya Bu, waalaikumussalam"

Setelah panggilan itu di matikan, Anisa membasuh wajahnya dan mengeringkan mukanya kemudian ia melihat ke kaca besar yang berada di kamarnya, ia melihat dirinya yang semakin lama semakin kurus, pipi chubby nya yang dulu kini perlahan mulai menjadi kisut, dibawah matanya ada kantung mata yang terlihat jelas, karna sering menangis, Anisa duduk di kasur nya dan berpikir

"Aku harus seperti apa lagi biar mas Adit bisa mencintai ku? " Gumamnya .
Anisa tak sengaja membuka wa nya dan melihat status salah satu temannya meng upload cara bermake-up yang benar, kemudian Anisa mulai berpikir untuk membeli make up setelah ia mendapatkan persenan dari temannya lagi setelah mempromosikan dagangan temennya .

_________________&&&&&_____________

Gimana guys ?
Part ini lebih singkat dari part sebelumnya,

Apakah Aditya bakalan mencintai Anisa ataukah akan ada perpisahan di antara mereka ?

Plis dong vote yaa .. tinggalkan jejak kalian. 🤗🤗

Talak ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang