Ku Lepas Dengan Ikhlas

372 27 3
                                    

Selang beberapa 19 hari setelah pernikahan Rifki. Kini, Laras tengah berada di studio melakukan GR bersama teman-temannya dalam rangka persiapan konser untuk ulang tahunnya nanti malam. Sungguh, sesuatu yang tidak pernah disangka olehnya. Sebut saja, ini hadiah untuk kesabaran dan kebesaran hatinya selama ini.

Malam nanti, ia akan launching lagu baru yang dihadiahi oleh Adibal Sahrul dengan judul "ku lepas dengan ikhlas"

Ia sangat bersungguh-sungguh untuk menampilkan yang terbaik. Bekerja keras, mengerahkan semua yang ia punya untuk dipersembahkan kepada semua keluarga, teman-teman, fans dan masyarakat Indonesia tentunya.

"Kak Ros istirahat dulu. Jangan dikeluarin semua tenanganya" tegur Rara sambil berjalan ke arah Laras dengan minuman botol dikedua tangannya

"Iya, sisain juga untuk nanti malam" sambung Selfi yang menyusul dibelakang Rara

Dengan senyum, Laras sedikit mengangguk lalu berjalan ke arah Rara dan Selfi. Ah mereka bertiga memang diberi julukan Upin, Ipin dan kak Ros.

"A Eza mau gabung dong" ucap Reza yang sudah berdiri di depan mereka. Tanpa menunggu jawaban, ia sudah mendudukan dirinya di lantai tepat di depan Laras, Selfi dan Rara yang duduk di bangku. Kemudian disusul oleh Alfi, Ical, Ridwan dan yang lainnya yang baru saja istirahat GR.

'Ya Allah, aku bersyukur sekarang bisa tertawa sebebas ini bersama mereka. Tertawa tanpa beban, tidak lagi memikirkan seseorang yang selalu ingin dijaga perasaannya. Ya Allah.. sekarang, malah Engkau beri aku ganti yang maasyaAllah lebih baik dari sebelumnya. Kaka yang mengerti dengan duniaku, meski belum kenal dengan teman-temanku tapi ia aku selalu berhasil menangkap ketulusan dan kejujuran dari bola matanya' batin Laras melamun dengan senyum tersipu

"Ya Allah, terima kasih, sudah menggantikan A' Iki dengan sosok kaka yang sekarang. Andai kaka ga sibuk ya. Dede pengen ya Allah ngajak kaka kesini, kenalin ke teman-teman pasti mereka senang dengan kaka yang rada gesrek juga" gumam Laras diiringi dengan hembusan nafas yang sedikit berat

Namun, tiba-tiba sekelebat bayangan tentang masa lalunya melintas. Ia mengingat bagaimana ia dulu saat bersama Rifki. Sedangkan teman-temannya masih terus bercanda, tidak memperhatikan Laras sama sekali.

Seketika Laras terisak setelah tadi terdiam melamun beberapa saat. Teman-teman yang tadinya ribut dengan candaannya, kini ikut terdiam hingga isakan tangis Laras menyapa telinga yang terasa begitu memilukan. Laras kenapa? Begitulah pertanyaan mereka yang ada di sana. Sayangnya, tak ada satu pun yang tahu, termasuk Yuli yang baru masuk dan bergabung.

Reza dan Rara yang memang berhadapan hanya saling tatap memberi kode, tapi tak ada yang berani untuk bertanya. Mereka hanya ingin memberi waktu buat Laras untuk meluahkan semua rasa yang menyesaki dadanya. Mereka sangat paham meski tidak tahu alasan pastinya, mengapa Laras menangis tiba-tiba seperti itu?

Selfi mengusap lembut bahu Laras yang bergetar. Ia tak sanggup menyaksikan ini. Melihat orang yang selama ini terlihat ceria tiba-tiba menangis seperti ini. Ia memalingkan wajahnya ke samping, mengusap air mata yang hampir menetes ke pipinya. Hatinya ikut terasa sesak melihatnya. Begitu pun dengan Rara yang memang sudah ikut menitikkan air mata. Rasanya ia ingin memeluk Laras agar bisa berbagi dan merasakan kesedihannya.

Menyadari sekelilingnya yang menjadi sunyi membuat Laras tersadar dan segera menghapus air matanya cepat. Namun, semua mata telah tertuju padanya membuatnya sedikit kikuk dan merasa malu.

"Laras cengeng, ya? Hahaha" Ucap Laras diakhiri dengan tawa tapi kembali menteskan air matanya

Mereka masih diam, menatap mata Laras lekat-lekat. Mencari kesungguhan tawa Laras, benarkah tawanya itu bukan tipuan belaka? Karena mereka sangat tahu, selama ini Laras hanya berusaha bersembunyi di balik senyumnya. Berusaha menekan air matanya hanya untuk berbagi kebahagiaan untuk orang-orang di sekelilingnya.

Rahasia TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang