028.Tawuran

888 69 7
                                    

   Sekarang jeno udah siap-siap,dia mau berangkat cari hyunjin sama si echan. Sementara yang lainnya? Nanti nyusul. Jeno udah tau persis tempat nongkrongnya hyunjin dkk,pas mereka sampe mereka langsung jadi pusat perhatian kelompoknya hyunjin.

"Wah tumben nih kita kedatangan tamu." Ucap bangchan,cowok paling preman di antara kelompoknya hyunjin. Sebenernya sih hampir semua kaya preman.

"Mana hyunjin?"tanya jeno

"Mau ngapain nyariin dia?"

"Silaturahmi doang elah,santai aja." Jawab hanenda.

"Woy jin,ada yang nyariin nih!" Panggil bangchan,hyunjin cuma noleh. Terus nyamperin jeno.

"Oh lo temennya siyeon yang dulu ketemu di tukang nasgor kan?"tanya hyunjin,jeno cuma ngangguk.

"Langsung aja deh,gue kesini cuma pengen lo minta maaf ke siyeon."ucap jeno,hyunjin cuma ketawa.

"Urusannya sama lo apa jen?"tanya dia

"Gue gak suka lo gituin siyeon bro,gue sayang sama siyeon. Gue gak terima siyeon lo bikin nangis kaya kemaren."

"Yaudah sih tinggal lo ambil aja siyeon,lo sayang atau suka sama dia yaudah ambil. Beres kan."

"Baru kali ini gue nemu cowok se brengsek lo." Tawa jeno

"Nyali lo gede banget bro,cuma datang berdua terus sok nantangin gini."ledek hyunjin

"Lah kata siapa berdua? Tuh yang lain datang." Jawab hanenda,menunjuk sodara-sodaranya juga teman-temannya yang baru saja datang.

"Lo bener-bener nantangin jen?"

"Enggak,gue cuma pengen lo minta maaf ke siyeon."

"Iya nanti,kalo gue kalah dari lo. Sekalian gue berlutut di depan siyeon!" Jawab hyunjin,jeno cuma senyum.

"Gue gak akan pernah minta maaf meskipun lo masuk rumahsakit sekalipun." Ucap jeno,sedetik kemudian tinjunya berhasil mendarat di pipi hyunjin. Dan tentu saja tidak butuh waktu lama untuk membuat keributan di sana.

"Narendra pulang!" Teriakan papa jaehyun terdengar,membuat mereka yang lagi baku hantam langsung pada diem tatap-tatapan.

"Mampus,kita di ikutin papih." Sahut si bungsu

"Nanggung lah bentar,tangan gue masih gatel pengen hajar orang." Ucap hanenda,iya soalnya cuma ada suaranya doang orangnya gak ada.

"Kalian semua,ikut saya ke kantor polisi."ucap papa jaehyun yang dengan gagahnya berjalan ke arah mereka.

"Yaudah yuk pulang yuk,udah di urus papah kok masalahnya."

"Kamu juga nadindra,kalian semua yang ada di sini mau itu anak saya atau bukan ikut sekarang!"

"Loh kok gitu dadd,kita kan anak daddy."

"Daddy gak pernah punya anak yang suka bohong,karena daddy gak didik anak-anak daddy kaya gini."

  Kicep,anak-anak itu di buat diam oleh ucapan sang papah yang sangat benar. Merasa bersalah udah pasti,tapi mereka belum tepatnya tidak menyesal sekarang.

"Ah elah pah,wajar ini kok namanya juga anak muda."sahut hanenda

"Mau sampai kapan kalian mau di maklum terus? Kalian udah dewasa bukan anak-anak lagi,udah bukan saatnya papah ngemaklum sifat jelek kalian lagi."

"Maaf pah." Hanya itu jawaban si sulung,papah jaehyun marah tentu saja. Walaupun iya dia pas masih muda persis kaya anak-anaknya nakal banget,tapi dia gak mau anak-anaknya juga kaya papahnya.

Keluarga NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang