019.Papah Jaehyun Punya Pacar?

1K 106 8
                                    

    Belakangan ini sikap papah jaehyun sedikit mencurigakan menurut anak-anaknya,terlalu sering fokus sama hp. Sebenernya gapapa sih,mereka juga hampir 24/7 maen hp terus. Cuma papah jaehyun belakangan ini maen hp nya sambil senyum-senyum sendiri. Membuat anak-anak narendra pengen jadi detektif dadakan. Menyelidiki ada apa gerangan sampe bikin sang papah kaya gini.

"Pih!" Panggil arkana,mereka sedang makan malam sekarang.

"Kenapa? Mau apa?" Tanya papah jaehyun tanpa mengalihkan perhatian dia ke hpnya.

"Papah belakangan ini kenapa sih?!" Hanenda yang udah mulai kesel ngegas,membuat jaehyun menatap anaknya itu dengan heran.

"Apanya?" Tanya jaehyun dengan wajah polos yang sangat menyebalkan di mata anak-anaknya.

"Ayah belakangan ini kenapa? Sering liat hp senyum senyum sendiri lagi." Jawab jeno dengan tenang,emang cuma dia yang muka nya masih ngalem. Sodaranya yang lain udah masang muka kesel setengah mati.

"Ah gapapa." Jawab jaehyun singkat,tanpa merasa berdosa papah jaehyun hanya melanjutkan makannya.

.

  Sekarang mereka ber enam berada di kamar si sulung,sedang berunding untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada sang papah.

"Kalian ngeh gak sih? Belakangan ini papah aneh kaya gitu."si sulung renjun membuka obrolan.

"Iya,caiden kesel banget tau gak. Caiden nanya juga di kacangin ish!" Sewot caiden

"Mau balikan sama mamih kali." Celetuk arkana

"Ey masa iya sih." Sahut hanenda,kemungkinannya kecil banget soalnya mengingat sebenarnya orangtua mereka pura-pura romantis pas di depan umum aja supaya gak di sangka udah cerai.

"Tapi bisa jadi tuh,coba telepon aja ibu tanyain." Suara jeno,membuat nadindra langsung mengeluarkan hpnya dan segera menelepon sang bunda.

"Tumben gantengnya bunda telepon."
Ucap rose setelah telepon mereka terhubung.

"Lagi kangen aja kita bun,bunda gimana kabarnya?" Jawab nadindra

"Kaya biasanya baik,kalian gimana?"

"Kita sehat mah,terlalu sehat malah." Jawab hanenda yang membuat rose tertawa

"Kita ganggu gak mih telepon sekarang?"

"Enggak dong,mau telepon kapanpun pasti mamih angkat terus kalo kalian yang telepon."

"Um bunda,kita mau tanya sesuatu."

"Kenapa?"

"Belakangan ini,seudah ulangtahunnya caiden sama arkana bunda sering kontakan lagi sama ayah gak?" Tanya nadindra hati-hati,yang lain udah kaya patung aja nungguin jawaban rose dengan sangat serius.

"Enggak tuh,paling bunda nanyain kalian aja sesekali. Kenapa emangnya?"

"Enggak mom gapapa,cuma nanya aja." Jawab caiden

"Kita tutup ya ma" Seru renjun

"Kita sayang bunda!" Tambah nadindra lalu menutup teleponnya.

"Nah kan echan bilang apa,gak mungkin itu mamah!" Sewot hanenda

"Ya terus siapa dong? Tante jennie juga gak mungkin,orang kita udah usir dia jauh-jauh!" Seru arkana

"Coba pikirin deh,siapa aja yang deket sama papah belakangan ini." Ucap renjun,lalu hening. Buat beberapa menit anak-anak itu mikir keras.

"Gak tau,gak ada petunjuk apa-apa kan. Ayah juga gak pernah pulang telat,kalo sama cewek ya siapa?" Jeno membuka suara.

"Kak,ada ide gak?" Tanya caiden,jeno diem sebentar berusaha konsentrasi mikir gimana caranya supaya dia bisa sadap hp sang papah.

Keluarga NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang