Kejora |2|

535 36 0
                                    

Sudah lewat dari setengah jam Laras menunggu Reza di ruang musik, rencananya sore ini mereka akan latihan bersama sebelum rekaman untuk musik video klip terbaru mereka.

Untuk mengisi waktu dan menghilangkan rasa bosannya menunggu Reza, Laras memilih bermain hp saja dengan sesekali bersenandung.

"Heiii.. assalamu'alaikum cantik" sapa Reza melangkah dengan cepat menuju ke samping Laras

"Wa'alaikumsalam a" balas Laras dengan senyum khas miliknya sambil meletakkan hpnya di atas meja

"Maaf yah sayang, a Eza lambat" ucap Reza sambil membuka jaketnya

"Iya a, ga papa kok santai aja kali a"

"Ya sudah, kita langsung mulai aj-" belum sempat Reza menyelesaikan ucapannya

"Laras" ucap Rifki tiba-tiba muncul dibalik pintu meotong ucapan Reza "ikut aku sekarang!" Katanya sambil menarik pergelangan tangan Laras

"Bentar Kii.. Laras mau latihan sama a Eza dul-" lagi-lagi Rifki menyela ucapan Laras sambil menarik pergelangan tangannya

"Ah sudah, ikut aku aja"

"Sebentar, Rifki kamu bawa Laras kemana?" Tanya Reza yang tidak dipedulikan Rifki. Ia terus menarik pergelangan tangan Laras memaksanya untuk ikut

Jelas saja Reza dibuat heran dengan tingkah Rifki kali ini. Perasaan, pagi tadi dia baik-baik saja. Ingin sekali ia mengikuti kedua anak itu, mencari tau apa masalahnya. Bukan, sebenarnya bukan masalahnya yang ia pikirkan. Ia tidak peduli dengan masalah Rifki apapun itu, ia hanya mengkhawatirkan Laras.

"Tapi aku harus latihan Ki"

"Ki?" Tanya Rifki menghentikan langkahnya "Kamu manggil aku Iki?" Tanyanya sekali lagi mencoba memperjelas ucapan Laras barusan

Sedikit heran, Laras balik menatap Rifki dengan menaikkan kedua alisnya seolah bertanya, salahnya dimana?

"Ahh sudahlah, sekarang kamu ikut aku!" Suara Rifki terdengar lebih tegas

"Kii" suara memelas Laras, namun tidak dihiraukan oleh Rifki "Ki.. lepas dong" pintanya, tetap saja Rifki bersikap seolah tidak mendengar ucapan Laras

Reza yang baru tersadar, ia tetap harus mengukuti Laras. Takut jika terjadi apa-apa dengannya. Segera ia menyusul Rifki dan Laras yang entah sudah dimana. Ia harus mencari tau apa yang sedang terjadi sebenarnya, mengapa Rifki bisa seperti itu. Sebelum terjadi sesuatu kepada Laras.

Beberapa meter dari ruang musik, ia masih melihat Laras yang terus meronta ingin terlepas dari cengkraman tangan Rifki. Menyaksikan Laras seperti itu, membuat Reza sedikit geram dengan kelakuan Rifki kali ini.

"Ki.. lepas aku bilang!" Tegas Laras dengan menghempaskan tangannya sehingga bisa terbebas dari Rifki

Bukan hanya Rifki, Reza dibelakng sana pun tiba-tiba menghentikan langkahnya melihat Laras baru kali ini berani menghempaskan tangan Rifki sampai segitunya.

"Aku mau bicara sama kamu" ucap Rifki

"Iya, aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu. Tapi nanti" jeda Laras sambil merapihkan jilbabnya "setelah latihan sama a Eza"

"Tap-"

Belum sempat Rifki menyanggah, Laras sudah membalik badannya dan berlari kembali ke ruang musik.

"Laras!" Teriak Rifki namun, tidak dihiraukan lagi. Laras terus berlari meninggalkannya.

Rifki hanya mengacak rambutnya kasar dengan menggeram. Ia sangat tidak suka dengan perlakuan Laras yang selalu menomor duakan dirinya.

Rahasia TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang