005.Penderitaan Bapak Jae

2K 206 11
                                    

Minggu pagi seharusnya menjadi hari yang paling menenangkan bagi jaehyun setelah hari-hari kemarinnya dia bekerja,istirahat di rumah,menikmati sarapan dan secangkir kopi dengan tenang,tapi semua itu tidak lagi begitu setelah si kembar lahir.
Yang ada hanya keberisikan anak-anaknya,merengek minta uang atau si bungsu yang ingin di buatkan sarapan. Meskipun melelahkan tapi jaehyun menikmati perannya sebagai ayah tunggal,toh semua putranya sudah mandiri.

Di antara ke 6 putranya,hanya nadindra yang paling baik setidaknya. Karena setiap pagi putra ke 4nya itu selalu membantunya memasak atau beres-beres,nadindra bisa di andalkan masalah bersih-bersih. Kalau masalah menjaga saudaranya rajendra lah yang bisa di andalkan,kedisiplinan itu urusan renjata. Sekali renjata berucap saja mampu membuat kelima saudaranya diam.

Memiliki 3 pasang anak kembar itu tidak mudah,belum lagi karakter semua anak-anak itu saling jauh berbeda.
Si sulung renjata yang galak,si dingin rajendra,si pembuat onar hanenda,si bawel nadindra,si cengeng caiden dan si bontot manja ganendra. Hidup jaehyun itu benar-benar luar biasa.

"Dad,boleh gak caiden berangkat renang sama arkana nanti siang?"tanya si kecil caiden,yang langsung di angguki oleh sang ayah.

"Boleh,asal jangan pulang sore."

"Alah papah gimana sih,giliran si bontot aja di bolehin. Echan pengen maen mah jangan."

"Sadar diri dong malika,salah siapa kemarin lo tawuran sama anak komplek sebelah." Sela si sulung

"Gak usah ikut-ikutan lo,plis dong pah. Echan ada janji nih sama temen. Hari ini aja kok,besok echan lanjut hukumannya."

"Jangan di dengerin pih,bang echan mah suka bohong. Besok lanjut hukumannya padahal besok pulang sekolah bakal langsung kabur maen,udah tau kita."sahut si bungsu arkana

"Apaan bocah gak usah ikut ngomporin."

"Udah-udah,mau gimanapun echan tetep di rumah hari ini. Yang lain boleh bebas maen asal jangan pulang malem."jawab jaehyun final.

"Nah gitu dong yah,jangan di kasih kendor terus si hanenda,keenakan nantinya dia."celetuk nadindra

Anak-anaknya jaehyun emang random aja manggil dia sering manggil papih,daddy,ayah,papah. Jaehyun mah terserah aja,semerdekanya anak-anaknya aja mau manggil gimanapun.

"Gitu lo sama sodara sendiri na."

"Plis dong pah,papah ganteng deh. Echan ada janji,hari ini doang kok."

"Janji apa? Tawuran lagi?"tanya jaehyun

"Kencan sama si somi apa sama si ryujin?"tanya jeno ikut nimbrung

"Si somi,bukan pacar kok pah serius. Masih gebetan. Bantu dong pah,masa echan jomblo terus."

"Minggu besok kan bisa."jawab jaehyun masih tidak mengalihkan pandangannya dari hp

"Si sominya rungsing pah,nanti echan di omelin."

"Jadi lebih milih nurut sama pacar daripada sama papah?" Jaehyun kini menatap echan.

"Mampus!"ledek renjun,sementara hanenda cuma bisa misuh-misuh sendiri di kursi meja makannya. Hari ini sang papah libur kerja,kalo gak ada papahnya di rumah hanenda bisa kabur diem-diem. Tapi kalo ada jangan harap,baru buka gerbang aja pasti di pelototin. Iya itu salah hanenda sendiri,suruh siapa kemarin ribut sama anak komplek sebelah.

"Lagian nih bang,abang ngeributin apa sih sama anak-anak komplek sebelah?"tanya arkana

"Gak tau,mereka yang mulai duluan."jawab hanenda enteng,iya memang kemarin hanenda hanya lewat sehabis dari minimarket. Eh anak-anak komplek sebelah itu ngatain sombong,hanenda yang emang orangnya gampang kepancing emosi di ladenin lah. Terus terjadi baku hantam,ketauan sama jeno di aduin ke papah jae dan jadi seperti ini hari minggunya seorang hanenda.

Keluarga NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang